"Happy B-day Phu." Kata Pond lembut disodorkannya sebuah kotak besar berwarna putih ke hadapan Phuwin.
"Apa ini Pond, aku tidak sedang ulang tahun." Phuwin sedikit terkejut ini benar bukan hari ulang tahunnya tapi kenapa Pond memberinya hadiah dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
"Mulai sekarang bagi saya setiap hari adalah ulang tahun anda." Jelas Pond senyum tidak luntur dari wajahnya.
"Trimakasih, bolehkah aku buka ini sekarang?" Tanya Phuwin lagi setelah kotak itu benar-bener berpindah tangan padanya. Phuwin jadi penasaran apa sebenarnya isi kotak di tangganya ini karena lumayan berat menurutnya.
Pond hanya mengangguk sambil tersenyum, kemudian Phuwin membuka kotak yang dipegangnya itu dengan antusias. Tutup kotak terbuka. Phuwin begitu terkejut melihat isinya begitu juga Pond.
Seorang bayi imut dengan selimut dan boneka berwarna biru, bayi itu sepertinya laki-laki. Anehnya dia tidak bergerak sama sekali dan begitu tampak pucat. Phuwin mencoba menyentuh tangan kecil bayi itu, tangan itu begitu dingin, seketika tubuh Phuwin merinding rasa takut tiba-tiba menyerangnya, bayi ini tidak bernyawa, Phuwin semakin takut, matanya terpejam tidak berani melihat, sekujur tubuhnya gemetaran dan kotak itu sukses terjatuh dari tangannya.
"Tidak...!" Phuwin membuka matanya jantungnya berdetak cepat, nafasnya terengah engah mimpinya tampak begitu nyata.
"Ada apa?" Pond langsung terbangun mendengar teriakan Phuwin dengan wajah khawatir. Dilihatnya Phuwin yang gemetaran, dan langsung memeluknya. Phuwin mimpi buruk lagi pasti pikir Pond. Padahal sudah cukup lama Phuwin tidak mengalaminya lagi.
"Itu hanya mimpi jangan khawatir, semua baik baik saja. Saya selalu ada di samping anda." Pond mengusap-usap punggung Phuwin mencoba memberi ketenangan.
"Aku takut Pond." Phuwin mengeratkan pelukannya. Bayangan bayi itu terus saja menghantui pikirannya. Ini baru pertama kali Phuwin bermimpi tentang seorang bayi, apa sebenarnya yang terjadi, dia tidak memikirkan apa pun soal bayi atau habis mentinton film seram tapi kenapa dia mimpi mengerikan seperti itu.
Akhirnya sampai pagi Phuwin tidak berani memejamkan matanya takut mimpi aneh itu datang lagi, hanya diam di pelukan Pond karena tidak mau membuat Pond lebih khawatir lagi.
.
.
"Pagi Phu.' Pond turun ke dapur dengan wajah belum mandinya. Tadi saat bangun tidur Pond sedikit khawatir tidak menemukan Phuwin di pelukannya, Biasanya di hari libur begini Phuwin akan malas malasan di atas tempat tidur sambil memeluk Pond. Tapi pagi ini Phuwin sudah bangun duluan dan meninggalkannya.
Kekhawatiran Pond hilang saat melihat ke dapur baru mereka, Phuwin disana dengan celemek yang melekat ditubuhnya sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi dengan semangat, senyum Pond mengembang Phuwin semakin kelihatan imut dengan tampilan seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phuwin's Birthday Present
Fanfic"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir. . . "Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...