Setelah libur selama satu bulan kini tiba saatnya bagi semua murid untuk masuk sekolah kembali.
Zia dan Aileen telah berada di mobil, mereka pun berangkat ke sekolah.
"Aileen gue curiga deh sama Ely" ujar Zia, ia berbicara namun fokus menyetir.
Aileen yang sedang berkutat dengan ponselnya menoleh kearah Zia, ia mengernyit bingung.
"Maksud lo?" Tanya Aileen.
"Lo ingat gak waktu Kiki nunjukin foto CEO muda waktu itu?" Ujar Zia.
"Hm iya gue inget, emangnya kenapa?" Tanya Aileen penasaran.
"Waktu kalian lagi fokus liat foto orang itu, gue gak sengaja liat ekspresi si Ely" ujar Zia.
"Terus terus, ekspresi dia kayak gimana?" Tanya Aileen yang semakin penasaran, ia bahkan memotong perkataan Zia.
"Makanya kalo gue ngomong tuh dengerin dulu" ujar Zia.
"Hehe maaf, yaudah lanjut lanjut" ujar Aileen, ia menggaruk telinganya yang tidak gatal. Zia mendengus, lalu melanjutkan penjelasannya.
"Gue liat muka dia itu kayak kaget gitu, terus gue liat dia juga ngelamun. Gue jadi curiga kalo Ely ada apa apa sama orang itu" ujar Zia. Mendengar perkataan Zia Aileen berfikir sejenak, lalu tiba tiba ia melotot.
"Tunggu, jangan bilang lo curiga kalo orang itu yang udah noda-in Ely?!" Pekik Aileen.
"Hm" gumam Zia,bia mengangguk membenarkan perkataan Aileen.
"Wah gak bisa nih, gue harus pastiin" ujar Aileen, ia menggulung lengan bajunya dan bersiap siap untuk memukul orang.
"Jangan mencak mencak disini" ujar Zia yang melihat Aileen kambuh. Aileen menurut dan berhenti bertingkah, namun ia terlihat kesal.
Beberapa menit kemudian mobil yang dikendarai Zia dan Aileen sampai di parkiran sekolah, keduanya turun bersamaan.
Setelah Zia dan Aileen turun dari mobil mereka menatap sekitar, sekarang keadaan sekolahnya lebih baik daripada saat tawuran karena telah direnovasi. Terdengar suara motor Yeng memasuki halaman sekolah.
Brum brumm
Suara motor yang saling bersahutan itu adalah milik King dkk, Aileen yang melihat kedatangan sang kekasih pun merasa senang.
Setelah memarkirkan motornya, King dkk turun dari motor dan menghampiri Zia dan Aileen.
"Pagi sayang" sapa Xavier kepada Aileen.
"Pagi juga sayang" ujar Aileen dengan senyum manis, ia langsung menggandeng tangan Xavier. Xavier pun mengelus rambut panjang Aileen dan tersenyum hangat padanya.
"Hai" sapa seseorang, ia adalah King yang menyapa Zia,tidak lupa senyuman di bibirnya.
Zia hanya melirik King sekilas, lalu Zia memilih memainkan ponselnya dan mengabaikan King.
"Eh sekelas King aja dicuekin sama Zia, apalagi kalo lo Ki" bisik Aldi kepada Kiki.
"Sialan lo, gue ganteng gini kok, ya walaupun gue bukan selera Zia sih" Kiki juga ikut berbisik.
"Ehem" dehem King, ia tiba tiba mengeluarkan tangkai bunga mawar, ingat hanya tangkainya dan tidak ada bunganya.
King mengulurkan tangkai bunga itu kepada Zia yang sedang bermain ponsel, hal itu membuat kegiatan Zia terhenti.
Zia menoleh kearah King dengan kebingungan, ia pun mengangkat sebelah alisnya.
"Ambil" ujar King. Zia pun mengambil tangkai bunga dari tangan King, ia masih kebingungan dengan maksud King.
"Lo pasti bingung kan kenapa gue ngasih lo tangkai bunga itu?" Tanya King, namun Zia tidak menjawab.
"Tangkai bunga itu menandakan hati gue yang rapuh tanpa kasih sayang dari lo, itu juga menandakan perjuangan gue buat dapetin hati lo yang belum bisa gue dapetin sampai saat ini" ujar King.
Gadis gadis yang ada diparkiran terpekik heboh mendengar gombalan dari King, berbeda dengan Zia yang memandang aneh King. King kembali melanjutkan gombalannya, ia kembali memberikan Zia setangkai bunga mawar.
"Dan setangkai bunga mawar itu melambangkan hati gue kalo lo terima cinta gue, hmm pasti gue bakal bahagia" King berucap sambil memandang langit. Hal itu membuat gadis gadis penggemar King merasa geram dan saling berbisik menyalahkan Zia.
Zia bergidik ngeri mendengar gombalan King, ia mengembalikan tangkai dan bunga mawar ditangannya kepada King. Setelah itu Zia meninggalkan mereka semua di parkiran.
King terkekeh melihat kepergian Zia, ia mengguyar rambutnya kebelakang. Setelah itu King kembali mendatarkan wajahnya seolah tidak terjadi apa apa.
Aldi selaku orang yang mengajari King, berusaha menahan tawanya dengan melihat kearah lain, ia tidak sanggup melihat wajah menyedihkan King setelah ditinggal oleh Zia.
Yah yang mengajari King bertindak seperti itu adalah Aldi. Kemarin malam King marah karena cara yang Aldi beritahu sebelumnya gagal, dan Zia malah menyebut King sebagai playboy.
Karena takut King memukulnya, akhirnya Aldi mengajari King menggombal seperti yang dilakukannya tadi.
King yang menyadari Aldi menahan tawa pun menimpuk Aldi dengan bunga mawar ditangannya, lalu pergi meninggalkan mereka.
******
King dkk saat ini sedang berada ditempat tongkrongan mereka, yaitu rumah si kembar Aldo dan Aldi.
"King lo kenapa bengong Mulu sih, masih mikirin Zia?" Tanya Aldo.
"Ck padahal gue udah kasih tau semua jurus gue buat gaet cewek, biasanya cewek cewek langsung klepek klepek tuh kalo gue gitu, lo aja kali yang kurang ganteng King makanya gak berhasil" ujar Aldi panjang lebar, namun melihat tatapan tajam King yang tertuju kepada dirinya membuat Aldi gelagapan.
"Eh eh nggak kok King, Lo ganteng parah, si Zia aja tuh yang gak bersyukur" ujar Aldi gelagapan. Mendengar perkataan Aldi King semakin marah karena Aldi menyalahkan Zia.
"Aduh aduh gue sakit perut nih, gue ke toilet bentar ya" ujar Aldi, kemudian ia berlari ke kamar mandi, maksudnya pura pura ke kamar mandi.
"Huh... Selamat" gumam Aldi setelah menjauh dari teman temannya.
"Udah King sabar, si Aldi emang gitu orangnya" ujar Kiki menenangkan King.
"Iya, lagian lo kok malah minta diajarin sama Aldi sih, udah tau cewek si Aldi itu banyak" ujar Aldo. Iya menggeleng, tidak habis pikir dengan King.
"Karena cewek Aldi banyak, makanya gue minta diajarin sama dia, kan dia udah biasa buat deketin cewek" ujar King. Teman temannya menepuk dahi tidak habis pikir dengan pemikiran King.
"Aelah kalo gitu lo malah diajarin jadi playboy King, bukan cowok romantis" ujar Kiki, Xavier dan Aldo mengangguk membenarkan.
"Nih ya biar gue aja yang ngajarin lo, kalo lo mau deketin cewek yang kayak Zia itu lo tinggal kirim aja hadiah kerumah dia tiap hari" ujar Aldo.
"Hadiah?" Tanya King.
"Iya kayak bunga dan coklat" ujar Aldo. King kemudian mengangguk anggukkan kepalanya.
"Tapi menurut gue nih ya, yang paling dibutuhkan cewek itu kepastian" ujar Kiki.
"Maksud lo?" Tanya Xavier, King, dan Aldo kompak.
"Ya kalo lo mau di anggap romantis lo tinggal seriusin dia aja, lo lamar lah tuh si Zia" ujar Kiki.
"Wih bener juga lo, tapi King coba deh lo ikutin saran gue dulu baru nanti ikutin saran si Kiki" ujar Aldo. King lagi lagi mengangguk.
"Tapi kata Aileen cewek itu maunya simple aja, katanya cewek cewek itu mau cowok yang pengertian dan selalu ada buat dia" kata Xavier.
King memijit pelipisnya, ia bingung yang mana yang harus ia turuti.
Bersambung......
1057 kata
Jum,13 Oktober 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Fiksi RemajaKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...