10. KENA OMEL

55.1K 3K 73
                                    

10. KENA OMEL

Jangan lupa tinggalkan jejak
Kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
Komen nya juga♡♡♡

Tekan 🌟 dan jangan lupaKomen nya juga♡♡♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup

Awalnya hanya sebuah kecupan di mana Cavan mulai melakukan pergerakan nya secara perlahan, menyesap dan merasakan bibir istrinya yang belum pernah ia rasakan dari awal pernikahan.

Manis.

Satu kata yang ada di pikiran Cavan saat ini ialah kata manis.

Memiringkan kepalanya, Cavan memegang dengan lembut tengkuk Raqueela, istrinya yang masih terdiam dengan mata yang membulat lucu. Membuat ia semakin gencar menyesap rasa manis di bibir istrinya yang tak hilang.

Beberapa menit berlalu, hingga akhirnya Raqueela tersadar dengan apa yang di lakukan Cavan. Dan dengan cepat tangan mungil Raqueela berusaha mendorong tubuh Cavan yang tidak bergerak sama sekali mengingat tubuh laki-laki itu yang sangat besar bila dibandingkan dengan tubuh dan tega Raqueela. Itu jauh berbeda.

"Kakmp..."

Berusaha memberontak dengan menggerakkan kepalanya kekiri dan kekanan, akhirnya apa yang Raqueela usahakan membuahkan hasil di mana Cavan akhirnya melepaskan bibir Raqueela yang sudah terasa perih.

"Kak El ngap---"

"Sorry, gue khilaf." Ungkap Cavan tanpa beban dengan tangan yang menggaruk belakang tengkuk nya. Merasa bodoh karna ulahnya beberapa menit yang lalu.

"Khilaf apa khilaf lo?" Tanya suara dari arah belakang Cavan, membuat sang empu menoleh di mana ketiga sepupu yaitu Dela, Ikbal dan Darel berada di depan pintu dengan kedua tangan yang di lipat di depan dada. "Khilaf apa sampai bengkak gitu?!" Lanjut Ikbal dengan nada mengejek nya.

Berdecak dengan tatapan datarnya. "Masalah lo apa?" Tanya Cavan sinis. "Dia istri gue." Datar Cavan menatap remeh pada Ikbal yang terdiam dengan tatapan menyipit tajam.

"Kasihan di ulti" kekehan Darel mengejek sepupunya itu yang menampilkan wajah kesalnya.

"Diam lo!"

"Hahaha. Anjir! Muka lo kaya pemulung," tawa Dela melihat wajah komuk Ikbal yang memang berada di samping nya.

Mengusap dadanya sabar. "Bacotan sepupu jahanam. Jadi harus banyakin istri"

Plak!

Satu pukulan mendarat di kepala Ikbal, dan pelakukan adalah Dela. "Ngawur ya lo kalo ngomong!" Sinis Dela.

Mengusap kepalanya yang habis di pukul oleh Dela. Ikbal memanyunkan bibirnya, mencebik ucapan Dela.

Menggelengkan kepalanya melihat pertengkaran Dela dan Ikbal. Cavan mulai kembali menatap sang istri, menurunkan Raqueela dari atas meja rias.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang