51. TRAGEDI?

18.3K 1.3K 66
                                    

51. TRAGEDI?

Jangan lupa tinggalkan jejak
kalian setelah selesai membaca

Tekan 🌟 dan jangan lupa
komennya juga♡♡♡

Hari demi hari kian berlalu, waktu demi waktu semakin cepat berjalan hingga tak terasa bahwa ujian ujian Nasional telah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari kian berlalu, waktu demi waktu semakin cepat berjalan hingga tak terasa bahwa ujian ujian Nasional telah selesai. Yang artinya, beban mereka anak kelas 12 sudah berakhir.

Namun itu tidak bisa di rasakan oleh Devano. Pemuda yang masih terpuruk dengan kepergian Delisa satu bulan yang lalu, terkadang membuat Devano tak konsentrasi dalam melakukan aktifitasnya. Hingga pada akhirnya, Devano memutuskan untuk pindah negara. Seperti saat ini. Cavan dan anggota inti Dark King yang mengantar pemuda itu ke bandara.

"Lo yakin mau pindah?" Tanya Cavan seolah merasa kehilangan satu lagi anggota inti Dark King. Setelah kepergian Rafael beberapa bulan yang lalu, sekarang. Devano ikut menyusul, walaupun bukan pergi untuk selamanya seperti Rafael. Namun, mereka juga tidak tahu. Kapan Devano akan balik ke Indonesia?

"Hm," dehem Devano yang hanya bisa di angguki oleh para sahabatnya. Dimana, mereka tak bisa menahan Devano. Karena, jika mereka berada di posisi Devano saat ini. Maka mereka mungkin akan melakukan hal yang sama.

"Gak mau ikut hari kelulusan gitu?" Tanya Neta hanya malah mendapat kekehan halus dari pemuda bersurai hitam pekat itu. "Nanti kita video call. Gue juga pengen lihat kalian warnain baju pas hari kelulusan" kata Devano, menyakinkan sahabatnya jika ia tak bisa tinggal lebih lama lagi di sini. Terlalu banyak kenangannya bersama Delisa, hingga Devano tak mampu lagi hanya untuk melewati jalan yang sering ia lewati bersama Delisa, ocehan gadis itu benar-benar terngiang dalam benaknya.

"Yaudah kalo emang itu keputusan lo. Gue harap, lo bisa nemuin kebahagian lo di sana" ucap Septihan yang hanya di angguki oleh sang empunya.

Mohon perhatian. Ini adalah panggilan boarding terakhir untuk para penumpang Maskapai Lion Air penerbangan 943 tujuan Amerika, boarding di gerbang A-3. Pemeriksaan terakhir akan selesai dan pintu pesawat akan ditutup dalam waktu sekitar lima menit. Terima kasih.

"Pesawat gue bentar lagi take off, gue pergi dulu ya. Mau jadi sad boy di Amerika dulu" ucap Devano yang mengundang kekehan pelan dari para sahabatnya.

"Hm, jadi sad boy sana" ucap Aiden menyahuti kala Devano mulai berbalik dan melangkah untuk menuju pintu boarding yang sudah di beritahu tadi.

Setelah memastikan Devano benar-benar sudah pergi. Barulah, Cavan dan para sahabatnya berbalik. Keluar dari bandara untuk menuju rumah mereka masing-masing.

CAVANDRA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang