44. SALING MEMAAFKAN

36K 2.1K 156
                                    

44. SALING MEMAAFKAN

Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡

"Ni bocah kapan bangunnya? Etdah!" Heran Aiden kala ia sudah mendudukkan dirinya di sofa yang berada dalam ruang rawat Regal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ni bocah kapan bangunnya? Etdah!" Heran Aiden kala ia sudah mendudukkan dirinya di sofa yang berada dalam ruang rawat Regal.

Jika kalian berpikir Regal belum siuman selama satu atau dua hari, maka kalian salah! Karena Regal belum sadar sudah hampir satu pekan.

Menghembuskan nafasnya dengan teratur, Cavan dan sahabatnya sudah satu pekan ini harus menjaga Regal secara bergantian, karena orang tua pemuda itu sama sekali tidak diberitahu.

"Lo juga! Ngapain mukulnya sampai segininya?" Tanya Angkala sedikit heran dengan Cavan yang malah terlihat datar, tak banyak menunjukkan ekspresi pada wajahnya. "Sampai koma berhari-hari ni anak." Lanjut Angkala menatap sedikit iba pada Regal.

Mengedikkan bahunya acuh. Cavan sebenarnya juga tak berniat memukul Regal hingga koma selama berhari-hari, tapi apa yang bisa ia buat? Pemuda itu sendiri yang menyuruhnya melakukan itu.

"Kita bakal bertarung Van! Kalo lo kalah, gue bisa dapatin Raqueela. Deal?" Tanya Regal sebelum Cavan benar-benar keluar dari ruangannya.

Menggertakkan giginya dengan tangan yang terkepal erat. Cavan tidak akan membiarkan hal itu terjadi! Raqueela is mine! Tidak ada yang boleh merebutnya. Dalam bentuk apapun juga.

"Lo mau bikin perdamaian kita menjadi permusuhan kembali?"

Terkekeh dengan tatapan yang masih setia menatap punggung Cavan. "Kita bakal jadi teman, tapi ini hanya sebuah pertarungan kecil."

"BAJINGAN lo! Gue bakal pastiin lo koma selama berhari-hari sialan."

Hm... Jika memikirkan perkataan Regal kala itu, Cavan rasa-rasanya belum puas hanya dengan membuat Regal koma.

"Kak eeelll!"

Menoleh dengan senyum mengembang, Cavan segera berdiri dan merentangkan tangannya untuk menyambung istrinya.

"Au bawain Snack buat kak El" ucap Raqueela dengan antusias. Menatap sekantong plastik merah yang ada di tangan Devano yang memang mengantarkan Raqueela dan Delisa tadi untuk membeli jajanan di minimarket.

"Buat kain kavan doang ni? Kita gak?" Tanya Neta bangkit dari duduknya, mendekati kantong yang dibawa oleh Devano.

"Ada! Aurel beli buat semuanya."

"Terus, yang itu?" Tunjuk Salsa kala melihat satu kantong lagi yang dibawakan oleh Azriel.

"Punya Aurel!" Ucap Raqueela menunjuk dirinya sendiri.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang