3. KESIALAN
Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membacaTekan 🌟 dan jangan lupa
Komen nya juga ♡♡♡Menatap kedua anak laki-laki nya yang terlihat khidmat dalam menyantap makanan pagi ini.
Dendi berdehem singkat, di mana istrinya itu mengisyaratkan dirinya untuk membicarakan nya sekarang.
"Nanti pulang cepat." Ucap Dendi yang membuat kedua anak laki-laki nya itu mendongak dengan tatapan seakan menuntut.
Kenapa mereka harus pulang cepat?
Menelan habis makanan yang masih ada di mulutnya. Alfian berucap "Al gak bisa, nanti sore ada kerja kelompok." Jelasnya memberitahu kegiatan nya yang sangat padat hari ini.
"Bisa besok" sahut Anjani bunda mereka dengan tangan yang kembali menyuapi nasi.
Menggelengkan kepalanya dengan tatapan protes. Mana bisa ia menunda kerja kelompoknya, sedangkan ia lah yang menentukan bahwa besok lah pelaksanaan kerja kelompok mereka.
"Al gak bisa bunda. Al itu ketuanya, jadi Al gak bisa sembarangan undur waktunya mendadak"
"Bunda gak terima bantahan dari kalian berdua. Dan ini perintah mutlak dari bunda!" Tegas Anjani menatap tajam kedua anak nya.
Sedangkan Cavan? Jangan di tanya.
Karna laki-laki itu sebenarnya ingin membantah sedari tadi. Tapi bunda nya sudah duluan mengeluarkan suara.
Dan ketika kanjeng ratu berkehendak. Memang apa yang bisa mereka lakukan setelah itu?
Tidak ada!
"Cavan bakal pulang cepat." Ucap Cavan yang membuat ayah dan bunda menyunggingkan senyum mereka. "Tapi gak janji," lanjutnya, membuat senyum kedua orang tuanya luntur.
"Berani kamu pulang telat. Siap-siap aja!"
"Lah bun---"
"Apa?!" Sembur Anjani sebelum anak sulung nya itu selesai menyampaikan perkataan nya.
Menunduk dengan tangan yang menyuapi nasi ke dalam mulutnya. "Gak jadi," cicit Cavan semakin dalam menundukkan kepalanya, tak berani menatap mata sang kanjeng ratu.
•••
Baru saja sampai di dalam kelas nya. Cavan sudah di sambut dengan kehebohan dari sahabat-sahabatnya yang tidak pernah bisa tenang.
Mengambil duduk tepat di samping Angkala. Cavan tak menghiraukan tatapan para siswi kelasnya yang sedari tadi tak lepas, semenjak ia memasuki kelas. Terlalu malas untuk menegur, karna itu percuma saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAVANDRA (TERBIT)
Random[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Ganti judul, Judul awal : kakelku suamiku "Bocil!" "Aqueela bukan bocil tau!" Dengus Raqueela dengan wajah kesal nya, menatap Cavan yang malah terkekeh. Mencubit kedua pipi gembul istri nya, Cavan menarik Raqueela ke dala...