22. pernyataan cinta dari vier

58.1K 3.7K 17
                                    

Saat ini Aileen sedang duduk termenung di balkon kamarnya dengan menumpukan wajahnya. Ia mengingat kejadian tadi siang.

Hahh

Helaan nafas entah yang ke berapa kalinya terdengar dari mulut Aileen.

"Ck gue salah apa sih sama si Ely, Sampek segitunya pengen gue dibenci semua orang" gumam Aileen, ia menatap langit malam yang bertabur bintang serta bulan yang bersinar sangat indah.

"Untung aja masih ada yang percaya sama gue, kalo nggak gimana nasib gue" Aileen terus saja bergumam seraya menatap langit. Tanpa Aileen sadari ada seseorang yang menatapnya intens dari taman.

Memang dibelakang mansion Aileen ada taman yang ditumbuhi berbagai macam bunga, sehingga saat duduk di balkon mereka bisa menikmati keindahan taman.

Seseorang yang menatap intens Aileen adalah Xavier. Vier selalu saja memikirkan Aileen, ia khawatir terhadap Aileen karena kejadian tadi siang di kantin sekolah.

Akhirnya Vier pun datang ke mansion keluarga Aileen dan masuk secara diam diam melewati belakang mansion.

Setibanya di taman bunga, ia melihat gadis yang dicintainya tengah melamun seraya menatap langit.

Xavier sudah lama menyukai Aileen namun ia tidak berani untuk mendekatinya, karena Aileen selalu mengejar Kenzo dan tidak melirik laki laki lain selain Kenzo.

Melihat Aileen yang selalu mengejar Kenzo Vier hanya bisa menahan rasa cemburunya, karena ia sadar bahwa dirinya bukan siapa siapa bagi Aileen.

Bahkan Xavier selalu membayangkan bahwa yang dikejar oleh Aileen adalah dirinya, pasti ia tidak akan menyia nyiakan Aileen seperti yang dilakukan Kenzo.

Vier tau cinta Aileen untuk Kenzo begitu tulus, namun cara menyampaikannya saja yang salah. Vier selalu berpikir apakah ada kesempatan untuknya agar bisa bersama dengan Aileen.

Hingga kesempatan itu datang, Aileen berhenti mengejar Kenzo. Vier tidak akan menyia nyiakan hal itu dan akan berusaha untuk membuat Aileen jatuh cinta kepadanya.

Baginya tidak masalah jika ia bukan cinta pertama Aileen yang penting ia menjadi yang terakhir sekaligus satu satunya di hidup Aileen.

Xavier tersenyum melihat wajah cantik Aileen, perlahan ia berjalan mendekat dan memanjat tembok agar bisa menemui Aileen.

Aileen yang sedang melamun dikagetkan dengan sebuah kepala yang tiba tiba muncul di pembatas balkon, ia melotot sempurna dan hendak berteriak.

Melihat Aileen yang hendak berteriak Xavier langsung saja melompat dan membekap mulut Aileen.

"Sutttt jangan teriak" ujar Vier penuh penekanan. Aileen mengangguk menyetujui ucapan Vier, dan Vier pun melepaskan bekapan pada mulut Aileen.

"Ngapain lo disini?" Ujar Aileen penuh tanda tanya dengan tatapan menyelidik.

"Ehem cuman lewat" ujar Vier santai dan mengalihkan pandangannya kearah lain untuk mengurangi rasa gugupnya.

"Bohong ya Lo?" Ujar Aileen menyipitkan matanya.

"Bener, gue cuma lewat terus mampir" jawab Vier.

"Cih mana ada orang bertamu lewat belakang, atau jangan jangan lo mau maling ya?" Ujar Aileen penuh selidik. Vier terdiam dan menatap mata Aileen membuat Aileen gugup.

'duh kenapa nih orang, bikin orang baper aja, tatapannya itu loh' batin Aileen.

"Iya, gue mau maling" ujar Vier seraya menatap mata Aileen. Mendengar ucapan Vier Aileen langsung membelalakkan matanya, ia kaget dan hendak berbicara.

"Gue mau maling hati lo". Ucapan Vier barusan membuat Aileen bungkam, ia tidak bisa berkata kata.

Melihat Aileen yang tidak merespon perkataannya Vier mendekati Aileen hingga jarak mereka sangat dekat. Aileen hendak mundur namun ditahan oleh Vier.

"Gue cinta lo Aileen" ujar Vier, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Aileen.

Sedangkan disisi Zia.

Zia saat ini baru saja selesai mandi, ia mengambil piyama dan mengenakannya. Setelah selesai Zia mempersiapkan buku pelajaran untuk besok dan melihat apakah ada pr atau tidak.

Zia memutuskan untuk belajar sebentar, setelah belajar Zia membaca novel online di ponselnya karena semua buku yang ada di kamarnya telah dibaca oleh Zia.

Setelah selesai menyelesaikan membaca satu novel Zia berjalan menuju balkon untuk mencari udara segar.

Setibanya di balkon betapa terkejutnya ia melihat pemandangan didepannya, ia melihat Aileen bersama seorang pria.

Wajahnya sangat dekat, melihat itu reflek Zia berteriak sedikit kencang karena jika berteriak dengan kencang takut membuat yang lainnya datang.

"Ngapain kalian!" Teriak Zia. Kedua insan yang mendengar teriakan Zia pun terlonjak kaget dan segera menjauhkan diri.

"Eh kakak" ujar Aileen dengan wajah tersipu malu. Sedangkan Vier mengusap belakang kepalanya canggung.

"Lo mau apain adek gue ha?!" Ujar Zia dingin namun tidak ada jawaban dari Vier.

"Pergi atau gue teriak biar orang orang di mansion ini datang kesini" ancam Zia. Mendengar itu Vier gelagapan dan pergi dari sana, namun sebelum pergi Vier menyempatkan untuk mengelus rambut panjang Aileen.

"Gue pulang" ujar Vier lembut seraya mengelus rambut Aileen.

Bersambung......

Senin,14 Agustus 2023

Follow Ig author dong,baru buat nih: suf_laa28

Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang