50. hantu

19.4K 1.3K 33
                                    

Aska mengejar King yang melangkah lebih dulu di susul Xavier di belakangnya.

Xavier yang ada di belakang Aska, menjegal kaki Aska membuat Aska jatuh terduduk. Aska tersulut, ia berdiri dan menatap Xavier garang.

Lalu Aska membawa kepala Xavier ke bawah ketiaknya, tentu saja Xavier berontak. Xavier menarik rambut Aska, membuat Aska terpekik dan semakin menguatkan himpitan kepala Xavier.

"Anj!, lepasin goblok, ketek lo bau terasi" Xavier yang lebih sering diam, kini mengatakan perkataan kasar.

"Maaf saya lupa pake deodoran!" Ujar Aska namun masih belum melepaskan kepala Xavier.

"Lepasin gue gak, gue mau ketemu pacar gue!" Ujar Xavier dan semakin menguatkan tarikannya pada rambut Aska.

"Aduh tolong lepaskan rambut saya!, kalau saya botak istri saya tidak akan mau dengan saya!" Ujar Aska.

"Bodo amat" ujar Xavier.

"Kamu juga bau, tidak mandi berapa hari?" Aska masih saja sempat bertanya.

"Dua hari" ujar Xavier.

"Kalau begitu kita sama sama bau, jadi anda tidak usah mengejek saya" ujar Aska. Dan aksi pertengkaran mereka pun berlanjut, harusnya Xavier tinggal jelaskan saja kalau kekasihnya ada di rumah Ely ini agar Aska tidak salah paham

King yang mendengar keributan di belakangnya pun menoleh, King membelalakkan matanya.

'apa yang mereka lakuin?' batin King tak habis pikir dengan kelakuan mereka.

King yang hampir sampai di pintu rumah Ely memilih menghampiri Aska dan Xavier yang sedang bergelut.

King mencoba menghentikan Aska dan Xavier, namun ia malah terdorong dan berakhir jatuh, tangannya terkena kotoran ayam milik tetangga Ely.

Tetangga Ely itu pindahan dari kampung, ia membawa dua ekor ayam ke kota, dan ayamnya pun sering berkeliaran di halaman Ely.

King menatap jijik telapak tangannya, ia menatap Aska dan Xavier yang masih belum berhenti. King bangun dan berjalan mendekati keduanya.

"Hei kalian berhenti, bisa gawat kalo ketahuan orang, bisa bisa kita dikira maling!" Ujar King yang mencoba menghentikan mereka, namun ia mengelap mengelapkan telapak tangannya yang terkena kotoran ke baju Aska dan Xavier.

Mendengar perkataan King keduanya pun langsung berhenti, benar yang King katakan, berbahaya bila ada yang tau keberadaan mereka.

"Eh kok bau tai ayam ya?" Ujar Xavier, ia mengendus endus sekitar.

"Gak tau lah, mungkin kalian waktu gelut tadi gak sengaja injak tai ayam" ujar King santai.

"Hm mungkin ia" ujar Aska.

"Kenapa kalian menyukai calon istri saya?, kan dia sudah punya anak dari saya?" Ujar Aska.

"Siapa yang suka sama janda sebelum nikah itu" ujar King menusuk.

"Lalu?" Tanya Aska bingung.

"Pacar kita ada di sini, jadi kita mau samperin mereka" ujar Xavier. Aska melongo, tiba tiba ia ingin menenggelamkan kedua pemuda didepannya ini.

"Kenapa kalian tidak bilang dari tadi?!" Ujar Aska.

King dan Xavier pun meninggalkan Aska, dan Aska berlari kecil mengejar keduanya.

"Dikunci" gumam King.

"Tenang saja, saya punya ini" ujar Aska, ia menunjukkan sebuah tang.

"Sepertinya lo emang ada niatan jadi maling ya" ujar Xavier.

Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang