40. DIA BERPULANG TANPA PAMIT

43.1K 2.6K 138
                                    

40. DIA BERPULANG TANPA PAMIT

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Jangan lupa tekan 🌟 dan
Komennya juga♡♡♡

Jangan lupa tekan 🌟 danKomennya juga♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berlalu. Tak terasa, sudah satu pekan waktu berlalu setelah insiden yang hampir saja merenggut nyawa Raqueela dan bayi dalam kandungannya, jika saja Cavan suami dari gadis mungil itu tidak cerdik dalam melakukan rencananya.

Dan disinilah sepasang suami istri itu berada, di markas Dark King. Berkumpul untuk merayakan hadirnya anak mereka.

"Wow! Gokil. Ntar lagi gue bakal jadi paman" ucap Agus sambil meminum Coca-Cola miliknya.

Mengangguk dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajahnya. "Iya! Seneng banget, bentar lagi gue bakal punya ponakan" acungan jempol Neta berikan pada Agus.

"Hebat bet boss. Satu malam langsung jadi"

Mengangguk, menyetujui ucapan David. Agus benar-benar tak percaya dengan apa yang di dengarnya, benar-benar keajaiban. Karna Abangnya saja yang sudah menikah selama satu tahun belum juga dikarunia seorang anak.

"Sperma gue berkualitas" bangga Cavan. Membuat para sahabatnya mendelik, apa-apaan dengan wajah itu? Ck! Menyebalkan. Pikir mereka.

Sedangkan Raqueela hanya diam sedari tadi. Merasa malu karna sekarang sudah banyak yang mengetahui tentang kehamilannya.

"Dev! Lihatiin apaan si?" Tepuk Aiden pada bahu Devano. Heran karna Devano sedari tadi tak melepas tatapannya dari ponsel, hingga dimana Aiden mulai mengintip. Yang dimana, dengan detak jantung yang seakan berhenti. Aiden dengan cepat merampas ponsel milik Devano, melihat lebih jelas. Takut jika ia salah membaca apa yang ditulis diponsel milik sahabatnya ini.

Ini tidak salah kan? Tolong! Katakan jika sekarang mata Aiden tengah bermasalah. Karna ini semua tidak mungkin! Aiden yakin. Jika apa yang diberitakan sekarang hanyalah fatamorgana.

"Ini gak mungkin...." Lirih Aiden dengan tatapan kosong, tak! Iya hanya halusinasi. Aiden yakin jika sosok yang sudah ia anggap adiknya sendiri itu baik-baik saja.

Sedangkan Azriel yang mendengar lirihan Aiden mulai sedikit menoleh, menatap layar ponsel Devano yang masih menyala, dimana pemiliknya mulai berlari keluar dengan tergesa.

"Dev! Mau kemana?!"

Deg!

Tidak! Semuanya pasti tidak benar! Ini hanya berita palsu. Azriel yakin itu!

"Kena—" tak jadi bertanya, Neta menatap terpaku pada layar ponsel milik Devano.

Bangkit dari duduknya, Cavan dengan cepat merampas ponsel milik Devano dari Aiden, membaca apa yang tertulis dan diberitakan lewat ponsel Devano saat ini yang sangat menggemparkan.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang