23. SOSOK MISTERIUS
Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membacaTekan 🌟 dan jangan lupa
Komen nya juga ♡♡♡Sudah dua hari selepas kejadian di mana Cavan memukul ayah mertuanya. Dan ayah mertuanya itu belum juga sadarkan diri dari komanya.
Jika di tanya apa Cavan menyesal?
Maka jawaban nya tidak! Cavan sama sekali tidak menyesal setelah memukul ayah mertuanya hingga masuk rumah sakit. Malah Cavan merasa kurang puas karena tidak bisa membunuh laki-laki brengsek itu dengan tangan nya sendiri.
Bagaimana mungkin ayah mertuanya itu menikah lagi dan menyembunyikan semua hal itu dari anak nya sendiri?
Heran adalah kalimat pertama yang terlintas di pikiran Cavan. Tak menyangka dengan apa yang di lakukan ayah mertuanya, meninggalkan anak dan istrinya hanya untuk kebahagiaan sesaat nya.
Ck.
Jika itu adalah ayah nya sendiri, maka Cavan tidak akan ragu untuk membunuh ayahnya.
Tidak ada yang boleh menyakiti seorang ibu! Apalagi menyakiti istrinya. Jika ada yang menyakiti Raqueela, maka Cavan bersumpah, akan mengirim orang itu ke neraka.
"Van"
Panggilan dari Septihan membuat Cavan mendongak dengan tatapan bertanya nya.
"Kita udah boleh jenguk, ayah nya Aurel udah siuman" jelas Septihan yang membuat Raqueela yang memang duduk di samping Cavan berdiri. Di mana mereka sekarang tengah berada di kantin, karna Raqueela yang memang belum sempat makan sebelum datang ke rumah sakit.
"Serius kak Tihan?" Tanya Raqueela antusias.
Walaupun masih marah pada ayahnya. Raqueela tidak sejahat itu hingga tak ingin melihat keadaan ayahnya. Raqueela tahu, ayah nya memang salah. Tapi, semuanya sudah terjadi, maka dari itu. Raqueela memilih untuk memaafkan sang ayah setelah mendengarkan penjelasan dari bunda nya.
"Iya, ayo. Ayah lo mau ketemu sama lo" ucap Septihan hendak menarik tangan Raqueela. Sebelum tangan Cavan lebih dulu menepisnya, dan tak lupa. Cavan juga memberikan tatapan tajam nya pada Septihan, teman laknatnya.
"Gak usah modus!" Desis Cavan berjalan melewati tubuh Septihan, mengikuti langkah Raqueela dari belakang.
Terkekeh dengan senyum miring nya, Septihan mulai berjalan mengikuti sahabat posesif nya itu. "Gak usah terlalu posesif" bisik Septihan setelah berseblahan dengan Cavan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAVANDRA (TERBIT)
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ganti judul, Judul awal : kakelku suamiku "Bocil!" "Aqueela bukan bocil tau!" Dengus Raqueela dengan wajah kesal nya, menatap Cavan yang malah terkekeh. Mencubit kedua pipi gembul istri nya, Cavan menarik Raqueela ke dala...