Bab 13

5.7K 405 3
                                    

Beberapa hari setelah perjamuan, banyak rumor berdebar di istana. Membuat para pejabat menjadi sedikit tidak nyaman.

Victoria sedang rapat dengan para petinggi, dia sangat fokus pada dokumen didepannya tanpa menyadari jika orang-orang didepannya menatapnya.

"Yang mulia. Kapan anda akan membuang budak itu? Lihatlah semua petisi ini, yang mulia. Bahkan pendeta agung juga khawatir tentang kedisiplinan keluarga kekaisaran akan terganggu" ucap Duke Fidel.

"Bagaimana bisa kuil agung mencampuri urusan pribadi yang mulia kaisar!" Teriak Duke Itt, tangan kanan Victoria.

"Sepertinya kuil agung sedang menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan pengaruhnya. Dan itu sangat konyol!" Teriak Jakob, pejabat kepercayaan Victoria.

Victoria merasa pusing dengan orang-orang yang sedang beradu argument itu. Ini masih pagi.

Di istana Marloux, setiap harinya selalu berisik karena adanya selir Kesayangan kaisar. Tanpa alasan yang jelas, kaisar menjadikan seorang budak menjadi selirnya.

Fakta sederhana yang ada jauh di permukaan, ada konfrontasi antara pihak kaisar yang bertujuan untuk memperkuat otoritas kekaisaran.
Dan pengaruh ratu untuk meningkatkan pengaruh mereka.

Jika fraksi ratu berhasil mengusir sang budak, maka mereka akan mulai mencampur segala keputusan kaisar. Dan selanjutnya,  akan mungkin untuk mereka akan mengguncang keadaan negara sesuai dengan keinginan mereka.

Victoria menggerakkan meja karena dia sudah cukup untuk mendengarkan teriakkan para pejabat ini.

"Cukup! Pertemuan hari ini cukup sampai disini saja" ucap Victoria lalu pergi dari sana.

"Yang mulia!" Fidel kesal disana.

Itt dan Jakob ikut keluar.

"Yang mulia!" Panggil duke Itt.

"Ah, Itt. Untuk sementara waktu, aku akan pergi untuk menaklukkan monster. Jadi kau dan Duke Jakob harus bekerja sama untuk mengambil alih tugasku selama aku tidak ada" ucap Victoria.

"Jika yang Mulia pergi sekarang, duke Fidel akan lebih bersemangat lagi" ucap Duke Itt.

"Itu bukan masalah besar. Aku akan segera menyelesaikannya setelah aku kembali, jadi tolong gunakan kekuatanmu untuk menekannya" ucap Victoria.

Jakob memegang pundak Itt.
"Benar kata yang mulia. Penaklukan monster sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Selain itu, dengan adanya yang mulia, sang master pedang disana, sama saja dengan menunjukkan kekuatan nasional kita. Bagaimana mungkin yang mulia membatalkan jadwalnya hanya karena Duke Fidel!" Ucap Jakob.

Itu masuk akal.

Itt terdiam sebentar.
Dia menghela nafasnya dan berkata dihadapan Victoria.

"Yang Mulia, sejujurnya saya juga berpikir jika masalah tentang budak itu tidak bisa dibiarkan lagi. Jadi tolong segera singkirkan budak itu sesegera mungkin setelah penggulingan terhadap duke Fidel berhasil!" Ucap Itt.

Jujur, Victoria kaget dengan ucapan tangan kanannya itu. Dia menatap dingin kedua orang kepercayaannya itu dan berkata dengan dinginnya.

"Apa kau memutuskan untuk bekerja sama dengan duke Fidel dan menekan kaisar?" Ucap Victoria.

"B-bukan seperti itu yang mulia!"

Tanpa mendengarkan apapun, Victoria langsung pergi dari sana. Membuat Itt merasa tidak nyaman. Dia mengatakan hal yang seharusnya tidak boleh dia katakan.

.

.

.

Ana berdiri diatas lapangan pelatihan kesatria pelindung kerajaan Marloux.

Setelah membujuk Victoria agar dia diizinkan untuk berlatih pedang, dia bosan jika harus diam dan berjalan-jalan saja. Dia harus sedikit berolahraga untuk tubuhnya.

"Lakukan pemanasan tubuh dengan benar agar kau tidak terluka" ucap Chris.

Chris, sekalu kapten tim khusus dan kesatria milik Kaisar yang langsung melatihnya.

Setelah melakukan pemanasan, dia langsung mengangkat pedang yang sudah disediakan untuknya. Dengan keras dia memotong jerami yang sudah dibuat seperti manusia.

Hingga terpotong menjadi 2.

"Bagaimana?" Ucap Ana.

"Cukup bagus" ucap Chris.

"Ah, aku rasa aku masih ada di level anak-anak" ucap Ana.

"Istirahatlah, itu penting untuk tubuhmu" ucap Chris.

Victoria datang sembari membawa pedang miliknya, dia mendekat dan membuat orang-orang kaget disana.

"Selamat datang, yang mulia"

"Ya. Apa ada banyak perkembangan dari kemampuan berpedangnya?" Ucap Victoria.

"Ya, yang mulia. Meski tidak memiliki banyak stamina dan otot, tapi kemampuan berpedangnya meningkat dari hari ke hari. Bahkan sekarang tekniknya sudah semakin bagus" ucap Chris.

Victoria tersenyum lalu menatap Ana.
"Benar. Sering bertambahnya kekuatan pada tubuhmu, kemampuan mu juga akan berlipat ganda. Kau bisa menjadi master pedang dalam waktu 5 tahun jika kau fokus melatih ilmu pedangmu"

Semua orang disana sangat kaget mendengar ucapan Victoria.
Hey? Itu adalah kata-kata dari seseorang yang mencapai level master yang sebenarnya.

Victoria dengan santai mengatakan hal itu dihadapan anak buahnya, padahal Ana adalah orang yang perlu diwaspadai.

"Jadi, kenapa kau ada disini? Bukankah aku membuatmu menjadi lebih sibuk?" Ucap Ana.

Victoria diam sebentar.
"Untuk melakukan pemanasan"

Pemanasan?

"Sebelum pergi memburu monster. Dan tentu saja kau akan ikut denganku"

Heeeeeeeeeee!!!!!!

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang