13. KANTOR POLISI

50.7K 3.1K 91
                                    

13. KANTOR POLISI

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡

"Van, di panggil ke ruang BK" ucap Angkala yang baru saja masuk ke dalam kelas dengan Salsa di samping nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Van, di panggil ke ruang BK" ucap Angkala yang baru saja masuk ke dalam kelas dengan Salsa di samping nya.

Mengerutkan kening nya. "Gue doang?" Tanya Cavan dengan tatapan lekatnya.

"Kita yang ikut tawuran kemarin" jelas Angkala, membuat teman-teman nya mulai bangun. Menyisahkan Neta dan Salsa saja, mengingat kemarin mereka tidak ikut tawuran.

Berjalan beriringan di koridor sekolah yang masih cukup ramai, mengingat sekarang masih jam keluar main.

Tok tok tok

"Permisi pak" sopan Angkala sebelum membuka pintu, di mana, di dalam ruang BK bukan hanya guru BK yang ada. Melainkan kepala sekolah dan juga dua orang polisi.

"Kalian, kemari." Titah pak Tono, membuat lima pemuda dengan pakaian yang urak-urakan kecuali Angkala yang memang harus terlihat rapi, karna ia adalah ketua OSIS itu mulai berjalan mendekat ke arah dua polisi dan juga guru mereka.

"Kalian yang kemarin melakukan tawuran?" Tu de point pak Bimo, kepala sekolah mereka.

"Iya pak, itu kami." Jawab Cavan dengan tegas. Tak ingin mengelak karna nyatanya memang merekalah yang melakukan tawuran, jadi untuk apa lagi harus berbohong.

"Baiklah, karna kalian sudah mengakui tindakan kalian. Maka kalian harus ikut kami ke kantor polisi untuk di mintai keterangan lebih lanjut"

"Iya pak" jawaban serempak kelima pemuda itu.

"Baiklah, kalo begitu kami permisi. Dan terima kasih atas kerja samanya" ucap polisi tersebut menjabat tangan pak Tono dan pak Bimo.

"Permisi pak" sopan Angkala sebelum mengikuti langkah ke-empat teman nya, dengan dua orang polisi yang mengikuti mereka dari belakang.

•••

"Apa?! Mereka di bawa polisi?!" Tanya Neta pada dua gadis yang baru saja masuk itu, tengah membicarakan kelima teman nya.

"Iya, tadi kita lihat sendiri. Mereka naik mobil polisi" jawab nya, yang membuat Salsa dan Neta saling menatap.

Menarik lengan Neta menjauhi kerumunan, Salsa mulai berucap. "Kita harus gimana sekarang?" Tanya Salsa, tak pernah sekalipun mereka berpikir kelima teman mereka itu akan di tangkap oleh polisi.

"Santai aja, paling mereka bakal bebas nanti sore" tenang Aiden, tau betul jika ayah dari Cavan pasti akan datang dan membebaskan teman-teman nya. Karna ini bukan yang pertama kali mereka di bawa ke kantor polisi, melainkan sudah yang ketiga kalinya.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang