Bab 48

3.7K 345 4
                                    

Sorry baru bisa update.

.

.

.

Victoria menunggu diluar.
Dia belum diizinkan untuk masuk, tapi dokter mengatakan jika dia akan dipanggil setelah waktunya tiba.

"Semua musuh sudah dieksekusi, ayah" ucap Philip yang baru saja datang.

Dia tidak menjawab.
Philip tahu kenapa itu.

Anak itu memegang pundak Victoria.
"Dia dan adikku akan baik-baik saja"

"Hah, ya. Dia sangat kuat" ucap Victoria.

Pintu kamarnya terbuka.
Dokter keluar dari sana dan mengangguk kearah Victoria.

Victoria menghela nafasnya.

"Semangat, jangan sampai pingsan didalam" ucap Philip.

Victoria terkekeh.
Dia masuk kedalam bersama dokter. Saat masuk, dia melihat Ana yang sedang terbaring diatas kasur.

Maid ada disampingnya untuk menyeka keringat yang turun dari dahinya.

"Sayang"

Ana menatapnya.
Wanita itu tersenyum dengan bibir pucatnya.

"Sakit..." Ucap Ana.

"Aku tahu, maaf" ucap Victoria.

Dia tidak tahu harus bagaimana.
Dia hanya bisa duduk disamping Ana, memberikan bisikan semangat karena sebentar lagi pembukaan sempurna akan datang.

"Bagaimana jika aku mati?" Ucap Ana.

"Apa yang kau bicarakan? Kau akan baik-baik saja" ucap Victoria.

"Menurutmu, apakah dia laki-laki atau perempuan?" Ucap Ana.

"Apa saja boleh, yang penting kalian selamat dan sehat" ucap Victoria.

Ana terkekeh.
Dia jadi ingat saat pertama kali bertemu dengan Victoria. Dulu, dia sangat membenci Victoria, tapi sekarang? Malah kebalikannya.

"Akhhh!!!"

"Dokter!"

Dokter mendekat dan memeriksa.
Sepertinya sudah siap, dia langsung menyuruh maid untuk membawa baskom baskom air itu.

"Permaisuri, ikuti ucapanku dengan teratur. Atur nafas lalu dorong sekuat mungkin"

Ana menganggukkan kepalanya.

Tangannya sudah memegang tangan Victoria dengan erat. Rasanya sangat sakit sekali, dia tidak bisa menahannya lagi.

"Aargg!!!"

"Ayo permaisuri! Kepalanya sudah mulai terlihat!"

"Aarggghh sialan!!!! Aku tidak mau hamil lagi!!!!!!" Teriak Ana keras.

Philip yang ada diluar tertawa mendengar itu, bisa-bisanya Ana berkata seperti itu disaat seperti ini.

Lalu saat dorongan terkahir, suara bayi terdengar begitu nyaring didalam ruangan.

Semuanya diam tidak berbicara.
Hanya suara tangis bayi saja yang terdengar.

"Yang mulia, selamat. Ini laki-laki"

Senyuman terukir di wajahnya.
Dia langsung mencium seluruh wajah Ana dengan semangat dan terus mengatakan terimakasih.

Victoria berdiri dan menggendong bayi yang sudah dibalut dengan kain. Wajahnya begitu mirip dengan Victoria.

"Halo"

"Aku ingin melihatnya"

Dia duduk disamping Ana dan memperlihatkan putra mereka.

"Kenapa dia sangat mirip denganmu? Lihat rambut hitam itu" ucap Ana.

"Aku adalah ayahnya, bahaya jika mirip orang lain"

Ana tertawa, benar juga.

Tawa itu langsung berhenti, membuat semua orang terheran-heran.

"Ada apa?"

"Kenapa perutku sakit lagi??"

Sakit?

"Akkhh!!! Sakit!!!"

Dokter kembali mendekat.

"Yang mulia, sepertinya ini kembar"

Kembar?

Yang kedua ini sangat cepat keluar, dalam satu kali dorongan saja sudah keluar. Mungkin jalannya sudah mudah karena persalinan pertama tadi.

Victoria menatap dua bayi yang sedang tidur disamping Ana.

Langsung kembar?

Philip masuk kedalam.

"Kembar?!" Ucap Philip kaget.

"Kau lihat ada dua kan? Berarti kembar" ucap Victoria.

"Wah, ayah rajin melakukanya?" Ucap Philip.

Victoria menghela nafasnya.
Sekarang, dia tidak akan menjawab pertanyaan ini.

"Apakah rakyat masih menunggu diluar istana?"

"Ya, mereka menunggu kabar"

"Segera umumkan kelahiran dua pangeran baru Marloux"

Philip menganggukkan kepalanya.
Langkahnya terhenti, dia berbalik.

"Siapa nama mereka?"

.

.

.

Philip berjalan ke balkon, dimana dia bisa melihat semua rakyat yang sedang menunggu kabar tentang kelahiran anggota baru kerajaan.

"Perhatian! Pangeran Philip datang!!"

Semua orang menatap keatas.

"Hormat kepada pangeran Philip"

Philip menutup matanya dan menganggukkan kepalanya. Dia membawa gulungan kertas yang dibawa oleh Jakob.

"Hari ini aku akan mengumumkan sesuatu"

Dia membuka gulungan kertas itu.

"Hari ini, setelah perang yang panjang. Dua pangeran sudah lahir. Pangeran Matheo El Marloux dan Pangeran Matthew El Marloux, terlah lahir dengan sehat!!!"

"Itu laki-laki!!!!!"

Orang-orang bersorak gembira.
Mereka saling berpelukan mendengar jika Ana melahirkan anak kembar laki-laki.

Ana sudah berjuang dengan baik.
Dia membawa dua pangeran.

Matheo dan Matthew.

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang