Setelah tadi Zia dan Aileen kabur, mereka saat ini tengah berada diruang tamu. Zia dan Aileen memandang sinis orang yang mengganggu mereka tadi, saat mengetahui bahwa Natha pelakunya mereka tidak mau berbicara kepada Natha.
"Udah dong, elah baperan amat dah kalian" ujar Natha jengah.
"Salah lo sih!" Ketus Aileen.
"Masih mau ngambek ya, emang gak kangen gue gitu?" Tanya Natha.
"Gak!" Sarkas Zia.
"Teganya engkau kepada ku" dramatis Natha, ia memegangi dadanya.
"Alay!" Ketus Zia dan Aileen.
"Yaudah deh, padahal gue punya oleh oleh buat kalian, tapi kayaknya pada gak mau" ujar Natha dan berpura pura beranjak dari sana.
"Tunggu!" Aileen.
"Mana oleh olehnya?" Tanya Aileen dengan antusias. Melihat adiknya yang gampang disogok pun Zia memutar matanya malas.
"Maafin gue dulu oke?" Ujar Natha.
"Iya, mana oleh olehnya sini!" Jawab Aileen cepat, Aileen paling semangat jika mendengar kata oleh oleh.
"Nah ini buat Aileen" ujar Natha, ia pun memberikan paper bag kepada Aileen. Aileen segera membuka paper bag itu dan berbinar saat mengetahui isi didalamnya.
"Wow ini dress yang dipake model terkenal itu kan?" Heboh Aileen sekaligus tidak percaya.
"Iya" jawab Natha. Natha melirik Zia yang ternyata sedang menatapnya.
"Lo mau juga gak?" Tawar Natha.
"Nggak nolak" ujar Zia. Natha terkekeh mendengar perkataan Zia.
"Nih" Natha mengulurkan paper bag kepada Zia, Zia mengambil paper bag itu dan membukanya.
Isi paper bag miliknya berbeda dengan punya Aileen, jika punya Aileen sebuah dress maka punya Zia berisi baju dan celana.
"Bagus gak?, gue tau lo lebih suka pake celana dari pada dress" ujar Natha.
"Makasih" Zia berterima kasih kepada Natha, ternyata kakak sepupunya ini begitu pengertian.
Natha mengangguk sebagai jawaban.
********
Saat ini Zia sedang berada di taman, ia berniat untuk jalan jalan sekaligus mencari udara segar, Zia duduk disalah satu kursi taman dan melihat lihat sekitar.
Ternyata banyak yang datang ke taman ini, padahal sudah sore. Disini juga banyak anak anak bermain, ada juga para pasangan yang sedang berkencan.
Saat sedang asik melihat lihat sekitar Zia melihat siluet
yang ia kenali bersama seseorang, ia pun memutuskan untuk mengikuti pasangan itu.Seseorang yang dilihat Zia itu adalah Aileen dan Xavier. Zia terus saja membuntuti keduanya.
Zia melihat Aileen bercanda dan tertawa saat bersama Xavier, Xavier yang dinginnya sebelas duabelas dengan King pun tersenyum saat bersama Aileen.
Setelah memastikan Xavier tidak berbuat macam macam akhirnya Zia memutuskan untuk berhenti mengikuti mereka.
Zia berjalan dengan santai kembali ke tempatnya duduk tadi.
Setelah sampai disana Zia melihat Ely, untuk memastikan bahwa penglihatannya tidak salah Zia pun mendekat.
Dan benar saja, orang itu adalah Ely yang terlihat menunggu seseorang. Zia memantau Ely dari jarak yang sedang, tidak terlalu dekat tidak juga terlalu jauh.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya orang yang ditunggu Ely pun datang. Zia mengernyit saat melihat seorang lelaki paruh baya yang ditunggu Ely, Zia merasa pernah bertemu dengan orang itu.
"Tunggu, kayaknya gue pernah ketemu deh sama itu om om" gumam Zia, ia berpikir keras mencoba mengingat.
"Gue ketemunya dimana ya?" Tanya Zia pada diri sendiri, hingga setelah Zia mengingat sesuatu ia melotot kaget.
"Itukan bapaknya Kenzo!" Pekik Zia tertahan.
"Tapi ngapain Ely ketemuan sama itu bapak bapak" bingung Zia.
"Tunggu, om itu kan orang yang sama, orang yang digandeng Ely di club!, ck kok gue baru sadar sih" ketus Zia, ia merutuki diri sendiri karena tidak menyadarinya.
"Astaga jangan jangan si Ely simpanannya itu orang lagi!" Ujar Zia terus berbicara sendiri.
"Kalau ia parah sih, pacaran sama anaknya eh malah jadi simpanan bapaknya" gumam Zia tidak habis pikir, namun saat mendengar panggilan Aly terhadap lelaki itu membuat Zia syok berat.
"Ayah!" Ujar Ely dan memeluk ayah Kenzo.
"Anak kesayangan papa!" Ujar ayah Kenzo dan membalas pelukan Ely.
Setelah itu mereka pun berbincang bincang, Zia terdiam setelah mengetahui fakta itu, untung saja ia sempat memvidio mereka.
Karena Zia memiliki dendam kepada dua orang itu Zia memikirkan cara untuk membalas mereka tanpa terlihat.
Saat ini Ely dan ayahnya duduk disalah satu kursi taman yang ada dibawah pohon mangga, Zia melihat pohon itu yang ternyata sedang berbuah.
Zia melihat tepat diatas Ely duduk ada buah mangga, sehingga apabila buah mangga itu jatuh maka akan mengenai Ely.
Zia menyeringai saat mendapatkan ide, ia melihat ke sekitar untuk mencari sesuatu.
Didekatnya bersembunyi ternyata ada sekumpulan anak kecil yang sedang bermain ketapel, ia pun memanggil manggil anak itu.
"Pstt pstt, hei sini sini" ujar Zia, ia melambaikan tangannya. Anak anak itupun menghampirinya.
"Ada apa kak?" Tanya salah satu anak.
"Kakak boleh minta satu ketapel nya gak?" Tanya Zia.
"Boleh" jawab anak perempuan dan memberikan ketapel nya kepada Zia.
"Makasih ya, ini buat beli es krim" Zia memberikan uang limapuluh ribu kepada anak anak itu.
"Makasih kak" ujar mereka serempak dan berlalu dari sana.
Zia mengambil batu kecil dan mulai membidik.
"Semoga kemampuan nembak gue masih ada" gumam Zia dan mulai menembak.
Dan yah, tembakannya meleset. Bukannya mengenai mangga tembakan Zia malah mengenai sarang lebah.
Zia melotot saat melihat sekumpulan lebah mulai beterbangan karena merasa terganggu akibat sarangnya yang dirusak.
Zia langsung saja berlari menjauh dari sana, sedangkan Ely dan ayahnya Sudah bentol bentol akibat sengatan lebah itu.
Bersambung....
Triple up
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Teen FictionKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...