3. keluarga baru

93.6K 5.6K 22
                                    

Zia saat ini sedang rebahan di kasurnya, sesekali gadis itu menghela nafasnya.

"Gue gak nyangka masuk dunia novel, terus jadi figuran lagi, gue gak mau mati" gumam Zia.

"Tubuh gue di dunia nyata gimana ya?, bunda sama ayah sedih gak ya liat gue gak sadar" racau Zia, matanya tiba tiba berkaca kaca saat membayangkan kedua orang tuanya.

Zia menangis dalam diam, tak lama ia mengusap air matanya.

"Gue gak boleh sedih, pokoknya gue harus semangat, untung orangtua ni tubuh baik" ujar Zia menyemangati diri sendiri.

Flashback on

Mobil mewah yang berharga ratusan juta itu memasuki sebuah Mension mewah, perlahan orang yang ada di dalam mobil itu keluar.

Orang itu adalah Zia, ia berjalan dengan santai dan menatap sekitar dengan takjub.

'woww, mewah banget ini mansion' batin Zia dengan berbinar.

Perlahan Zia melangkahkan kakinya menuju pintu mansion itu dan membukanya.

Saat sampai ruang tamu Zia melihat pemandangan yang hangat, dimana ia melihat tiga orang yang sedang bercanda ria, Zia pun jadi teringat keluarganya hingga ia tak sadar sedang melamun.

"Loh sayang kok kamu diem disitu?, sini sini" panggil seorang wanita paruh baya membuat Zia terperanjat.

"Ngapain lo kak?, cosplay jadi patung eh?"cibir seorang gadis cantik yang mirip dengan Zia. Gadis itu adalah kembaran tubuh yang ditempatinya, ia adalah Aileen Elmira si antagonis wanita.

Zia melotot kesal karena perkataan Aileen barusan.

'ck mulut tu orang nyinyir banget, pantes aja dia dibenci huh' cibir Zia menatap penuh permusuhan sambil berjalan ke arah mereka.

"Sayang kamu udah beli peralatan sekolahnya?" Tanya seorang lelaki paruh baya yang merupakan ayah pemilik tubuh, ia bernama Malvin Januar, yang biasa dipanggil om Alvin atau Alvin. Zia asli baru satu Minggu ada di keluarga ini dan saat ini digantikan oleh Zia palsu.

Keluarga Januar adalah salah satu keluarga terpandang.

"Udah pa" jawab Zia singkat dengan wajah datar, untung saja ia melihat lelaki preman tadi memasuki mansion sambil membawa paper bag, dan ia berfikir mungkin itu berisi peralatan sekolahnya.

"Ya ampun kamu itu dingin banget sayang" ujar mama Miranda Januar menahan gemas.

"Zia mau ke kamar" ujar Zia, lalu melangkah pergi tanpa menunggu jawaban dari tiga orang itu.

"Mas dia dingin benget sama kayak kamu" ujar mama Mira geleng geleng kepala melihat sifat dan sikap Zia yang begitu mirip dengan suaminya jaman sekolah dulu,dingin tak tersentuh.

Flashback off

Lama Zia rebahan akhirnya ia turun dari ranjangnya dan menunju meja belajar Kezia Queenara.

Zia melihat lihat tumpukan buku yang ada di meja belajar itu dan mengambil sebuah buku yang menurutnya menarik, dan membawanya ke sofa samping jendela lalu mulai membacanya.

Tok tok tok

Saat sedang asyik membaca pintu kamarnya tiba tiba diketuk membuat ia sedikit terusik.

"Masuk" ujarnya tak mengalihkan pandangannya dari buku.

Pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang merupakan kembarannya saat ini, ia Aileen.

"Hehe h-hai" sapa Aileen dengan gugup saat melihat wajah datar kakaknya itu, yah begitulah Aileen saat dihadapkan dengan Zia, kadang nyinyir kadang takut dan lainnya.

"Ngapain?"tanya Zia sambil menutup bukunya dan tak lupa menandai halaman terakhir yang ia baca.

"Oh gue cuman mau ngasih jadwal pelajaran" jawab Aileen langsung duduk disamping Zia tanpa permisi.

"Kenapa gak dikirim ke wa aja?"

"Ah lo mah gak asik tau gak sih, gue tuh cuman mau main sama lo, gue bosen!" Kesal Aileen dengan cemberut sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Zia menggigit bibir bawahnya menahan untuk tidak mencubit pipi adiknya yang sedikit tembem itu, kalo kalian ingat Zia itu suka yang lucu lucu oke.

"Eh gue mau curhat nih" ucap Aileen dengan antusias.

"Hmm" respon Zia.

"Idih sok cool lo" cibir Aileen yang dibalas dengan dengusan Zia.

Aileen tak mempedulikan dengusan Zia, ia sibuk mengutak-atik handphone miliknya.

"Nah nih nih liat ganteng kan crush gue" tunjuknya pas didepan mata Zia.

Zia memundurkan tangan adiknya dan menatapnya datar, kemudian melihat sebuah gambar yang merupakan foto crush adiknya itu.

"Ganteng kan?" Tanya Aileen.

"B aja, kayak kadal sawah(ada gak sih kadal sawah(╥﹏╥))" jawab Zia asal.

Plak

Aileen memukul pelan kepala Zia karena mengatai pacarnya eh crush nya.

"Sakit bodoh" ujar Zia memandang datar Aileen yang ada didepannya.

Aileen melirik Zia takut, ia memilin ujung bajunya dan menatap kakaknya yang menatapnya garang.

"M-maaf" cicitnya dengan suara kecil.

Zia tidak tahan lagi melihat Aileen meminta maaf dengan mata yang mulai berkaca kaca sambil memilin ujung bajunya, bagaimana mungkin orang yang begitu menggemaskan ini menjadi antagonis, pikir Zia.

"Iya gak papa" ujar Zia sambil mencubit pipi Aileen lalu mengusap rambutnya.

Aileen yang diperlakukan seperti itu oleh Zia pun tersipu malu, terlihat semburat merah di pipinya.

Aileen langsung lari terbirit-birit keluar dari kamar Zia, melihat itu Zia hanya geleng geleng kepala.

Zia beranjak dari duduknya dan berjalan menuju meja rias, ia memandang pantulan dirinya di cermin, wajahnya tidak ada bedanya sama sekali dengan Aileen jika tidak dilihat dengan teliti.

Zia memegang rambutnya yang sama sama panjang seperti rambut Aileen.

"Kalo gini gue emang gak ada bedanya sama Aileen" monolognya.

Zia mengambil gunting dan memotong rambutnya pendek sebahu agar orang orang dapat membedakan dirinya dan Aileen.

Zia beranjak ke tempat tidur setelah membersihkan potongan rambutnya, ia berniat untuk tidur sambil menunggu waktu makan malam tiba.






Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang