Bab 31

3K 177 0
                                    

"Kau disini rupanya."

"Sayang, kenapa kemari? Apa kau butuh sesuatu ayo kembali ke kamar." Mix terkejut melihat Earth yang menghampirinya yang sedang duduk di bawah pohon di taman rumah sakit. Earth mengunakan kursi roda di bantu perawat, berhenti disampingnya kemudian perawat itu pergi. Memberikan privasi kepada keduanya.

"Aku baik-baik saja hanya ingin menghirup udara segar sepertimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku baik-baik saja hanya ingin menghirup udara segar sepertimu." Earth duduk di dlkursi rodanya disamping Mix. Mix hanya diam memperhatikan Earth dengan wajah sedih.

"Ada apa kenapa kau tampak sedih?" Earth mengusap kepala Mix lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa kenapa kau tampak sedih?" Earth mengusap kepala Mix lembut. Mix berhambur memeluk Earth perlahan, hatinya begitu sedih melihat orang yang dicintanya yang biasanya begitu kuat tapi sekarang harus berada di kursi roda dengan setelan rumah sakit. Walau kenyataannya masih tetap tampan di matanya, tapi Mix sedikit tidak menyukai itu.

"Aku ketakutan."

"Apa yang kau takutkan hemm?"

"Aku takut kehilanganmu."

"Maap, harusnya kau tidak melalui semua ini." Earth menyesal harusnya kejadian ini tidak pernah terjadi, harusnya dari awal dia tidak menyeret Mix ke kehidupannya yang keras. Harusnya Earth lebih kuat agar tidak ada orang yang berani menyentuh keluarganya yang berharga.

"Aku tidak menyalahkan mu, aku sudah siap dengan semua hal ketika menerimamu menjadi keluarga, tapi tetap saja melihatmu terluka dan nyaris mati membuatku ketakutan, rasanya hampir gila berpikir akan kehilanganmu selamanya." Mix hampir menangis matanya mulai berkaca-kaca lagi.

"Ini tidak akan terjadi lagi, aku janji." Earth memeluk Mix mencoba menenangkan pasangannya.

"Bagaimana lukamu?"tanya Earth melepaskan pelukannya.

"Dua minggu lagi gipsnya sudah bisa di kepas."

"Phi Arm menyarankan kita untuk pergi ke Jepang untuk melakukan perawatan."

Phuwin's Birthday Present Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang