36. KALIAN GAK PAHAM!

40.4K 2.6K 385
                                    

36. KALIAN GAK PAHAM!

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡

"Ck!" Decak Cavan kala beberapa foto laki-laki misterius berpakaian hitam mengikuti istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ck!" Decak Cavan kala beberapa foto laki-laki misterius berpakaian hitam mengikuti istrinya. Yang kini ia tempelkan pada dinding dengan coretan silang tinta merah.

Ada empat orang mata-mata yang ditugaskan oleh Lara untuk mengawasi istrinya. Mengikutinya dari beberapa sisi yang mungkin tidak akan dicurigai oleh sekitaran.

Dan sekarang Cavan sedang berada didalam ruangan yang gelap dengan diterangi lampu berwarna merah yang sudah mulai temaram. Ruangan yang memang ia rahasiakan dari orang dalam rumah ini, kecuali dirinya. Hanya ia yang bisa masuk kedalam ruangan ini, dan hanya ia juga yang mengetahui ruangan tersembunyi ini.

"Berpikir Avan." Desis Cavan pada dirinya sendiri, merasa kesal kala otaknya tak ingin diajak berkompromi disaat darurat seperti saat ini. Ia sungguh frustasi karna tak mendapatkan ide apapun yang dapat membuat empat pria itu menghilang tanpa dicurigai oleh Lara.

"Kak El cape?"

Suara Raqueela tiba-tiba terlintas dalam otaknya, membuat Cavan tersenyum, ia sangat merindukan suara itu.

Ia harus cepat menyingkirkan empat laki-laki misterius itu, jika ia ingin bersama Raqueela kembali.

Ini sangat melelahkan. Harus terjaga untuk memantau kegiatan istrinya, memastikan Raqueela baik-baik saja, dimana kemarin ia berhasil meretas ponsel dan memasang kamera kecil didalam kamar yang ditiduri oleh Raqueela tanpa ketahuan bodyguard sang ayah.

Berjalan dan mendudukkan kursi yang berada didepan komputer, yang menampilkan istrinya tengah duduk dengan beralaskan bantal dilantai.

"Kangen kak El"

Suara itu terdengar sangat lirih, membuatnya merasa bersalah karna sudah membuat istrinya merasakan sakit batin.

"Aku juga kangen kamu" jawab Cavan sambil membelai layar komputer yang menampilkan wajah Raqueela. Kangen rasanya kala tangan kasar milik Cavan membelai pipi selembut salju itu.

"Kak El kapan datang, kak El kapan mau bilang kalo ini semua cuman mimpi buruk?"

Pertanyaan itu seakan menyayat hati seorang Cavan.

"Secepatnya"

"Kak El gak sayang lagi ya, sama Raqueela?"

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang