14. ORANG GILA

47.5K 3K 87
                                    

14. ORANG GILA

Jangan lupa tinggalkan Jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡

Menatap nanar ban motornya yang tertancap oleh paku yang entah datang dari mana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menatap nanar ban motornya yang tertancap oleh paku yang entah datang dari mana. Cavan mulai menegakan kembali tubuhnya setelah berhasil mencabut paku tersebut dari ban motornya.

"Sekarang gimana? Kita harus cari tambal bannya di mana?" Tanya Raqueela dengan wajah cemberutnya setelah melihat jam tangan nya yang sudah menunjukan pukul 07:45.

"Bawa ke beng..."

Tak jadi melanjutkan ucapan nya, Cavan memperhatikan dengan seksama seorang laki-laki yang duduk di pinggir jalan yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.

"Ayo" ajak Cavan menggandeng tangan Raqueela berjalan mendekati laki-laki paruh baya itu.

"Permisi pak" ucap Cavan sopan, sedikit menunduk agar lebih mudah melihat wajah dari laki-laki di depan nya ini.

Sedikit mendekatkan diri pada Cavan. "Kak El, mungkin orang gila kali" bisik Raqueela sedikit was-was melihat pakaian orang di depan nya ini seperti bukan pakaian orang pada umumnya.

"Jangan sembarangan Aurel!" Peringat Cavan yang di mana Raqueela hanya bisa mengangguk dengan tatapan kembali ke arah depan.

"Pak" panggil Cavan yang hendak memegang pundak sang bapak, namun belum sempat itu terjadi. Tangan nya sudah lebih dulu di pegang oleh orang itu.

"Anak ku, kamu anak ku yang hilang" ucapnya yang langsung membuat Cavan melebarkan matanya.

"Apa Aurel bilang...," Cicit Raqueela mulai melepaskan tangan Cavan, dan tanpa aba-aba Raqueela langsung berlari menjauh. Tak memperdulikan Cavan yang sekarang tengah memberontak untuk melepaskan diri dari orang gila itu.

"Tolong!! Woy rel tolongin gue!!" Teriak Cavan yang berusaha melepaskan diri dari pelukan orang gila ini.

"Anak ku, akhirnya kamu ketemu nak."

"Gue bukan anak lo pak! Gue anaknya ayah gue, Dendi" berontak Cavan yang akhirnya bisa melepaskan diri.

Tanpa membuang waktu, Cavan segera melarikan diri menyusul istrinya yang sudah jauh di depan sana.

"ANAK KU! JANGAN PERGI ANAKKU!!"

"Huaaa bunda tolongin Cavan!!" Tangis Cavan berlari semakin kencang. Sudah tak memperdulikan lagi niat baiknya tadi yang akan memberikan orang itu motor.

"ANAKKU TUNGGU AYAH NAK!"

"Huaaaa anjing!" Tangis Cavan dengan umpatan nya yang di mana ia sudah lari seperti orang kesetana, bahkan sekarang Cavan berlari lebih dulu di bandingkan Raqueela istrinya.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang