Saat ini zia dkk telah berada di kantin, disana juga ada Aileen dan tentu saja putri.
"Wow siapa nih" tanya Aileen saat mendapati dua orang yang asing baginya.
"Oh kenalin gue Lexa bestainya Zia, ya kan Lex?" Ujar Lexa memperkenalkan diri dan diakhiri pertanyaan terhadap saudara kembarnya.
"Betul tuh, tapi kalo gue bukan bestainya Zia, gue tuh masa depan dan calon imamnya, ya kan Zia?" Ujar Elex tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya kepada Zia. Zia hanya memasang wajah tanpa ekspresi membuat semua yang ada dimeja itu menertawakan dirinya.
"Haha ngehalunya kejauhan bang, awas lupa jalan pulang loh" ujar Aileen, ia tertawa terbahak bahak memegangi perutnya yang sakit akibat terlalu banyak tertawa.
"Tau tuh gak tau aja kalau pawangnya nyeremin" ujar Putri sambil menghapus airmata disudut matanya.
"Emang Zia udah punya pacar?" Kaget Alex.
"Kenapa nggak?" Ujar Aileen yang diangguki Putri, sedangkan orang yang dibicarakan hanya diam dan menikmati makanan yang dipesannya.
"Enggak, soalnya Zia tuh tipe orang yang cuek dan gak mudah dideketin, biasanya yang kek gitu belum punya pacar" beritahu Alex, yah memang benar Zia belum mempunyai pacar.
"Dia punya gue!" Ujar seseorang yang ada dibelakang Zia, ia adalah King dengan wajah datar dan tatapan tajamnya. Disana juga ada para sahabat King.
"Oo lo pacarnya Zia?, tapi gak papa deh sebelum janur kuning melengkung" ujar Alex.
King langsung saja mendorong Alex untuk menjauh dari Zia karena Alex duduk disebelah Zia. Akibatnya Alex hampir saja terjungkal namun untung saja ditahan oleh Lexa kembarannya.
"Maksud lo apa hah!" Pekik Alex bangun dari duduknya. King hanya mengangkat sebelah alisnya dengan wajah datar.
Teman teman King yang mendengar pekikan Alex memandang King takut, mereka takut King akan menghajar Alex.
Alex semakin kesal karena respon King, menurutnya King itu sok cool.
"Ck sok cool" cibir Alex memandang remeh King. Melihat tingkah kembarannya Lexa merasa malu, ia menutup wajahnya.
"Bukan sodara gue, bukan sodara gue" gumam Lexa namun ternyata Alex mendengarnya.
"Bangke!, Lo tega banget sama sodara sendiri!" Pekik Alex kesal.
"Diem lo, bikin malu aja" ujar Lexa dan langsung menarik Alex agar duduk.
"Udah elah ngapain sih pakek acara bertengkar gitu, kalian kesini mau makan apa mau bertengkar sih" ujar Aileen bijak.
"Ya makan lah" jawab Alex dan Lexa kompak.
"Yaudah diem" ujar Aileen.
Mereka akhirnya memakan pesanan mereka, King dkk pun telah duduk bergabung bersama.
Namun secara tiba tiba Kenzo datang dan menarik Aileen dengan kuat membuat Aileen jatuh terduduk dilantai dan kaki kanannya terkilir.
"Apa maksud lo hah" teriak Zia, ia berdiri dan mendorong Kenzo.
"Lo tau?, adek lo itu udah nyakitin Ely!" Ujar Kenzo dengan dada naik turun, ia menunjuk Aileen.
"Jangan asal nuduh lo!" Ujar Zia dingin.
"Kita gak asal nuduh" ujar seorang yang baru saj datang, ia adalah Riski, disana juga ada teman teman Kenzo yang lainnya dan ada juga Ely yang penampilannya memprihatinkan. Dahi Ely diperban, tangannya juga diperban dan terdapat sedikit darah diperban nya itu.
Melihat itu semua yang ada di kantin tentu saja terkejut, mereka bertanya tanya apa benar itu perbuatan Aileen.
Banyak bisik bisik terdengar di kantin itu.
"Loh si Ely kenapa?" Bingung Putri.
"Ini semua gara gara lo tau gak Len, Lo harus tanggung jawab" ujar Adam.
"Kalian apa apaan sih, gue gak ada ganggu dia ya!" Kesal Aileen dan mencoba untuk bangun dibantu Xavier.
"Halah gak usah ngeles lo, kita punya bukti!, Riski tunjukin" ujar Kenzo dingin.
Riski pun mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah vidio, di Vidio itu terlihat Ely yang ketakutan dan Aileen yang memegang pisau.
Didalam vidio Aileen tampak mendekati Ely yang beringsut mundur, setelah ada didepan Ely Aileen langsung membenturkan kepala Ely ke tembok dengan kuat. Setelahnya Aileen mengarahkan pisau yang dipegangnya ke lengan Ely dan menggoresnya.
"Lihat?, mau alasan apa lagi lo sekarang hah!" Bentak Dion.
Cibiran dari siswa siswi yang ada di kantin terdengar.
"Gila gak nyangka gue si Aileen sampe segitunya"
"Emang bener cinta membuat kita buta"
"Dasar psyco"
"Wah parah nih, gue kira udah berubah tu anak"
Begitulah kira kira cibiran yang didapatkan Aileen. Mendengar cibiran cibiran itu serta Kenzo dkk yang mendesaknya Aileen menggeleng ribut.
"Nggak itu bukan gue!, nggak!" Teriak Aileen menggema di kantin. Aileen menutup telinganya rapat dan menangis histeris.
'hahaha gak sia sia gue lukain diri sendiri, nikmati penderitaan lo Aileen hahaha' batin Ely.
"Halah udah ketahuan pakek ngeles segala" cibir Rion.
"Diam lo" ujar Zia tajam dan langsung menghampiri Aileen yang linglung.
"Lo gapapa" tanya Zia lembut.
"Bukan gue, bukan gue kak" ujar Aileen lirih dan menundukkan kepalanya.
Melihat ekspresi Aileen Zia langsung saja memeluknya dengan erat dan mengelus rambut Aileen.
"Gue percaya, gue percaya sama lo, lo gak mungkin ngelakuin itu" ujar Zia menenangkan Aileen.
'sial, kenapa alurnya melenceng, di novel gak ada adegan yang kek gini' batin Zia.
"Bubar" dingin King membuat semua murid yang ada di kantin langsung membubarkan diri.
"Kita kasih waktu buat kalian buktiin kalo Aileen gak bersalah, tapi kalo dia terbukti bersalah kalian semua gak perlu ikut campur sama apa yang akan gue lakuin" ujar Kenzo dingin dan berlalu dari sana diikuti teman temannya setra Ely.
"Udah Aileen gak usah nangis lagi, aku percaya kok sama kamu" ujar Putri.
"Makasih ya" ujar Aileen tersenyum tipis dan menghapus air matanya dan melihat ke arah King dkk dan juga Alex serta Lexa.
"Kok kalian gak pergi juga?" Bingung Aileen.
"Kita semua percaya sama lo Len, masak iya gue gak percaya sama adik ipar sendiri" ujar Alex enteng, tidak tau saja bahwa King saat ini telah mengepalkan tangannya. Namun King tau kondisi saat ini tidak cocok untuk berkelahi.
"Yaudah ayo, mau pulang atau masuk kelas?" Tanya Zia.
"Pulang aja kak, lagian gak ada gunanya juga gue disini, mereka semua juga gak percaya sama gue" ujar Aileen lesu.
"Lo gak usah mikirin apa kata mereka, yang penting kita semua percaya sama lo, ya kan?" Ujar Lexa yang diakhiri dengan pertanyaan.
"Iya tuh betul" jawab Aldi mengangguk.
"Iya bener, kita harus buktiin ke mereka semua kalo lo itu gak bersalah" ujar Aldo.
"Setuju!" Pekik Kiki.
Aileen yang mendengar ucapan mereka menjadi terharu, ternyata masih banyak yang percaya kepadanya.
"Eh bukannya kalian sering nongkrong bareng ya sama Kenzo dkk" heran Aileen.
"Sering nongkrong bareng bukan berarti harus memihak yang salah kan?" Ujar Kiki diangguki yang lain.
Bersambung.......
13 Agustus 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Ficção AdolescenteKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...