30. NIAT BIKIN DEBAY!

55.6K 2.7K 68
                                    

30. NIAT BIKIN DEBAY!

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komen nya juga♡♡♡

Setelah sampai di parkiran sekolah, Cavan dengan wajah datarnya menuruni motor setelah sang istri sudah lebih dulu turun dari nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah sampai di parkiran sekolah, Cavan dengan wajah datarnya menuruni motor setelah sang istri sudah lebih dulu turun dari nya.

Membuka helm full face nya, mengacak Surai hitam pekatnya yang sedikit berantakan karna memakai helm. Cavan menyimpan helm nya di atas motor, berjalan ke arah Raqueela yang masih saja kesusahan membuka helm.

Membungkukkan badannya sejajar dengan tinggi badan sang istri, dengan lembut tangan Cavan menyingkirkan tangan mungil Raqueela, berganti. Membukakan micro lock helm milik istrinya, setelahnya dengan lembut, tangan besar dan berurat milik Cavan memperbaiki tatanan rambut milik istrinya yang sedikit berantakan.

"Ayo" gandeng Cavan pada pergelangan sang istri, berjalan menyusuri koridor sekolah dengan semua tatapan yang tertuju pada mereka. Dan apakah Cavan peduli? Tentu saja tidak! Kecuali, jika mereka menganggu miliknya, maka Cavan tidak akan segan-segan membantai mereka satu persatu.

"Kak El jangan..." Lirih Raqueela, sedikit takut kala semua mata siswi SMA Rajawali menatap ke arah Raqueela sinis.

"...."

Tak ada jawaban dari sang empu.

Menghela nafasnya lelah, Raqueela memilih menundukkan kepalanya. Mengikuti langkah sang suami yang membawanya tepat di depan pintu kelas XI IPA¹.

"Belajar yang rajin" nasehat Cavan sebelum mengusap puncak kepala istrinya, berlalu tanpa menunggu jawaban Raqueela terlebih dahulu.

Melangkah acuh menuju kelasnya yang berada di lantai dua, Cavan benar-benar muak dengan tingkah para gadis yang sekolah di SMA Rajawali ini.

Memasuki kelas dan mengambil duduk tepat di samping Angkala yang terlihat sedang membaca buku. Cavan meletakan kepalanya di kedua lipatan tangan nya, merasa sangat mengantuk setelah kemarin pulang larut dari kantor ayahnya.

"Lo sakit?" Tanya Angkala yang tidak mendapatkan tanggapan apapun dari sang empunya.

"Tumben gak bolos"

"....."

Menghela nafas sabar. Angkala memilih diam, membiarkan Cavan tidur. Karna jika ia banyak bertanya, maka harimau ganas di samping nya ini pasti akan mengamuk nantinya.

"Azriel kok tumben ya jam segini belum datang" celetuk Aiden tak melihat batang hidung Azriel sejak pagi tadi. Karna biasa nya laki-laki itu akan datang lebih dulu darinya.

"Bolos palingan" jawab Neta, sambil mengupas kulit biji bunga matahari yang tadi sempat Septihan belikan di minimarket untuk nya.

"Gak biasanya, gak ngajak" gumam Aiden, memilih menghadap depan karna guru sudah masuk setelah bel berbunyi.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang