Didalam kamar yang tidak terlalu luas terlihat seorang gadis yang tengah asyik membaca buku sambil bersandar pada kepala ranjang, gadis itu tidak lain adalah Kezia Arrabela, ia sedang membaca novel yang dibelinya tadi sepulang sekolah.
Hahh
Tak lama gadis itu menghela nafas kasar, ia meletakkan novel keatas nakas yang ada di samping tempat tidurnya, rupanya gadis itu telah selesai membaca.
Zia terlihat melamun sambil memandang langit langit kamarnya, hingga suara pintu kamarnya yang terbuka menyadarkannya dari lamunan.
Di ambang pintu terlihat wanita paruh baya yang memakai daster berjalan menghampirinya.
"Loh kok anak bunda belum tidur?" Tanya wanita yang bernama Rani itu sambil duduk di tempat tidur anaknya.
"Zia baru selesai baca Bun" jawab Zia.
"Ya sudah tidur gih, besok kan kamu sekolah" ujar bunda Rani sambil mengusap kepala anaknya.
"Iya Bun"
"Sayang dengerin bunda, bunda gak mau kamu terlalu keras belajar nak, bunda gak pernah nuntut Zia buat dapat peringkat di sekolah. Bunda gak masalah nilai Zia gak bagus"ujar bunda Rani menasehati sambil memegang kedua pundak putrinya.
"Iya bunda iya, lagi pula Zia juga pintar walau gak belajar" kekeh Zia dengan percaya diri.
Bunda Rani tersenyum tipis pada anak semata wayangnya.
"Iya bunda tau, tapi Zia gak boleh sombong ya" nasehatnya.
"Iya Bun, oh iya ayah mana?" Tanyanya pada sang bunda.
"Ayah kamu lagi nonton tv diruang tamu" jawab bunda Rani.
"Oh, yaudah Zia tidur dulu ya Bun" ucap Zia.
"Iya".
Zia pun membaringkan tubuhnya dan menaikkan selimutnya, bunda Rani meninggalkan kamar Zia setelah mengecup kening anaknya.
Ceklek(anggap aja suara buka pintu)
Zia membuka matanya saat bunda Rani sudah pergi meninggalkan kamarnya.
"Huh, novel sialan!" Gerutu Zia mengingat novel yang dibacanya tadi.
"Baru kali ini gue nyesel beli buku" gumamnya pada diri sendiri.
"Gue emang suka membaca, tapi novel itu terlalu menyebalkan".
Bagaimana tidak menyebalkan, protagonis wanita di novel itu anggun dan cantik tapi Sayang manipulatif dan suka memutar balikkan fakta, membuat siapa saja geram dibuatnya. Oh sepertinya hanya Zia yang tidak menyukainya, karena banyak yang menganggap apa yang dilakukan si protagonis adalah hal yang wajar karena ada yang ingin merebut pacarnya, wajar sih wajar tapi jangan sampai fitnah orang kan bisa.
Zia mengambil ponselnya, membuka aplikasi hijau yang tak lain adalah aplikasi WhatsApp. Zia melihat kontak sahabat satu satunya, ternyata sahabatnya itu mengirim pesan padanya.
Sahabat Zia bernama Aliana Bramantyo, gadis cerewet dan tukang nyinyir, hanya Alia lah yang berani mendekati Zia.
Bestai
Oy Zi, lu tadi kemana hah?!, gw cariin, sampe pusing tujuh keliling gueಠ﹏ಠAnda
Lebay!, gue ke toko buku.Bestai
'Lah si anj!!, gue nyari lo keliling sekolah, eh ternyata lo ninggalin gue gitu aja!"Anda
Lu sih lelet!Zia keluar dari aplikasi WhatsApp setelah membalas pesan dari sahabatnya, dia menaruh ponselnya di nakas dan bergegas tidur karena mengantuk.
Bersambung....
Tolong kasih pendapat tentang cerita ini...
Maaf kalau ceritanya kurang bagus,soalnya ini cerita pertama saya(◍•ᴗ•◍)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Novela JuvenilKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...