Seperti kesepakatan Zia dan Natha mereka akan ke club saat ini.
"Kenapa gak izin aja sih Zi daripada lo kayak maling gini" ujar Natha pada Zia yang saat ini tengah mengendap ngendap seperti maling.
"Suut diem lo, kalo gue izin yang ada gak dibolehin" ujar Zia menyuruh Natha untuk diam.
Yah orang tua mana yang akan membiarkan anak gadisnya keluar rumah diatas jam sembilan.
"Serah lo dah" pasrah Natha.
Setelah perjuangan yang panjang akhirnya Zia berhasil keluar dari mansion. Saat ini mereka berdua Tengah berada di garasi.
"Pake mobil atau motor?" Tanya Natha.
"Motor aja, kalo pake mobil ntar ketauan" jawab Zia.
"Oke, tapi lo aneh banget" Natha melihat penampilan Zia dari atas sampai kebawah.
"Maksud lo?" Bingung Zia dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Liat aja penampilan lo itu, mana ada cewek pergi ke club pake celana kek lo" jelas Natha pada Zia.
"Ya adalah" bantah Zia.
"Emang iya?" Tanya Natha.
"Iyalah, buktinya sekarang gue ke club pake celana, gue kan cewek" jawab Zia jengah.
"Oh kirain cowok, soalnya udah kayak cowok aja kelakuan lo" ujar Natha mencibir.
"Sialan lo" kesal Zia dan menendang bokong Natha.
"Aw, kasar banget sih lo jadi cewek, gak akan ada cowok yang mau sama lo kalo begini" kesal Natha.
"Bodo amat udah ayo berangkat" ujar Zia untuk menghentikan perdebatan mereka yang tidak berfaedah.
"Apaan tuh di tangan lo?" Tanya Natha saat melihat paper bag ditangan Zia.
"Baju" jawab Zia singkat.
"Astaga lo mau ganti baju sama baju kurang bahan itu Zia?" Kaget Natha karena berfikir Zia akan mengganti pakaiannya dengan baju yang terbuka.
"Sorry gue bukan cewek murahan" ketus Zia menjawab pertanyaan Natha.
"Ya siapa tau kan" ujar Natha mengangkat bahunya sambil berjalan menuju motornya.
Dan pada akhirnya mereka pun berangkat ke club, saat di tanyai satpam yang menjaga gerbang mansion mereka beralasan ingin ke supermarket sebentar.
"Jangan dihidupin dulu motornya, ntar ketahuan" peringat Zia setelah berhasil keluar dari gerbang.
"Iya" jawab Natha singkat.
Setelah agak jauh dari mansion akhirnya Natha menghidupkan motornya, kali ini Zia tidak membawa motor dan memilih berboncengan dengan Natha.
Setelah Zia menaiki motor Natha, Natha pun menjalankan motornya menuju club yang sering didatangi oleh Ely. Didalam perjalanan hanya ada keheningan.
Setelah tigapuluh menit perjalanan akhirnya mereka sampai di club yang dituju. Terlihat didepan pintu masuk sudah ada orang yang berjaga.
"Ada yang jaga, ayo kita pulang" ujar Natha dan menarik tangan Zia menuju motornya, namun Zia melepaskan tangannya.
"Enak aja, udah jauh jauh kesini masak mau pulang sih" ujar Zia.
Natha saat ini merasa kesal karena sedari tadi banyak laki laki genit yang menatap Zia walaupun Zia tidak memakai pakaian terbuka.
"Gimana cara masuknya ya?" Gumam Zia.
"Hmm, aha!" Zia akhirnya memiliki rencana dan berbisik kepada Natha. Natha hanya bisa pasrah dan Natha hanya mengikuti rencana Zia.
******
KAMU SEDANG MEMBACA
Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)
Novela JuvenilKezia arrabela gadis cantik yang sayangnya irit bicara dan suka baca buku,buku apapun dia baca dari buku fiksi hingga non fiksi. Kezia tiba tiba memasuki novel'love for Emely',dia menjadi Kezia queenara,tokoh figuran yang ternyata saudara kembar ant...