38. DEVANO DAN LUKANYA
Jangan lupa tinggalkan Jejak
kalian setelah selesai membacaTekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡Hingga-BRAK!
"AARRGGHH!" Teriakan histeris beberapa pejalan kaki yang menyaksikan bagaimana sebuah mobil truk menabrak sebuah motor hingga terpental jauh.
Hal itulah yang disaksikan oleh Cavan dengan mata kepalanya sendiri. Melihat bagaimana motor yang melaju cepat dari arah belakang motornya ditabrak oleh truk karna melanggar lalu lintas, dimana lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, yang berarti berhenti.
Syok? Itulah yang dialami oleh Cavan. Melihat motor pengendara tersebut sama persis seperti motor milik Devano.
Detak jantung Cavan sudah tak karuan, hingga ia tersadar dan mulai turun dari motornya. Melangkah cepat menuju kerumunan beberapa orang yang melingkari seorang pengendara motor tersebut.
"Minggir!" Ucap Cavan menyingkirkan beberapa orang yang menghalangi jalan. Membuat ia tidak bisa mendekat kearah sang pengendara motor, yang motornya sudah terpental jauh.
"Dev..." Lirih Cavan kala matanya melihat sosok tubuh yang sudah berlumuran darah, memakai jaket kebanggan Dark King. Jaket yang merupakan milik anggota inti, hanya anggota inti yang memilikinya, selain dari anggota inti. Maka tidak ada yang memilikinya lagi, dan sekarang? Cavan benar-benar merasakan detak jantungnya akan berhenti.
Menahan tubuhnya dengan lutut, Cavan dengan perlahan membalikan tubuh laki-laki yang ia pikir Devano. Membuka helmnya dengan perasaan yang sudah tak karuan.
"Bang Nakula!" Kaget Cavan yang entah kenapa ia merasa lega karna itu bukanlah Devano sahabtnya, namun juga syok karna ini adalah Abang sahabatnya. Bang Nakula! Laki-laki yang Cavan kenal dengan sifatnya yang tempramental.
"Uhuk-uhuk!" Nakula terbatuk dan mengeluarkan darah segar dalam mulutnya. Membuat Cavan semakin khawatir pada abang dari sahabatnya ini.
"Tolong! Panggilkan ambulans!" Ucap Cavan pada beberapa orang yang hanya melihat dirinya dan Nakula.
Apa yang mereka pikirkan? Apa mereka hanya menjadi penonton? Cavan rasanya ingin gila melihat tidak ada satupun yang merespon ucapannya.
"Van..."
Suara lirih Nakula membuat Cavan menunduk. Menatap Nakula yang juga menatap dirinya.
"B-bilang s-sama Devan... G-gue—"
"Lo harus bilang sama Devan sendiri! Lo bakal baik-baik aja bang. Gue gak akan biarin lo kenapa-napa!" Ucap Cavan berusaha menguatkan dirinya sendiri. Ia juga takut, takut jika ia tak mampu membawa Abang sahabatnya ini tepat waktu, takut jika pikiran jahat dalam otaknya menjadi kenyataan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAVANDRA (TERBIT)
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ganti judul, Judul awal : kakelku suamiku "Bocil!" "Aqueela bukan bocil tau!" Dengus Raqueela dengan wajah kesal nya, menatap Cavan yang malah terkekeh. Mencubit kedua pipi gembul istri nya, Cavan menarik Raqueela ke dala...