Saat ini Zia sudah ada dikelasnya, ia menelungkupkan kepala di meja dan memejamkan matanya, kondisi dikelas saat ini sedang sepi karena masih sangat pagi.
Drettt (anggap aja suara kursi yang digeser)
Suara kursi yang digeser didepannya membuat ia terusik dan menegakkan tubuhnya namun masih memejamkan mata.
Perlahan ia mulai membuka matanya, dan ia terkejut melihat seorang pemuda berada didepannya. Hampir saja ia terjungkal ke belakang namun untung saja pemuda itu dengan sigap menahan kursinya agar tidak terjatuh.
"Hati hati" ucap pemuda itu lembut. Zia mengabaikan ucapan pemuda itu dan malah memelototinya.
"Siapa Lo!" Tanya Zia dingin dengan mata melotot. Jika biasanya cewek cewek lain akan terpekik heboh atau tersipu jika melihat pemuda itu maka berbeda dengan Zia.
Siapakah pemuda itu?, pemuda itu adalah Nathaniel King Alexander atau yang sering dipanggil King. Ia adalah antagonis laki laki, namun sayangnya Zia tidak tau kalau yang ada didepannya ini adalah antagonis laki laki yang suatu saat akan merenggut nyawanya.
King tidak menjawab pertanyaan Zia dan malah tersenyum tipis menatap Zia.
Melihat itu Zia merasa kesal, Zia berusaha memukul pemuda yang menyebalkan namun sayangnya sangat tampan itu.
Zia terus saja berusaha memukul namun tidak satupun pukulannya yang mengenai pemuda itu. Zia menjadi keheranan apakah kemampuannya yang berkurang ataukah pemuda didepannya ini yang terlalu kuat, pikir Zia.
Karena tidak berhasil memukulinya, Zia berusaha menendang orang itu namun kakinya ditangkap. King pun menurunkan kaki Zia perlahan.
Zia sudah tidak sanggup untuk melawan orang di depannya, Zia terduduk dilantai dan berusaha mengatur nafasnya.
King berlutut menyamakan tingginya dengan Zia.
"Capek hm?" Tanya king dengan penuh perhatian sambil menata rambut Zia yang berantakan.
Zia menepis tangan King dan menatapnya datar.
"Jangan sentuh gue" ujarnya dingin.
King yang ada didepannya terkekeh kecil dan mengacak rambut Zia lalu melangkah pergi, namun baru dua langkah ia berbalik dan kembali menghampiri Zia dan berbisik di telinganya.
"You are mine baby" bisiknya ditelinga Zia dengan suara rendah. Mendengar ucapan pemuda didepannya Zia menjadi bergidik ngeri dan Zia pun terbengong memikirkan ucapan King tadi.
Setelah tersadar pun Zia mengumpat tertahan.
"Cih enak aja main klaim, dipikir gue mau apa sama cowok kek dia" gumam Zia kesal.
Zia pun kembali ketempat duduknya tak lama para murid mulai berdatangan, dan bel masuk pun berbunyi pertanda pelajaran akan dimulai.
Setelah dua jam pelajaran akhirnya saat yang ditunggu tunggu oleh semua siswa siswi pun datang juga, yaitu jam istirahat. Mereka semua bergegas merapikan alat alat sekolah dan segera menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.
Begitupun dengan Zia yang saat ini pergi ke kantin bersama Aileen. Saat ini Aileen sudah merubah penampilannya dan tidak mengejar Kenzo lagi.
Mereka duduk di kursi panjang yang ada di paling pojok, setelah makanan yang mereka pesan datang mereka pun memakannya dengan hikmat, hingga sapaan dari seseorang terdengar.
"Hai cecan kita boleh gabung gak?" Tanya Aldi anggota inti Rafloska, ya mereka adalah anggota inti Rafloska.
Zia melirik sekilas dan tidak sengaja bertatapan dengan King, Zia pun memalingkan wajahnya dan kembali fokus pada makanannya.
"Iya" jawab Aileen karena kakaknya enggan untuk menjawab. Setelah mendengar persetujuan mereka berlima pun duduk.
Setelah duduk mereka pun memesan makanan dan juga minuman. Tak lama pesanan mereka pun datang dan mereka mulai memakannya.
"Hai lo anak baru ya?" Tanya Aldo sambil mengaduk jus jeruk yang dipesannya. Zia tidak menjawab pertanyaannya yang membuat Aldo menggaruk belakang kepalanya.
"Boleh kenalan gak?, nama gue Kiki" ujar Kiki yang sedari tadi diam.
"Hm Zia" jawab Zia singkat karena ia sedang makan.
"Ehem kenalin gue Aldi, cowok terganteng di sekolah ini" ujar Aldi dengan penuh percaya diri mengguyar rambutnya ke belakang.
"Gue Aldo cowok yang lebih ganteng dari Aldi" ujar Aldo percaya diri.
"Dan dua kutup itu adalah Xavier dan King" ucap Kiki memperkenalkan kedua temannya yang berwajah datar.
Uhuk uhuk
Mendengar ucapan Kiki barusan Zia menjadi tersedak makanannya, pasalnya yang bernama King itu hanya antagonis laki laki saja.
Zia dengan cepat mengambil minuman dan meminumnya, Zia menatap kedua pemuda kutub itu bingung.
'yang mana antagonisnya, pokoknya gue harus jauh jauh dari dia' batin Zia.
Mengerti dengan keheranan Zia, Aldo pun menjelaskan.
"Yang rambut coklat itu Xavier yang rambut hitam legam itu King" jelas Aldo. Mendengar penuturan Aldo barusan Zia melotot kaget dan reflek melihat kearah King.
'jadi cowok nyebelin itu si antagonis?' batin Zia dengan wajah cengo.
'ah sial!, mati gue'
"Oo gue duluan ya" ujarnya dengan tenang, Zia pun beranjak dan berjalan cepat keluar kantin.
"Lah dia kenapa?" Gumam Aileen melihat kepergian kakaknya.
Bersambung.........
![](https://img.wattpad.com/cover/342977063-288-k933171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Novela JuvenilKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...