2. GELAS SPIDERMEN

77.3K 3.7K 63
                                    

2. GELAS SPIDERMEN

Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
Komen nya juga ♡♡♡

Setelah tadi nongkrong di pangkalan biasa sambil meminum es tebu, sekarang Cavan sudah balik ke rumahnya berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum, untuk menghilangkan rasa haus yang kembali menyerang tenggorokan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah tadi nongkrong di pangkalan biasa sambil meminum es tebu, sekarang Cavan sudah balik ke rumahnya berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum, untuk menghilangkan rasa haus yang kembali menyerang tenggorokan nya.

Terdiam membeku di tempatnya berada, Cavan seolah tak dapat mengatakan apapun kala ia melihat gelas spidermen nya telah pecah tak terbentuk, dengan adiknya yang sibuk mengumpulkan beberapa kepingan nya yang sudah berhamburan.

"BANGSAT!!" Maki Cavan menarik kasar kerah baju adiknya, yang tersentak kaget oleh perlakuan nya yang tiba-tiba.

"Berapa kali gue bilang jangan pake gelas gue brengsek!!" Cengkram Cavan pada kerah baju adiknya.

Menggelengkan kepalanya kuat "bang. Bukan Al yang buat gelasnya pecah!" Bantah Alfino Avaro Nathalion, berusaha melepaskan cengkraman abangnya yang begitu kuat.

"Astaghfirullah Abang lepas!!" Teriak Anjani berlari menghampiri kedua anaknya, di mana Cavan sang anak sulung tengah mencengkram kerah baju anak bungsunya.

Menggelengkan kepalanya "gak! El udah banyak ngalah sama Al! Kali ini El gak mau ngalah lagi nda. Dia udah bikin gelas kesayangan El pecah!" Geram Cavan menatap nanar gelas spidermen nya yang sudah pecah berkeping-keping di atas lantai.

"Astaghfirullah, bang. Bukan adeknya yang pecahin, tapi Kiyla!"

Kiyla adalah anak bibi mereka, seorang bocah imut yang berumur lima tahun yang sekarang tengah tinggal di Paris dengan kedua orang tuanya.

"Bohong!" Bantah Cavan tak percaya, mana bisa Kiyla bisa ke sini, itu tak mungkin.

"Abang. Adek nya gak bohong, emang Kiyla yang pecahin." Bela Anjani takut jika anak sulungnya memukul anak bungsunya hanya karna ke-salah pahaman.

"Gak. Pokonya Al yang pecahin!" Keukeh Cavan, menarik kasar tangan adiknya. Membawanya ke halaman belakang rumah mereka, di mana binatang peliharaan ayahnya berada.

Ya binatang peliharaan ayahnya, jangan salah, peliharaan ayah nya ini sangat imut dan menggemaskan. Tapi sangat mematikan ketika sedang terancam.

"Sini lo biar kenalan sama kolon!" Tarik Cavan, mendekatkan adiknya pada rumah kaca, yang di dalamnya terdapat banyak ular berbagai jenis. Mulai dari yang berbisa hingga yang tidak berbisa.

Menggelengkan kepalanya kuat, Alfin berusaha menahan tubuhnya "jangan bang. Gue gak mau!! Bunda huaaaa!" Teriak Alfin yang memang takut dengan ular, bukan takut. Hanya lebih ke phobia, ia akan langsung pingsan jika berdekatan dengan ular.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang