Bab 36

3K 229 12
                                    

Pond melepaskan pelukannya saat mendengar napas Phuwin yang teratur naik turun, menandakan kesayangannya itu sudah tertidur lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pond melepaskan pelukannya saat mendengar napas Phuwin yang teratur naik turun, menandakan kesayangannya itu sudah tertidur lelap. Seperti biasa di ciumnya dahi Phuwin perlahan sebelum beranjak pergi.

Cklek..

Pintu kamar mereka tertutup rapat, bersamaan dengan itu mata Phuwin terbuka sempurna. Dadanya sedikit berdenyut, Pond kekasihnya meninggalkannya lagi diam-diam ditengah malam.

.

.

"Kau benar-benar tidak akan menghentikan ini?"

"Tidak, saya membutuhkan uang itu."

"Untuk apa?"

"Untuk sesuatu, saya tidak bisa mengatakan kepada anda sekarang, tolong tuan Neo jangan beritahu Phuwin."

Pond menatap satu tempat di depannya. Sebuah arena kick boxing yang sudah ramai pengunjung. Tepatnya di salah satu kasino milik Neo, kakak laki-laki Phuwin.

"Memangnya kau butuh uang berapa sih, aku akan memberikannya padamu, atau minta saja pada Phuwin tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Memangnya kau butuh uang berapa sih, aku akan memberikannya padamu, atau minta saja pada Phuwin tidak perlu melakukan hal-hal seperti itu." Neo tidak habis pikir. Bertarung disini memang akan mendapatkan hadiah banyak uang jika menang, tapi tentu saja resikonya sebanding. Beruntung beberapa hari ini Pond terus menang dan tidak mendapat luka yang berarti.

"Tidak saya ingin mendapatkan uang dengan usaha saya sendiri, tolong tuan hanya anda yang bisa membantu saya"

"Neo, sudah ku bilang dari dulu panggil aku Neo. Kita seumuran kan, dan kita akan segera jadi ipar, Kau benar-benar membuatku sakit kepala Pond."

"Baiklah emm Neo, ini juga buat adik anda tolong percaya pada saya." Kata Pond keras kepala, tekatnya sudah bulat dia akan terus bertarung dan menang untuk mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat.

"Huh dasar tukang bikin masalah." Dan lagi-lagi Neo menyerah pada Pond.

.

.

"Kau sudah siap?" Tanya Pawin saat bertemu Pond di depan arena. Penonton mulai berteriak tidak sabar, mereka ingin segera melihat pertarungan itu dan memenangkan taruhan.

Phuwin's Birthday Present Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang