Cahaya mentari menembus sela sela jendela, mengusik seorang gadis yang sedang tertidur. Gadis itu adalah Zia yang terlihat malas untuk bangun, akibat kerusakan yang terjadi pada sekolah membuat semua murid diliburkan.
Zia terbangun, melihat jam dinding yang menunjukkan pukul delapan lewat seperempat. Ia melotot kaget, menyibak selimut lalu bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
Sekolah libur bukan berarti tidak ada tugas sekolah. Pak Ciko, selaku guru bahasa Indonesia memerintahkan mereka semua untuk membuat tugas observasi dan membuat cerpen dengan tema desa pelosok.
Mereka semua akan pergi ke desa itu nanti sore, ditemani langsung oleh pak Ciko sendiri.
Zia membuka lemari, berganti pakaian dan bergegas membuka pintu kamarnya yang sedari tadi diketuk.
Setelah membuka pintu, pemandangan pertama yang terlihat adalah Aileen yang berkacak pinggang dengan wajah yang ditekuk.
"Lama amat, gue gedor gedor dari tadi gak nyaut" ujar Aileen dengan wajah garang.
"Gue kesiangan" ujar Zia singkat.
Mereka hari ini berencana untuk pergi ke mall membeli perlengkapan yang sekiranya dibutuhkan. Bukan hanya Zia dan Aileen saja yang akan pergi ke mall, namun semua murid di sekolahnya juga.
"Yaudah ayo berangkat, yang lain udah nunggu" ujar Aileen.
Ngomong ngomong murid murid yang menjadi korban tawuran itu telah sembuh setelah satu Minggu perawatan, sedangkan yang parah dirawat selama tiga Minggu.
"Kalian berdua ini lama amat" ujar salah satu siswi, ia menatap Aileen dan Zia sinis.
"Udah gak usah berdebat, ayo kita berangkat" lerai teman gadis itu.
Mereka pun akhirnya berangkat, ada yang menggunakan motor dan ada juga yang menggunakan mobil, ada yang ikut temannya ada juga yang berangkat sendiri.
Mereka mengemudikan mobil dan motor beriringan layaknya sebuah geng motor.
Beberapa menit kemudian akhirnya mereka pun sampai di mall, mereka turun dari kendaraan masing masing dan masuk ke mall itu bersamaan.
Banyaknya murid yang ada membuat mereka menjadi pusat perhatian, mereka sudah seperti kumpulan ikan yang meminta makanan.
Mereka pun pergi mencari barang yang sekiranya dibutuhkan bersama dengan kelompok masing-masing. Pak Ciko telah menentukan kelompok yang disebar di grup WhatsApp.
Setelah selesai membeli perlengkapan, mereka semua memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing untuk menyiapkan keberangkatan.
******
Zia dan Aileen saat ini sedang berkemas, mereka memasukkan beberapa baju ganti karena akan berada di desa itu selama tiga hari.
Tak lupa mereka juga membawa alat tulis untuk melakukan observasi dan membuat cerpen.
Setelah selesai berkemas dan memastikan tidak ada barang yang tertinggal Zia segera keluar dari kamarnya. Ia mengetuk pintu kamar Aileen.
Tok tok tok
"Aileen udah belum?" Tanya Zia.
"Iya udah" jawab Aileen seraya membuka pintu kamarnya.
Zia terkejut melihat barang yang akan dibawa oleh Aileen, barang yang akan dibawa Aileen amatlah banyak.
"Itu semua mau lo bawa?" Tanya Zia, ia melirik koper dan tas besar yang dipegang Aileen.
"Iya emang kenapa?" Ujar Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Ficção AdolescenteKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...