5. drama

80.4K 5.1K 9
                                    

Jam pelajaran berganti jam istirahat, siswa dan siswi berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka, begitupun dengan Zia.

Zia saat ini tengah duduk di kursi pojok kantin sambil memakan bakso yang dipesannya dengan hikmat, ia tak mempedulikan keadaan sekitar yang ramai bak pasar ikan dan lebih memilih untuk makan sambil membaca buku fisika.

Orang yang melihatnya makan sambil membaca pasti mengira bahwa ia adalah siswi yang ambisius, namun nyatanya Zia sama sekali tidak berambisi untuk menjadi nomer satu.

Karena membaca adalah hobinya, dari pada bergosip sana sini lebih baik menyibukkan diri dengan kegiatan lain pikirnya, seperti Zia yang memilih untuk membaca dari pada bergosip seperti orang kebanyakan.

Yah memang Zia jarang berinteraksi dengan orang lain, ia adalah seorang introvert bahkan mendekati nolep.

Saat sedang asik makan Zia dikagetkan dengan bunyi pecahan yang menggema di seluruh kantin, membuat ia tersedak.

Prang

"Uhuk uhuk" batuk Zia, ia menoleh kearah sumber suara itu.

Dan terlihat si protagonis tengah terduduk dilantai sambil memegangi pergelangan tangannya dan si antagonis yang terlihat marah marah sambil menunjuk nunjuk si protagonis.

Zia mendengus melihat drama di depannya lalu melanjutkan acara makannya tanpa berniat membantu adiknya, toh itu bukan urusannya pikir Zia.

"AILEEN!!" teriakan menggema itu berhasil membuat Zia tersedak untuk kedua kalinya, Zia menatap datar gerombolan pemuda yang tengah menatap nyalang pada si antagonis yaitu Aileen.

Plakk

Suara tamparan menggema di seluruh kantin membuat semua yang menyaksikan ikut meringis karena tamparan itu begitu keras, terbukti dengan sudut bibir si korban yang berdarah.

"K-kenzo gue-"ujar Aileen, ya yang ditampar barusan adalah Aileen.

"Apa!, mau alasan apa lagi lo hah?!, udah gue bilang jangan pernah ganggu Emely!!" Bentak Kenzo memotong
Perkataan Aileen.

"Tapi dia yang nabrak gue Kenzo, terus dia sendiri yang jatuh!" Jelas Aileen.

"Halah pake ngeles segala lo" cibir Riski.

"Tau tuh, apa susahnya sih tinggal bilang iya" tambah Dion.

"Sampe matahari terbit dari barat pun dia gak bakal ngaku bro" sarkas Adam yang diiringi tawa Rion.

"Iya benar, sampai matahari terbit dari barat pun gue gak bakal ngaku!, karena emang gue gak salah!!" Teriak Aileen.

"Bohong, tadi Aileen dorong aku sampai aku jatuh" ucap seorang gadis yang menjadi sumber permasalahan, ia adalah Emely.

"Lihat ini" Ely menunjukkan pergelangan tangannya yang terkena kuah panas.

Aileen yang mendengar ucapan Ely tersulut emosi, enak saja Ely memfitnah dirinya, padahal ia tidak melakukan apapun.

"Heh nenek gayung!, jaga omongan lu ya, enak aja lo fitnah gue!!" Tunjuk Aileen pada Ely.

"Halah ngaku aja Aileen lo dorong Ely iya kan?" tanya Rion.

"Nggak!!" Jawab Aileen.

"Iya!!"

"Nggak!!"

"Iya!!"

"Ng-"

Brakk

Suara gebrakan meja yang amat nyaring membuat atensi seluruh siswa dan siswi yang ada di kantin menoleh kearah Zia, ya yang menggebrak meja adalah Zia.

Zia menatap orang orang yang sedang berdrama didepannya nyalang, acara makannya jadi terganggu karena suara berisik mereka yang berdebat.

"Berisik!!". Zia menatap mereka dengan aura yang mengerikan membuat semua orang terintimidasi.

"M-maaf kak" cicit Aileen namun tak dipedulikan oleh Zia, Zia memilih meninggalkan kantin tanpa memperdulikan Aileen.

"Serem euy" ujar Adam bergidik ngeri menatap kepergian Zia hingga ia tak sadar telah ditinggalkan oleh teman temannya.

"Eh woy tungguin gue!!" Ujarnya lalu berlari keluar dari kantin menyusul teman temannya.

*********

Bel pulang sekolah sudah berbunyi lima belas menit yang lalu, semua murid telah pulang ke rumah masing masing, namun berbeda dengan seorang gadis yang kini terlihat mondar mandir didepan gerbang sambil sesekali mengecek ponselnya.

Gadis itu adalah Zia, ia sedang menunggu supir untuk menjemputnya namun yang ditunggu tunggu tak kunjung memunculkan batang hidungnya.

"Ish pak supir kemana sih!" Kesalnya karena pak sopir tak kunjung datang.

Drtt drtt

Benda pipih ditangannya bergetar dan tertera nama seseorang yang sedari tadi ditunggunya, rupanya yang menelfon adalah pak supir.

Langsung saja Zia mengangkat telepon itu.

"Halo"

"......"

"Mogok?"

"......."

"Hah yaudah gapapa"

Setelah itu Zia mematikan telepon nya dan menghela nafas pasrah.

"Cih bisa bisanya mobil orkay (orang kaya) mogok" Cibir Zia lalu mulai melangkah meninggalkan gerbang sekolah.

Zia terus melangkah menunggu taksi lewat, untung ia ingat alamat rumahnya kalau tidak ia bisa jadi gelandangan.

Zia duduk di trotoar pinggir jalan karena kelelahan berjalan,tiba tiba ada sebuah motor berhenti didepannya membuat ia mengernyit bingung.

"Naik"ujar orang itu, terdengar dari suaranya sepertinya ia laki laki.

"Siapa?" Bukannya naik Zia malah bertanya.

Laki laki itu kesal dan turun dari motor lalu membuka helmnya, dan terlihatlah seorang pemuda tampan yang terlihat kesal.

"Gausah sok lupa segala lo!" Kesal pemuda itu.

"Gue tanya Lo siapa"bujar Zia menatap datar pemuda dihadapannya.

"Ck gue-"




Hayoo penasaran gak?

Kira kira cogan itu siapa yaa?

Maaf kalo ada typo

Sekali kali komen lah biar gak sepi hehe.

Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang