Bab 67

1.2K 95 9
                                    

Sudah lima bulan, sudah lima bulan Lisa terkurung dirumah mewah Phuwin, ya bukan benar-benar terkurung hanya saja hidupnya tidak bebas lagi seperti dulu. Dia tidak dapat berkeliaran di luar sana sesuka suka hatinya apalagi sendirian.

Lisa harus menyembunyikan perutnya yang semakin lama semakin membesar dengan status yang masih lajang, bayi yang diakuinya anak Phuwin itu tumbuh dengan sangat baik di perutnya. Lupakan perut rata yang kencang dan seksi milik Lisa, perut indah itu sudah sebesar semangka sekarang.

Kalau ditanya apa Lisa menyayangi bayi dalam perutnya ini, entahlah yang jelas bayi ini ada di perutnya, dia sudah berjanji pada Pond akan mempertahankannya, jadi Lisa bertanggung jawab dengan itu.

Kalau ditanya apa Lisa menyayangi bayi dalam perutnya ini, entahlah yang jelas bayi ini ada di perutnya, dia sudah berjanji pada Pond akan mempertahankannya, jadi Lisa bertanggung jawab dengan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hei Hana, kau sndirian dimana tuanmu? Dia itu sangat menjengkelkan apa kau tau." Lisa mengendong Hanabi yang berjalan berkeliaran sendirian di dekat dapur sementara pemiliknya belum juga tampak batang hidungnya entah dimana.

"Apa yang kau katakan pada Hana, kemarikan." Phuwin yang baru datang dari kamarnya ingin mengambil Hanabi dari gendongan Lisa.

"Pelit sekali.' gerutu Lisa tidak mau menyerahkan Hana pada Phuwin, Lisa bahkan memeluk hanabi dengan lebih erat, Hanabi yang sudah terbiasa dengan kehadiran Lisa hanya bereaksi santai.

'Sudah saya bilang wanita hamil tidak baik bermain bersama kucing." Pond mengambil Hana dari gendongan Lisa dan memberikannya ke pada Phuwin seketika Phuwin tersenyum senang dan Lisa cemberut.

"Hari ini jadwal anda ke dokter kan?" Tanya Pond mengambilkan dua orang didepannya segelas jus jeruk segar.

"Phuwin ada meeting hari ini, Saya bisa mengantarkan anda ke dokter kandungan saat itu." Phuwin aman dikantornya, karena banyak petugas keamanan dan juga Paman Khaotung jadi tidak masalah kalau Pond meninggalkannya sebentar untuk mengantarkan Lisa ke dokter kandungan.

Selama beberapa bulan terakhir, Lisa terus melakukan pemeriksaan kandungan secara rutin. Walau sedikit malas Lisa terus melakukannya tentu saja dengan sedikit paksaan Pond.

"Meeting apa? Aku akan ikut dengan kalian." Kata Phuwin menjawab buru-buru.

"Auu....tapi Paman Khaotung bilang anda ada meeting penting."

"Itu tidak penting Paman Khaotung bisa mengatasinya, bayi itu lebih penting kan." Kata Phuwin dengan senyum manisnya ke arah Pond, membuat Lisa memutar bola matanya malas, sok perhatian pikir Lisa.

Phuwin tidak bisa mengusir Lisa, tidak bisa pula berlaku kasar padanya, karena Pond pasti tidak akan membiarkan itu. Phuwin tidak mau Pond lebih membencinya, jadi dia memilih untuk mengawasi dan menjauhkan Lisa dari Pondnya dengan cara halus tentu saja.

Mau tau bagaimana hubungan Phuwin dengan Pond sekarang? Kalau dibilang dingin tidak juga, tapi mungkin bisa dibilang biasa saja. Pond akan mengikuti Phuwin kemana-mana sebagai bodyguard. Pond masih menidurinya sesekali walau dalam keadaan yang kadang kurang menyenangkan. Pond masih sangat perhatian padanya, walau kadang perhatian Pond juga dibaginya dengan Lisa. Cemburu? Tentu saja cemburu siapa orang yang akan tahan kalau suaminya memperhatikan orang lain, kadang Phuwin menangis diam-diam kalau sudah tidak bisa menahan kegundahan hatinya.

Phuwin's Birthday Present Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang