"Phu.. Phu ingin hadiah ulang tahun apa?' tanya Papa Mix lembut. Anak laki-laki imut yang dipangil Phu itu menunjuk anak laki-laki lain yang tergeletak tak sadarkan diri di lantai dengan ekspresi kawatir.
.
.
"Saya adalah milik anda, tuan muda Phuwi...
Phuwin bangun dengan mata sembab dan kepalanya pusing, semalam dia menangis dan akhirnya tertidur karena kelelahan. Dia bertengkar hebat dengan Pond, Phuwin sangat marah dan mengusir Pond pergi. Ini pertama kalinya Pond berlaku sekasar itu padanya, apakah Pond benar-benar lelah terhadapnya, apa Pond lelah selalu mengalah padanya, Semarah apapun Phuwin, Pond tidak akan pernah meninggalkannya kan?
Cklek..
Pintu kamar Phuwin terbuka, membuyarkan lamunan Phuwin yang dipenuhi dengan Pond. Biasanya di pagi hari Pond akan membangunkan Phuwin. Phuwin buru-buru bangkit dari tidurnya dan berbalik melihat ke arah pintu, berharap yang datang adalah Pond seperti pagi-pagi biasanya, tapi dia kecewa itu bukan Pond itu Bibi Nam.
"Selamat pagi Tuan Muda, anda akan sarapan di sini atau di meja makan?" Tanya Biibi Nam sembari membuka horden jendela besar kamar Phuwin. Phuwin tidak berani bertanya soal Pond, takut hatinya lebih kecewa mendengar jawaban bahwa Pond pergi meninggalkannya. Dan benar saja saat melihat seseorang yang tidak dia kenali bejalan disisinya, ditempat biasa Pond berdiri hatinya begitu nyeri, Pondnya benar-bener pergi.
.
.
"Phi Earth, kemana kau kirim Pond pergi?!" Mix menghambur ke ruang kerja suaminya dengan kesal. Ini sudah beberapa minggu, Phuwin anak kesayangannya seperti mayat hidup, dia akan tersenyum dan melakukan semua kegiatan seperti biasa, tapi tidak ada binar dimatanya yang indah. Bahkan terkadang Mix menemukan anak bungsunya itu sedang menangis sendirian di kamarnya.
"Apa maksudmu sayang?" Earth menutup berkas yang ada di depannya menghampiri Mix, Mix memanggilnya "Phi" itu berarti pasangan hidupnya ini sedang sangat serius atau sedang marah.
"Katakan padaku, kamana kau kirim Pond pergi. Dengar Phi, aku sangat menyesal ikut campur hubungan Phuwin dan Prim dulu, lihat apa yang aku dapatkan, aku hampir kehilangan anakku karena itu, sekarang kau melakukan hal yang sama, apa kau tidak belajar dari kesalahan?" Mix emosi menarik kerah jas suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak melakukan apa pun Mix" jelas Earth.
"Tidak melakukan apa pun? lalu kenapa Pond pergi? Pond tidak mungkin pergi meninggalkan Phuwin kalau dia tidak terdesak. Tolong Phi, jangan samakan hubunganmu dimasa lalu bersama Phi New dengan urusan anakku."
"Jangan berlebihan Mix" Earth sedikit emosi ketika Mix membawa-bawa masa lalunya yang kelam. Earth tidak suka itu, masa lalu adalah masa lalu.
"Aku tidak perduli seperti apa orang yang diinginkan Phuwin. Aku cuma mau anakku bahagia. Aku mau Phuwinku bahagia Phi." Mix frustasi, membayangkan wajah Phuwin yang menyedihkan membuatnya hampir gila. Earth memeluk Mix mencoba menenangkannya. Mixiunya memang selalu seperti ini bila hatinya sudah gundah sedikit sulit ditenangkan. Earth sedikit menyesal membiarkan Pond pergi.
"Tenanglah sayang, dengarkan aku, aku tidak mengirim Pond pergi, Pond yang meminta untuk pergi. Aku tidak bisa berbuat apa-apa."
"Lalu bagaimana dengan Phuwinku, kenapa semua jadi seperti ini."