"ayo duduk" ajak mama Mira kepada kedua pemuda itu. King dan Xavier pun menurut.
"Aileen pacar kamu yang mana?" Tanya mama Mira kepada Aileen.
"Yang rambut coklat mah" jawab Aileen, ia tersenyum menatap Xavier.
"Berarti yang ini pacarnya Zia dong?" Tanya mama Mira, ia menunjuk King.
Zia hendak menyangkal, namun dirinya kalah cepat dengan King yang langsung menjawab.
"Iya Tante" jawab King.
"Pasti kamu kesusahan ya sama sikap dingin Zia?" Tanya mama Mira.
"Tidak Tante, dia tidak menyusahkan sama sekali" bantah King, ia berbicara sambil melirik Zia yang terlihat malas.
"So sweet banget, pah liat nih, mama jadi iri kan sama anak anak".
Papa Alvin yang sedang menandatangani beberapa berkas pun menghela nafas, menaruh pulpen dan menatap istrinya.
"Apa lagi maa?" Tanya papa Alvin, ia merutuki kedua pemuda yang datang kerumahnya.
"Liat tuh anak anak kita romantis banget, papa gak ada niatan gitu buat romantis ke mama?" Tanya mama Mira.
"Kita ini udah tua ma, masih aja mau romantis romantisan" jawab papa Alvin, ia geleng geleng kepala melihat permintaan istrinya.
Mama Mira mendengus dan kembali menatap King dan Xavier.
"Kalian main tiktok gak?" Tanya mama Mira. King dan Xavier dengan kompak menggeleng.
"Main tiktok bareng mama yuk" ajak mama Mira dengan semangat.
"Buat apa sih ma" jengah Aileen.
"Buat mama pamerin lah ke temen arisan mama" ujar mama Mira dengan bangganya.
Zia menghela nafas lelah, ia sudah tidak peduli dengan kondisi saat ini. Zia memilih untuk melanjutkan belajarnya yang sempat tertunda.
"Zia kamu ini gimana sih, pacar dateng kesini malah asik kencan sama buku!" Ujar mama Mira, ia melempari Zia dengan kulit pisang. Kulit pisang itu mendarat sempurna diatas kepala Zia.
Aileen, mama Mira dan papa Alvin tertawa melihat Zia yang sangat imut dengan kulit pisang di kepalanya.
Xavier menutup mulutnya dan melihat kearah lain, berusaha sekuat tenaga agar tidak tertawa.
Sedangkan King, ia terkekeh kecil melihat Zia. King mengambil ponsel dan memfoto Zia tanpa diketahui siapapun.
"Haha Zia kamu lucu banget nak" ujar mama Mira, ia memukul mukul papa Alvin saking lucunya.
"Lucu sih lucu mah, tapi gak sampai mukul gitu dong" kesal papa Alvin.
*******
Pagi menjelang Zia telah siap dengan seragamnya, ia menunggu kedatangan King. Mengapa ia menunggu King?. Itu karena mama Mira semalam meminta Zia untuk berangkat dengan King.
Zia sudah menolak namun mamanya itu bersikeras, alhasil Zia pun menyetujuinya.
Zia saat ini telah berada di depan gerbang mansion, tiba-tiba Zia mengingat orang yang dibayarnya.
"Kemana tuh orang ya kok semalam gak dateng" gumam Zia.
"Terus kenapa bisa King yang datang" gumam Zia lagi. Tiba-tiba Zia melotot saat sebuah pikiran melintas di otaknya.
"Jangan-jangan si King yang udah buat tu orang gak dateng". Zia mengepalkan tangannya, ingatkan Zia untuk memberi pelajaran kepada King.
Zia pun mulai memikirkan balasan apa yang pantas untuk King. Saat sedang asik memikirkan cara untuk membalas King, samar-samar Zia mendengar suara seseorang namun suara itu tidak terdengar jelas.
Zia menajamkan pendengarannya dan mulai mencari sumber suara itu. Betapa terkejutnya Zia saat melihat seseorang terikat di pohon, ia bergegas menghampiri orang itu dan melepaskan ikatannya pada pohon.
"Lu ngapain di sini?" pertanyaan tidak bermutu keluar dari mulut Zia.
"Gue juga nggak tahu, semalem gue udah sampai di sini terus pas gue mau masuk tiba-tiba ada orang yang bekap mulut gue dan setelah itu gue gak ingat apapun" ujar pemuda itu.
"Lo tau ciri-ciri orangnya gak?" Tanya Zia. Pemuda itu menggeleng pertanda tidak tahu.
"Gue nggak tahu" ujar pemuda itu.
"Oh ya udah sana pulang" ujar Zia. Pemuda itu pun akhirnya pergi dari sana, bertepatan dengan itu terdengar deru motor.
"Kayaknya si King tuh, liat aja pembalasan gue" gumam Zia dengan senyum misterius.
Zia pun berlalu dari sana dan menghampiri King yang telah sampai. Ternyata disana juga ada Xavier yang menjemput Aileen.
"Dari mana aja lo kak kok dari semak-semak" Tanya Aileen yang telah berada di sana.
"Gue nemuin bukti kelicikan seseorang" ujar Zia dengan wajah datar, ia melirik King saat mengatakannya.
"Lu ngomong apa dah gak jelas banget, ayo kita berangkat ntar telat" ujar Aileen, ia pun naik ke motor Xavier.
Zia dengan ogah ogahan juga ikut naik ke motor King, Mereka pun berangkat ke sekolah.
Tigapuluh menit perjalanan akhirnya mereka pun sampai di sekolah, banyak yang penasaran melihat mereka, lebih tepatnya penasaran kepada seseorang yang dibonceng oleh King.
Semua orang terkejut dan tidak menyangka setelah melihat siapa yang dibonceng oleh King. Banyak yang menyoraki mereka berempat.
Xavier dan Aileen juga turun dari motor mereka. Xavier membuka helmnya dan membuka helm yang dikenakan Aileen.
"Kyaak so sweet banget anjir gue jadi pengen" teriak seorang siswi, ia menggigit kukunya menahan gemas.
"Gue baru liat King boncengan sama cewek" ujar siswi lain.
"Mereka berempat cocok banget"
"Pengen deh ada di posisi mereka"
Begitulah kira-kira pekikan dari siswi-siswi yang merasa iri terhadap Zia dan Aileen. Di parkiran itu ternyata ada Kenzo dkk, terlihat Kenzo mengepalkan tangannya.
Teman-teman Kenzo saling melirik dan saling memberi kode satu sama lain. Mereka yakin Kenzo merasa cemburu melihat Aileen dan Xavier.
"Ehem haredang haredang haredang panas panas panas" ujar Adam, ia menyanyi dan menatap Kenzo dengan senyum mengejek seraya mengibaskan tangannya seolah kepanasan.
"Selalu selalu selalu panas dan haredang". Riski melanjutkan nyanyian Adam, ia ikut mengibas ngibaskan tangannya didepan wajah.
"Bos bos, dulu waktu dikejar bilangnya jangan deket deket, giliran ngejauh beneran dan deket sama cowok lain gak terima" cibir Dion.
"Bener tuh nyesel kan sekarang, jadi gak usah deketin Aileen lagi biarin aja dia bahagia dengan pacarnya itu" ujar Rion.
"Cih jangan harap, apapun bakal gue lakuin buat dapetin Aileen lagi, walaupun gue harus musuhan sama mereka" ujar Kenzo menahan amarah, terlihat dimatanya kilatan penuh obsesi.
"Liat aja Len, gue pastiin lo jadi milik gue" ujar Kenzo dengan seringai lalu berlalu dari sana.
"Kasian si Aileen, semoga si bos gak macem macem"ujar Adam, mereka pun berlalu dari sana dengan sedikit berlari untuk mengejar Kenzo.
Dari kejauhan ada Ely yang sendirian tanpa teman, semua orang menjauhinya dan mengejeknya karena ia tidak suci lagi.
Aileen yang melihat Ely menatap kearahnya dari jauh pun hendak menghampirinya, baru saja ia melangkah Ely telah pergi dari sana.
Bersambung......
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Genç KurguKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...