Bab 32

4.3K 355 15
                                    

Victoria tersenyum ketika tahu jika Ana ada diantara barisan para penari itu.

Philip menatap Victoria, dia terkekeh melihat Victoria yang selalu tersenyum ketika menatap Ana. Orang-orang bahkan kaget melihat Victoria tersenyum lebar seperti itu.

"Pangeran, apakah yang mulia baik-baik saja?"

"Tentu saja, dia baik-baik saja"

Terlihat Ana maju dan berbalik.
Dia menatap Victoria yang sedang tersenyum kearahnya.

 Dia menatap Victoria yang sedang tersenyum kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Damn.

Victoria menyembunyikan senyumannya yang lebar itu ketika melihat Ana.

Sial, Ana begitu cantik sekarang.

Tarian Loxia pun dimulai.

Tarian Loxia adalah tarian khas dari kerajaan Marloux. Usut punya usut, tarian ini bukanlah tarian yang mudah karena penari harus menyatu dengan sihir agar terlihat sangat indah.

Ana tentu saja bisa, dia adalah penyihir.

Penari lain membuat lingkaran dan Ana berdiri ditengah-tengah. Dia langsung melakukan tarian inti dengan begitu indah, dengan menggunakan sihirnya, dia membuka efek sparkling.

Ana berputar disana.

Orang-orang terdiam saking indahnya tarian yang dibawakan oleh Ana itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang terdiam saking indahnya tarian yang dibawakan oleh Ana itu. Dan terlihat Victoria yang begitu bangga melihat gadisnya menari dan memukau semua orang didalam sana.

Lagu berhenti dan tarian pun selesai.

Semua orang bertepuk tangan.
Begitu meriah sembari tersenyum kearahnya.

Dengan keringat yang bercucuran, Ana melihat semua orang yang tersenyum kearahnya. Melihat itu, dia tersenyum juga dan menatap Victoria.

"Kemarilah" ucap Victoria.

Ana naik keatas dan berjalan kearah Victoria. Setelah selesai, dia ditarik dan Victoria mengelap keringatnya menggunakan sapu tangan.

"Kau hebat. Tadi begitu indah" ucap Victoria.

"Aku belajar selama 3 hari tanpa henti untuk ini, syukurlah semuanya suka" ucap Ana.

Setelah penjaga membawakan kursi, Ana duduk disebelah Victoria.

Sophia yang duduk dibawah, dimana singgasana ratu berada terlihat begitu kesal. Bagaimana bisa kursi diletakkan disamping singgasana kaisar seperti itu?!

"Dimana hadiahku?" Ucap Victoria.

Ana yang sedang minum itu menoleh.
"Tarian tadi adalah hadiah mu"

Terlihat jika Victoria agak kecewa.
"Ah. Aku sangat suka tarian tadi, terimakasih"

"Halah, jangan pura-pura senang seperti itu. Bilang saja jika kau mengharapkan sesuatu yang lain, ayah" ucap Philip.

"Pangeran, kau sangat tidak sopan" ucap Victoria.

"Dia menginginkan apa yang aku katakan, Ana. Beri saja dia nanti saat malam tiba" ucap Philip frontal.

"That's my boy" ucap Victoria.

Musik dansa pun diputar.

"Ah, ini part dansa! Dimana Rey?" Ucap Philip mencari Rey disana.

Victoria berdiri, semua orang pun ikut berdiri.

"Berdansa lah bersamaku" ucap Victoria sembari mengangkat tangannya kepada Ana.

Ana melirik sebentar kearah semua orang, tebakannya benar. Orang-orang kaget melihat Victoria mengajak dansa Ana ketimbang Sophia yang berposisi sebagai ratu.

Karena tak kunjung dibalas, Victoria menarik tangannya dan turun kebawah.

"Kau sangat pemaksa" ucap Ana.

"Aku adalah kaisar, kau tidak bisa menolakku" ucap Victoria.

"Lihat, kau menggunakan kekuasaan mu lagi" ucap Ana.

Victoria terkekeh.
Dia semakin erat memegang pinggangnya. Wajah mereka berdekatan.

"Jangan melakukan hal yang aneh-aneh" ucap Ana.

"Apa yang aku lakukan?" Ucap Victoria.

Dasar.

"Jangan terlalu dek-"

Wanita itu malah menciumnya.

Tentu saja orang-orang gempar.

"Dasar sialan" ucap Ana.

Inilah yang Victoria senang.
Menggoda Ana.
Wajah Ana begitu menggemaskan ketika marah, dia sangat suka itu.

Victoria menarik Ana ke sebuah piano yang ada disana. Pemain piano itu turun dari sana dan Victoria yang duduk sekarang.

"Hey?" Ucap Ana bingung.

"Lihat ini"

Tangan Victoria mulai menekan note piano itu, perlahan melodi indah pun terdengar.

Hold me now.
Touch me now.
I don't want to live without you.

Hah? Victoria bernyanyi?

Semua orang mendekat dan mengelilingi mereka yang ada ditengah-tengah.

Nothing's gonna change
My love for you.
You aught to now by now
How much I love you.
One thing you can be sure of
I'll never ask more than your love.
The world may change
My whole life through but
Nothing's gonna change
My love for you.

Lagunya agak...

Victoria menatap Ana.
Dia tersenyum kepadanya dan terus bernyanyi.

I give my hand to you with all my heart.
I can't wait to live my life with you.
I can't wait to start.
You and I will never be apart.
My dreams come true....
Because of you.....

Ana terdiam mendengar itu.
Liriknya, itu ditunjukkan untuknya?

Melodi piano pun berhenti.
Victoria berdiri dan memegang tangannya. Dia membawa Ana naik keatas singgasana.

"Aku akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting hari ini" ucap Victoria.

Tidak... Jangan bilang...

"Aku akan mengumumkan pernikahanku dengan kekasihku, Ana"

Kan....

.

.

.

TBC

Selir Kesayangan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang