31. CULIK RAQUEELA

50.2K 2.8K 195
                                    

31. CULIK RAQUEELA

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komen nya juga♡♡♡

Tekan 🌟 dan jangan lupakomen nya juga♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam pukul 20:43 WIB

Setelah mendapat panggilan dari bunda nya beberapa menit yang lalu, entah kenapa para sahabatnya ini tiba-tiba datang ke kediaman nya, tanpa alasan yang jelas pula.

Aneh.

Hal ini patut di curigai. Karna sepertinya, para sahabatnya ini telah di tugaskan oleh sang bunda untuk mengawasi dirinya, agar tidak melakukan hal yang macam-macam terhadap sang istri.

"Ngapain ke sini?" Tanya Cavan akhirnya membuka suara, setelah terdiam cukup lama, memperhatikan gerak gerik para sahabatnya yang cukup aneh.

"Main"

Mengerutkan kening dengan tatapan menukik tajam. Cavan seolah menuntut penjelasan lebih dari jawaban yang keluar dari mulut Salsa.

Belum ada yang mau menjelaskan maksud sebenarnya kedatangan mereka ke sini. Hingga akhirnya, Salsa menyerah karna melihat betapa tajamnya sang ketua Dark king itu menatap mereka.

"Okeh! Kita di suruh bunda lo buat jagain Raqueela, supaya lo gak lakuin hal yang aneh-aneh."

Menaikkan sebelah alisnya. Apa tadi? Di suruh bundanya, agar ia tidak melakukan hal yang aneh-aneh? Seriously? Bahkan Cavan bisa saja dengan mudah meniduri Raqueela detik ini juga, jika ia ingin.

Apa hak bundanya mengatur-atur Cavan? Raqueela adalah istri sah nya! Baik itu di mata agama maupun hukum. Tidak ada siapapun yang berhak mengatur urusan rumah tangganya! Bahkan bunda nya sekalipun.

Tak ingin bertanya atau berkomentar lebih. Cavan memilih bangkit dari tempat duduk nya, berjalan menuju kamar miliknya sendiri, yang di mana. Raqueela tengah asik bermain dengan boneka.

"Rel" panggil Cavan pelan. Membuat Raqueela yang awalnya fokus pada mainannya mulai menatap ke arah sang suaminya bingung.

"Kenapa kak El?"

Tak mengatakan sepatah kata apapun, Cavan dengan lembut menarik pergelangan tangan sang istri, membawa sang empunya mendekat ke arah kendala kamar yang langsung menghubungkan ke halaman depan.

Sedikit menyingkirkan meja belajar yang terletak tepat di depan jendela kamar, Cavan dengan mudah memanjat. Setelah nya ia menoleh ke arah sang istri, merentang kan tangan nya agar Raqueela segera memanjat jendela kamarnya juga, persis seperti apa yang ia lakukan.

"Kita kok lewat sini sih kak El?"

"Udah nurut, kita lagi main petak umpet. Lo mau ketahuan Neta sama Salsa karna gak sembunyi di tempat yang aman?"

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang