51. Ketemu Aska

19.5K 1.2K 23
                                    

Kini Zia dan Aileen tengah asik menonton drama Korea, mengabaikan King dan Xavier yang menunggu mereka di ruang tamu.

Tok tok tok

"Zia Aileen, King sama Xavier udah nunggu dari pulang sekolah tadi loh, kalian gak ada niatan buat nemuin mereka?" Tanya mama Mira setelah mengetuk pintu.

"Suruh pergi aja ma!, kita lagi sibuk. Jadi gak boleh di ganggu" teriak Aileen, namun ia masih fokus dengan drama Korea yang di tontonnya.

"Terserah kalian deh, mama capek bolak balik kesini cuma buat manggil kalian" ujar mama Mira lalu pergi dari sana.

"Kak Zia, kita jahat gak sih?, kasian mereka" ujar Aileen yang kini menatap kakaknya.

"Gak juga, kalo lo gak tega ya udah samperin aja cowok lo itu" ujar Zia.

"Terus kalo kita diemin mereka gini, rencana yang udah kita susun gimana?" Tanya Aileen. Zia tersadar, oh jangan sampai rencana yang ia susun susah payah harus gagal hanya karena ia mendiami King.

"Ck kenapa gue pake lupa segala sih, yaudah ayo kita samperin mereka. Setelah ini gue harus ketemu sama Aska curut itu" ujar Zia, ia berdiri dan berjalan keluar dari kamar. Aileen mematikan laptop dan bergegas menyusul Zia.

Mereka berjalan beriringan, hingga saat akan menuruni tangga, mereka melihat King dan Xavier yang belum pulang dan menunggu mereka.

Seketika Aileen teringat dengan pesan yang dikirimkan Xavier. Di pesan itu Xavier mengatakan tidak akan pulang sebelum Aileen mau menemui dan berbicara dengannya.

"So Sweet" ujar Aileen, Zia memandang Aileen heran.

"Lo sehat?" Tanya Zia.

"Lo kira gue gila" ujar Aileen. Ia menatap sinis Zia.

"Gue gak bilang kalo lo gila, tapi sukur deh kalo lo ngaku sendiri" ujar Zia, lalu berjalan terlebih dulu. Aileen melongo, sedetik kemudian mengejar kakaknya itu.

Melihat kedatangan Zia dan Aileen, kedua pemuda itu langsung berdiri dan tersenyum manis kearah Zia dan Aileen.

"Gak usah senyum, lo jelek" ujar Zia yang melihat senyuman King, namun tidak dipungkiri bahwa ia merasa sedikit terpesona, ingat hanya sedikit.

"Ngapain kalian disini?" Pertanyaan yang tidak bermutu dari Aileen. Jelas jelas ia tau bahwa King dan Xavier menunggu mereka.

"Oh ayolah sayang, pertanyaan tak bermutu kenapa lo tanyain" ujar Xavier. Ia merotasi kan matanya malas.

"Gak usah bertele tele, lo pada kesini mau minta maaf kan?" Tanya Zia. Dan dengan cepat King dan Xavier mengangguk.

"Iya kami mau minta maaf" ujar keduanya kompak.

"Kita udah maafin kalian, jadi sekarang kalian... Pergi!" Ujar Zia.

"A-apa?, kenapa?" Ujar King.

"Gue ada urusan dan gak ada waktu buat ngurusin lo" ujar Zia.

"Iya, kita mau ketemu Aska" ujar Aileen kelepasan, dan karena kecerobohannya itu, ia mendapat tatapan tajam dari Zia.

"Mau apa lo ketemu cowok terasi itu?" Ujar Xavier dengan wajah datarnya, ia menatap tajam Aileen.

"Cowok terasi?" Gumam Aileen. Ia merasa bingung maksud ucapan dari Xavier.

"Gue ikut!" Ujar King, ia menatap datar Zia. Yang dibalas dengan tatapan yang tak kalah datar juga.

"Terserah" ujar Zia. Zia membiarkan King ikut karena akan membahas rencana mereka kedepannya, berhubung acara pertunangan Aska tinggal satu minggu lagi.

Akhirnya mereka pun berangkat menuju cafe yang menjadi tempat janjian Aska dan Zia. Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya mereka pun sampai.

Mereka pun masuk ke cafe itu dan melihat ke sekeliling, mencari keberadaan Aska. Akhirnya mereka menemukan Aska yang tengah berkutat dengan ponselnya.

Mereka pun mendatangi Aska dan duduk di kursi kosong yang ada disana. Aska mengalihkan perhatiannya dan mendapati empat orang yang duduk di hadapannya.

"Kenapa pria sigung dan pria kotoran ayam ini juga ikut?" Tanya Aska dengan wajah datar. Aska dan Xavier memang telah mengetahui bahwa kotoran ayam itu berasal dari pakaian mereka, dan mereka tau bahwa pelakunya adalah King, sebab lelaki itu sendiri yang mengakuinya.

"Pria sigung gundul mu, orang gue wangi masak dikatain sigung sih" ujar Xavier tidak terima.

"Udah woy, lebih baik kalian diam, kita kesini buat diskusi bukan ngebacot begitu" ujar Aileen yang merasa jengah.

"Dia yang mulai" adu Xavier pada Aileen.

"Kalian semua diam!" Ujar King.

"Oke langsung saja kita ke topik pembahasan" ujar Zia, ia merubah raut wajahnya menjadi serius.

"Gue mau tanya sama lo Aska, lo ada niatan gak buat jadiin Ely sebagai istri lo?" Tanya Zia.

"Tidak sopan, saya lebih tua dari kamu, tapi saya sangat mau bersama dengan Emely, bahkan saya sudah mencarinya kemana mana paska kejadian itu, tapi saya tidak menemukan jejak apapun, saya hanya menemukan foto dan biodatanya saja" jelas Aska panjang lebar.

"Lo mau tau alasan kenapa gak ada jejak sama sekali tentang Ely?" Tanya Zia memancing Aska.

"Ya" ujar Aska.

"Itu karena ayahnya yang menghilangkan jejak Ely" ujar Zia.

"Bukannya ayahnya ikut ngejual?, kenapa keberadaannya ditutupi?" Tanya Xavier.

"Bukan sama ayah tirinya, tapi sama ayah kandungnya, dan kalian tau siapa ayah kandung Ely?" Jawab Zia dan diakhiri dengan pertanyaan.

"Siapa?" Tanya Aska, Aileen, King dan Xavier.

"Ayahnya Kenzo, ayah dan ibu Ely cerai dan akhirnya sama sama nikah lagi, dan Ely pun ikut ibunya" ujar Zia. Sedangkan yang lainnya melongo tidak percaya.

'berarti Kenzo sama Ely saudara tiri dong, tapi kok' batin Aileen. Ia bingung bagaimana ia mengutarakan pikirannya. Zia yang paham dengan pikiran Aileen pun menjelaskan.

"Mereka cuma sandiwara, Kenzo yang risih di deketin lo, dan Ely yang butuh duit buat anaknya, dan yang pasti keduanya gak tau kalo mereka itu sodara, karena setiap Ely kesana pasti ayahnya itu gak ada" ujar Zia panjang lebar.

"Oo, begitu ya, tapi kok Kenzo marahnya beneran sih" ujar Aileen yang mengingat perlakuan Kenzo terhadapnya.

"Ya itu karena emang pada dasarnya Kenzo benci dan risih sama lo, ini menurut gue sih" ujar Zia.

"Udah gak usah bahas cowok kasar itu" ujar Xavier yang kebakaran jenggot, ia tidak terima Karena mereka membahas masa lalu kekasihnya.

"Oke oke, kita balik ke topik" ujar Zia.

"Karena lo udah setuju maka gue ada rencana, awalnya sih gue pengen lo ajak calon lo jalan terus ada cewek yang pura pura hamil anak lo, tapi gue berubah pikiran, karena gue yakin dia gak akan percaya" ujar Zia dengan wajah serius.

"Lalu apa rencana mu?" Tanya Aska yang kini menatap Zia.

"Mata lo bisa dijaga gak?" Ujar King yang tidak terima Aska menatap Zia.

"Ck Lo diem deh!" Ujar Zia dengan nada kesal.

Bersambung......

Mau double up gak?

Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang