11. TAWURAN

53.2K 3K 92
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
Komen nya juga♡♡♡

Tekan 🌟 dan jangan lupaKomen nya juga♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jalan yang sudah di blokir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di jalan yang sudah di blokir. Dua komplotan remaja dengan seragam sekolah yang berbeda tengah saling memberikan tatapan sengit. Menunggu arahan dari ketua mereka untuk saling menyerang.

Tidak ada satupun mobil yang berani melintas setelah melihat apa yang di bawa para remaja itu. Membuat mereka bergidik ngeri dan memilih mundur untuk menyelamatkan diri sebelum terkena imbas dari para remaja yang kini akan melakukan tawuran.

"SERANG!" Instruksi Cavan, membuat anggota geng motornya mulai menerang musuh mereka dengan benda yang mereka bawa. Seperti balok kayu, tongkat besbol, dan ada juga yang hanya bermodalkan tangan kosong.

Bugh

BRAK

Krek

Bunyi hantaman antara benda dan kulit, kulit dan kulit, dan retakan tulang membuat suasana tawuran semakin mencekam.

Dengan jalan yang tadinya hening berubah menjadi bising dengan beberapa suara erangan dari beberapa remaja yang sekarang tengah baku hantam.

"Van!" Panggil Angkala, membuat Cavan yang tadi fokus bertarung mulai menatap ke arah sang empu sekilas.

"Apa?!"

"Mereka udah di sana!" Beritahu Angkala yang tadi sebelum tawuran ia melakukan panggilan dengan Salsa untuk memastikan semua berjalan sesuai rencana. Hingga sekarang sambungan masih belum ter-putus karna Angkala menggunakan headset bluetooth di telinga kanan nya.

"Lakuin!" Perintah Cavan yang di angguki mengerti oleh Angkala.

Setelah selesai dengan percakapan singkat tadi. Cavan kembali menatap ke depan, mencari keberadaan Regal ketua dari geng motor Laskar yang sedari tadi tak terlihat batang hidungnya.

"Cari gue?!" Pertanyaan suara dari arah samping kanannya membuat Cavan menoleh, di mana dia mendapati Regal dengan balok kayu di tangan nya.

Terkekeh sinis, Cavan memutar tubuhnya 180° agar menatap Regal sepenuhnya. "Pengecut. Datang kok pake senjata" sinis Cavan dengan tatapan meremehkan nya.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang