28. POSESIF!

51K 2.9K 248
                                    

28. POSESIF!

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komen nya juga♡♡♡

Lapangan olah raga di penuhi oleh teriakan para siswi yang menyoraki pemain basket di lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lapangan olah raga di penuhi oleh teriakan para siswi yang menyoraki pemain basket di lapangan.

Di mana yang bermain adalah Cavan dan kawan-kawannya. Mengalihkan rasa bosan karna sudah lama tidak bermain basket, setelah mereka di gantikan oleh kelas 11.

"AAAA AZRIEL GANTENG BANGETTT!" Histeris seorang gadis, meneriaki nama Azriel tanpa rasa malu sedikitpun. Sedangkan yang di teriaki hanya diam dengan tatapan datarnya.

"AAAAA!! Cavan cool bangettt" lagi suara milik seorang gadis terdengar, dan dengan terang-terangan mengagumi ketampanan ketua Dark King yang di kenal dingin itu, tanpa rasa takut sedikitpun.

"RAFAEL MY BOY SO CUTE" Teriakan gadis lain, membuat Rafael yang mendengar hal itu mendelik dengan tatapan jijiknya.

Ck! Sok kenal banget gadis itu sampai mengatakan Rafael sebagai laki-lakinya. Sejak kapan hey? Rafael benar-benar muak dengan para gadis tak tahu malu itu.

Sedangkan Savya yang mendengar hal itu dari jauh, mengepalkan tanganya erat. Menahan kesal untuk tidak mencakar wajah gadis yang sudah mengaku-ngaku sebagai pacar Rafael itu.

"AAAAA AIDEN GANTENG BANGET, HUHU"

"OH MY GOD DEVANO! AAAA" Teriak seorang gadis, kala Devano mengusap dahinya yang berkeringat dengan bajunya. Membuat perut nya yang memiliki enam kotak terpampang jelas di mata setiap penjuru yang ada di lapangan. Tidak terkecuali Delisa yang juga melihat hal tersebut, sedikit mengumpat. Awas saja, akan Delisa balas nanti saat Delisa keluar.

Sedangkan nama Septihan dan Angkala tidak ada yang berani meneriaki kedua laki-laki itu, terlalu takut dengan pawang nya yang sangat ganas dan tidak banyak basa-basi.

Sekitar lima belas menit permainan mereka akhirnya berhenti juga, di mana tujuh pria itu mulai mendekati tempat di mana gadis mereka duduk.

"Ini buat kamu" ucap seorang siswi dengan nama tag Claudia Cassia, menyodorkan botol mineral yang ia beli di kantin, pada Cavan yang hanya melewatinya dengan tatapan yang terus berpusat pada istrinya.

Berdiri di depan istrinya, Cavan memeluk tubuh mungil sang istri di depan umum. Menghirup wangi bayi Raqueela yang selalu membuatnya rindu, jika tidak menghirup nya barang sedetik saja.

"Permen?" Tanya Cavan setelah melepaskan pelukannya.

"Ck ck ck! Dasar gak tahu tempat" decak Aiden kesal. Terlalu jengkel dengan Cavan yang selalu saja bemesraan di tempat umum.

Tak memperdulikan ucapan Aiden, Cavan memilih mengulurkan tanganya untuk menerima permen yang biasa ia minta pada Raqueela akhir-akhir ini. Berusaha menghilangkan kebiasaannya yang sering menghisap bibir istrinya hingga bengkak.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang