"Lepaskan ..!!" Phuwin diseret beberapa orang yang berseragam sama dengannya ke gedung paling ujung sekolahnya, tempat yang hanya berisi barang-barang rusak yang jarang didatangi penghuni sekolah.
Tadi dia sedang sendirian menunggu Pond yang tiba-tiba di panggil keruang guru entah untuk alasan apa, padahal jam sekolah sudah berakhir cukup lama tapi Pond belum kembali juga. Akhir-akhir ini Pond menjadi cukup pendiam dan sering menghindarinya, dirumah bahkan disekolah, karena itu hari ini Phuwin bertekat untuk mengajaknya bicara sebelum pulang ke rumah.
"Mau apa kalian?" Phuwin mencoba tenang, di situ tampak sekitar 4 orang yang salah satunya dia kenali. itu Ken anak rekan bisnis ayahnya yang terkenal sering membuat masalah di sekolahnya.
"Aku sudah memperingatkan mu Phu, jangan dekati Prim" kata Ken marah.
"Aku tau kau orangnya Ken" jadi Ken lah yang sering mengirimkan pesan ancaman padanya selama ini. Tadinya Phuwin pikir itu hanya kerjaan iseng pengemar-pengemar Prim yang tidak suka kedekatanya dengan Prim. Phuwin sudah biasa, Prim adalah bintang di sekolahnya, nona cantik yang punya banyak talenta, tentu saja banyak yang sedang mendambakannya untuk menjadikannya kekasih.
"Hentikan ini Ken atau aku akan..." ancam Phuwin.
"Akan apa? apa yang akan kau lakukan? kau akan mengadu kepada ke dua ayahmu dan meminta mereka untuk menyingkirkan ku hahh !!" Tantang Ken.
"Aku tau seperti apa keluargamu Phu, Anak yang tidak dididik oleh seorang ibu bagaimana bisa menjaga seorang wanita secantik dan selembut Prim ku, Prim hanya cocok denganku" ejek Ken sinis.
"Berhenti bicara buruk tentang keluargaku, brengsekk !!" Phuwin tersulut emosi dan mencoba memukul Ken, tetapi dia kalah cepat, Ken lebih dulu melayangkan tinjunya tepat ke perut Phuwin, hingga Phuwin jatuh terduduk. Perutnya nyeri pukulan Ken lumayan menyakitkan, Phuwin berusaha berdiri dengan kesusahan.
"Lihat bahkan kau lembek seperti sayur, mau coba lagi hah !!" Ken berniat memukul Phuwin lagi, kalau saja Pond tidak datang dan menendangnya hingga jatuh.
"Tuan, tuan baik-baik saja" dengan segera Pond membantu Phuwin berdiri.
"Oii Pond kenapa kau ikut campur ini urusanku dengan Phuwin" Ken berdiri, gerombolannya yang tadinya hanya menjadi penonton dan tertawa-tawa mulai waspada berniat menyerang Pond.
"Kenapa aku tidak boleh ikut campur hah!" Jawab Pond marah
"Aku heran kenapa kau melindunginya, kau pelayannya atau.... pacarnya?" Ken tersenyum licik. Pond tidak menjawab apapun dia hanya sibuk meneliti apakah tuan mudanya baik-baik saja.
"Prok prokk prokkk...Oho...lihat ternyata Phuwin sama saja dengan ayahnya, tuan muda kaya raya dan pacar tampannya wow " Ken bertepuk tangan sambil tertawa mengejek, Pond mengabaikannya yang terpenting sekarang membawa Phuwin pergi dari sini dan segera mengobatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phuwin's Birthday Present
Fanfic"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir. . . "Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...