"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir.
.
.
"Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...
Lima tembakan bertubi-tubi melesat ke arah depan. Beberapa diantaranya tepat sasaran. Itu Pond yang sedang berlatih menembak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sepertinya kau jauh lebih baik sekarang." Boun berjalan mendekati Pond.
"Jangan berlatih terlalu keras. Jangan memaksakan diri, Cideramu bisa menjadi lebih parah."
"Saya baik-baik saja paman, saya terus melakukan terapi fisik, dokter bilang tangan kanan saya banyak kemajuan dan terus membaik." jelas Pond.
"Yang ku maksud bukan tanganmu, tapi di sini." Boun menujuk dada Pond dan berlalu.
Pond menyentuh dadanya, rasanya begitu kosong. Dulu tujuan hidupnya sangat jelas melindungi Phuwintang tuan mudanya, tapi sekarang hidupnya tidak punya tujuan lagi jadi apa yang harus dilakukannya.
.
.
Pond meneguk alkohol lagi dan lagi. Entah ini sudah botol yang ke berapa, beginilah usahanya setiap malam supaya bisa tidur. Seharian dia akan menyibukkan diri dengan berkerja, sekolah online dan berlatih fisik bersama Boun, lalu malamnya dia akan duduk sendirian sambil minum-minum sampai dia bisa tertidur karena mabuk atau kelelahan.
"Jangan minum terlalu banyak, kau masih muda jangan merusak tubuhmu dengan minuman" Gulf duduk di dekat Pond. Mengambil sebotol alkohol dan meminumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lalu aku harus bagaimana paman?" Tanya Pond, setelah Pond pergi meninggalkan rumah Phuwin dia tinggal dan bekerja pada Gulf di pulau yang ternyata adalah pulau pribadi milik paman Gulfnya itu, siapa yang menyangka orang yang tampak biasa saja itu pemilik pulau indah ini.
Pond tidak punya siapapun untuk dituju, yang ada dipikirannya hanyalah tempat ini, tempat dimana dia pernah merasakan kebahagiaan bersama Phuwin. Di tempat itu paling tidak dia bisa mencari sisa-sisa kenangan bersama Phuwin. Pond bahkan tinggal di kamar yang sama yang dulu digunakkanya bersama Phuwin. Gulf tidak pernah menyewakan lagi tempat itu jaga-jaga kalau-kalau Pond dan Phuwin datang kembali.
"Kau merindukan dia? kenapa tidak menemuinya saja, kau masih muda Pond jangan sampai menyesali sesuatu dimasa tuamu nanti."