"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir.
.
.
"Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...
Helikopter dengan logo keluarga Pirapat mendarat di landasan khusus diatas gedung panti asuhan di pusat kota yang renovasinya baru saja selesai dan belum digunakan itu. Pintunya terbuka kemudian satu persatu manusia didalamnya turun.
"Apa sebaiknya kita berpencar Bos?" Tanya Pawin yang sudah tidak sabar untuk menghajar seseorang.
"Terserah saja, yang penting mereka segera ditemukan Phi," kata Neo berjalan diikuti semua orang.
"Oke." Kata Pawin senang berjalan mendahului Neo diikuti Louis.
"Dan kau, jangan melakukan hal yang membuat urusan ini makin runyam, ini adalah urusan keluarga kami, aku tau siapa keluargamu dan aku tidak takut sama sekali, aku dengan senang hati akan menghabisimu jika perlu." Neo menunjuk Perth ditatapnya wajah yang sering tampil di media media dengan keterangan anak anggota parlemen itu dengan tatapan kurang bersahabat.
"Aku kemari hanya memastikan semua aman terutama Chimon, jadi kau tidak perlu khawatir." Jawab Perth datar, menyingkirkan tangan Neo dan kembali berjalan. Perth juga tau seperti apa Neo, malas bermasalah dengannya juga.
"Hei siapa kalian? Berhenti!" Beberapa orang anak buah Chimon yang sedang berjaga menghadang mereka.
"Jangan terlalu buat keributan Phi." Neo memperingatkan ditengoknya Pawin yang berada disampingnya, Neo paham betul bagaimana brutalnya Pawin, bagaimana pun Chimon adalah keluarganya, Neo tidak mau terlalu membuat masalah dengan anak Pamannya itu.
Pawin membuat tanda oke dengan jarinya, wajahnya terus menyeringai senang, berlari ke arah depan berniat menerjang orang-orang itu dan menghabisi mereka. Tapi belum juga berapa langkah Pawin berlari, dia berhenti dan cemberut. Gagal sudah rencananya, didepan sana orang-orang itu sudah tumbang di tangan Louis, hanya dengan beberapa serangan, cepat dan tampa bayak suara.
Neo menelan ludahnya oke dia tidak akan mencari perkara dengan Louis. Benar kata Paman Kaothung, Louis tidak selugu penampilannya, Seram.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa?" Tanya Louis tanpa dosa, menengok ke belakang melihat tiga orang lainnya melihat kepadanya. Ketiganya menggeleng dan kembali berjalan cepat menyusuri lorong-lorong panjang untuk mencari keberadaan Phuwin dan Chimon.
.
.
"Lepaskan saya!" Pond terus melawan dengan sekuat tenaga berusaha melepaskan diri, dia ingin segera kembali kepada Phuwin.
Braaakk...
Salah satu orang yang menahan tubuh Pond tiba-tiba jatuh terhempas ke lantai dalam keadaan yang sudah tidak sadarkan diri, begitu juga ketiga orang anak buah Chimon lainnya yang sudah tidak berdaya.
"Phi Pawin." Pond sedikit terkejut tapi juga lega, melihat siapa yang sudah menolongnya, tampa diminta Pawin dengan cepat melepaskan ikatan Pond.
"Pond, dimana adikku?" Tanya Neo to the poin, nanti saja bertanya bagaimana Pond bisa ada di tempat ini yang penting Phuwin ketemu dulu.