"Ngeong...ngeong...."
"Hanabi kenapa kau sendirian di sini dimana papamu hem?" Tanya Mix saat melihat kucing kesayangan Phuwin yang tapak resah berjalan kesana kemari sendirian di luar kamar Phuwin. "ayo kita cari papa mu kita ajak papa mu makan oke." Kata Mix lagi kemudian mengendong kucing itu masuk ke dalam kamar Phuwin yang tampak sedikit minim cahaya.
Beberapa jam yang lalu Phuwin pulang ke rumah keluarga Pirapat dengan wajah yang ditekuk hanya berdua dengan kucing kesayangannya Hanabi dan langsung mengurung diri dikamar lamanya. tidak mau mengatakan apa pun pada Mix.
Mix terus membujuk tapi anaknya itu tetap bungkam, akhirnya Mix menyerah dan memberinya waktu anaknya sendirian, mungkin dengan begitu perasaan Phuwin akan membaik dan mau menceritakan masalahnya pada Mix.
"Phu..Phuwin.." Mix masuk ke kamar anaknya dengan hanabi yang masih bergelung nyaman di gendongannya. Mencari ke sekeliling kamar tetapi anaknya tidak tampak dimana pun. Mix menjadi cemas di lepaskannya hanabi kemudian buru-buru mencari Phuwin ke dalam kamar mandi.
"Phuwin apa yang kau lakukan.!" Mix terkejut ketika menemukan Phuwin duduk di dalam bathtub yang kosong, mencengkeram dadanya, wajahnya tampak pucat dan kesakitan sedangkan tangannya yang lain sedang memegang sebuah gelas berisi alkohol yang tampak tinggal setengahnya.
Jantung Mix rasanya seperti keluar dari tempatnya saat itu juga. Dengan pikiran yang masih kosong Mix dengan susah payah mengendong Phuwin di punggungnya dan berlari menuju ke garasi.
"Tuan Mix ada apa?" Tanya Bibi Nam ikut panik melihat Phuwin yang tampak tidak berdaya di gendongan Mix.
"Kita harus segera ke rumah sakit, sekarang!" Jelas Mix.
Untung saja ada sopir yang siap sedia, dengan sigap menyiapkan mobil dan mengantar Mix dan Phuwin ke rumah sakit.
"Kau akan baik-baik saja bersabarlah Phu." Kata Mix menenangkan Phuwin dan dirinya sendiri.
.
.
"Pond.. Pond!"
"Ada apa phi?" Tanya Pond menengok malas ke sumber suara berisik itu.
"Phuwin di rumah sakit, kau harus segera kesana." Jawab Pawin.
Mendengar nama Phuwin dan rumah sakit membuat kesadaran Pond langsung kembali, Untung saja dia belum begitu mabuk, hanya kepalanya saja yang sedikit pusing.
"Ada yang terjadi pada Phuwin Phi?" Pond langsung berdiri dan bertanya dengan cemas. Phuwin ada di rumah orang tuanya harusnya Phuwin aman disana dan Pond sudah memastikan itu.
"Aku tidak tau aku hanya di telepon bibi Nam, mereka mencari mu dan memintamu ke rumah sakit Phi Arm sekarang. oii Pond .. Pond.. hais .." Pawin belum sempat menyelesaikan kalimatnya Pond sudah berlari keluar dan sudah pasti tujuannya adalah rumah sakit dimana Phuwin berada.
.
.
"Nona Lisa, Dokter Jimmy sedang ada pasien darurat, tapi beliau berpesan anda bisa menunggu beliau di ruangannya." Kata seorang perawat dengan ramah kepada Lisa yang sedang berdiri di depan pintu ruangan dokter Jimmy.
"Baiklah, terimakasih." Lisa menjawab dengan ramah kemudian masuk keruangan yang ditunjuk oleh perawat tadi, dan duduk disalah satu sofa di dalamnya.
.
.
"Phu..." Pond berhambur masuk keruangan Phuwin setelah bertanya pada resepsionis dimana ruangan Phuwin berada, seperti orang gila tadi Pond berlari di sepanjang lorong rumah sakit, walau sudah mendapat teguran tapi Pond tidak perduli, salahkan handphone nya yang habis daya sehingga dia tidak bisa menghubungi Phuwin atau keluarganya yang lain untuk mengetahui bagaimana kabar Phuwin, Pond begitu cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Phuwin's Birthday Present
Fanfic"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir. . . "Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...