Zia dan Aileen saat ini sedang berada di dalam mobil, mereka hendak pulang kerumahnya.
"Tadi kenapa lo pergi kayak buru buru gitu?" Tanya Aileen setelah keheningan melanda.
"Kapan?" Tanya Zia tidak tau, lebih tepatnya pura pura tidak tau.
"Pas di kantin itu loh, gak usah pura pura lupa deh" ujar Aileen.
"Ooh itu gue ada urusan" ujar Zia tenang agar Aileen percaya.
"Oo,tapi gak usah ninggalin gue juga kali" kesal Aileen.
"Ya maaf"
"Gak gada kata maaf buat lo" ujar Aileen berusaha menjahili Zia.
"Terserah" ujar Zia. Melihat respon Zia yang diluar ekspektasinya Aileen mendengus.
"Btw gimana hari pertama ngerubah diri?" Tanya Zia.
"Yah biasa banyak cibiran yang gue dapet, katanya gue cuman caper lah inilah itulah" kesal Aileen menjawab pertanyaan Zia..
"Sabar aja lo emang harus berubah biar gak dicibir lagi, tunjukin kalo lo emang niat berubah" ujar Zia menasehati.
"Iye iye terus gimana sama lo dan Natha?, udah dapat gak buktinya".
"Hm belum, rencananya gue sama Natha mau ngikutin dia ke club, soalnya waktu gue ngeretas data dia ternyata dia sering ke club" jelas Zia.
"What emang boleh anak dibawah umur kayak kita masuk ke club?" Kaget Aileen sekaligus heran.
"Dia malsuin identitas, entah siapa yang bantu dia sampe bisa begini" beritahu Zia pada Aileen.
"Sampai segitunya?" Beo Aileen.
"Iya, yang pasti dia itu orangnya licik, jadi kita harus lebih licik dari dia" ujar Zia dengan tersenyum miring yang terlihat menyeramkan. Aileen yang melihat senyum itu bergidik ngeri.
Setelah percakapan itu suasana di mobil menjadi hening, Aileen dengan pikirannya dan Zia yang fokus menyetir.
Tak berselang lama mereka pun sampai di mansion Januar, mereka turun dari mobil dan memasuki mansion mereka.
"Assalamualaikum" ujar keduanya bersama.
"Wa'alaikumsalam" jawab mama Mira.
"Eh anak mamah udah pulang sekolahnya?" Tanya mama Mira pada Zia dan Aileen.
"Iyalah mah kalau ada disini tuh artinya udah pulang" Aileen berkata dengan mencebikkan bibirnya.
"Iya iya, yaudah ganti baju sana, terus makan siang" suruh mama Mira.
"Oke" kompak keduanya dan berjalan beriringan.
******
Malam pun tiba, setelah makan malam kini Zia dan Aileen memutuskan untuk bersantai dikamar milik Zia, Aileen yang sedang menonton drama Korea dan Zia yang sedang membaca novel.
"Astaghfirullah mau ciuman anjir" pekik Aileen saat di adegan film dua tokoh hendak berciuman. Aileen dengan reflek menutup matanya, namun ia mengintip dari sela sela jarinya.
Jadi heran terhadap Aileen, mengucap istighfar lalu mengucapkan kata kasar juga. Sebenarnya Aileen mau beristighfar atau berkata kasar.
Zia yang melihat kelakuan Aileen adiknya pun mendengus.
"Huh dasar" gumam Zia namun Aileen masih mendengar samar samar.
"Apa?" Bingung Aileen. Zia hanya menggelengkan kepalanya.
Sudah terhitung satu jam mereka bersantai di kamar Zia, dan Aileen telah selesai menonton drama Koreanya. Ia menatap kakaknya yang ternyata belum selesai membaca novel.
"Kak" panggil Aileen.
"Hm" jawab Zia tanpa mengalihkan perhatian dari bukunya.
"Ih kalo orang ngomong tuh liat orangnya!" Kesal Zia. Zia menghela nafas dengan kesal menutup buku yang ia baca dan menoleh pada Aileen.
"Apa?" Tanya Zia.
"Lo kenal sama orang yang namanya King?" Tanya Aileen membuat Zia tersentak.
"Ha gak kenal kok emang kenapa?" Tanya Zia dengan tenang.
"Masak iya sih gak kenal, lo bohong ya?" Ujar Aileen dengan mata memicing.
"Ck gue gak kenal, emang kenapa sih" jengah Zia. Sudah dibilang tidak kenal masih ngotot aja, pikir Zia.
"Habisnya nih ya kemarin tuh si King itu liatin lo terus, jadi gue pikir Lo kenal sama dia. Bahkan gue sempat berfikir lo ada hubungan spesial loh sama dia" jelas Aileen panjang lebar.
Mendengar ucapan Aileen Zia melotot kaget dan bertanya tanya apakah ia membuat kesalahan terhadap pemuda itu.
'sial gue salah apa sih, perasaan gue gak buat kesalahan' batin Zia yang mengira King melihatnya karena ia pernah membuat kesalahan terhadap pemuda itu, namun Zia merasa tidak pernah membuat salah padanya.
Semenit kemudian Zia mengingat sesuatu, ia ingat pernah mencoba memukul king waktu dikelas.
'ck apa gara gara itu dia tandain gue, kalau iya berarti dia baperan. Lagian kan gue gak tau kalo dia si antagonis kejam, pokoknya gue harus hindarin tu orang' batinnya.
"Woy!!" Ujar Aileen ngegas, karena sedari tadi ia bercerita namun tidak didengarkan sama sekali. Zia yang mendengar ucapan Aileen yang ngegas itupun kaget dan mengelus dadanya sabar.
"Bikin kaget aja" ujar Zia menatap sinis Aileen.
"Lo sih gue ngomong gak di dengerin" ujar Aileen.
Bersambung.......
Jangan lupa vote..
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
JugendliteraturKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...