39. curiga

31.4K 1.7K 16
                                    

Sudah tiga hari semua murid berada di desa pelosok, kini semua murid telah berada di bis. Mereka dalam perjalanan pulang.

Zia melirik sinis pemuda yang ada disebelahnya, pemuda itu adalah King. Sebenarnya awalnya yang duduk disebelah Zia adalah Aileen, namun entah mengapa King tiba tiba duduk disebelahnya, dan Aileen pun tidak mempermasalahkan hal itu.

Zia memijit pelipisnya, sungguh ia merasa bingung akan sikap King yang tiba tiba berubah, King berubah menjadi cowok yang perhatian dan juga emm, entahlah Zia juga tidak tau, yang jelas Zia merasa risih.

Zia juga curiga kepada Ely saat Kiki memperlihatkan foto seorang pengusaha muda yang akan bertunangan satu bulan lagi, ia merasa Ely memiliki hubungan dengan pengusaha muda itu.

Flashback on

Ini adalah hari pertama para murid berada di desa pelosok, pagi pagi sekali King dkk sudah berada di depan tenda Zia dkk.

Mereka tidak heran dengan Kiki serta si kembar Aldo dan Aldi yang suka membuat rusuh, tiga orang itu tersenyum menatap mereka.

Namun yang membuat para perempuan itu melongo tidak percaya adalah, seorang King yang tersenyum kepada mereka, tidak lebih tepatnya ia tersenyum kepada Zia dan mengabaikan yang lainnya.

"Selamat pagi" sapa King kepada Zia dengan memamerkan senyumnya yang langka. Gadis gadis yang se-tenda dengan Zia hampir saja tersedak, ada juga yang tersenyum malu malu dengan semburat merah di pipinya. Padahal yang disapa bukan mereka.

Zia terlihat mengerutkan alisnya, ia merasa bingung dengan King yang seratus delapan puluh derajat berbeda dari biasanya.

"Pak Ciko nyuruh kita buat bantu bantu penduduk desa di ladang, jadi ayo kita berangkat, kata pak Ciko semuanya harus ikut membantu" ujar Aldi.

Akhirnya mereka pun berangkat, King dengan sigap meraih tangan Zia dan menggenggamnya, saat Zia memelototinya King malah tersenyum manis.

Zia bergidik ngeri melihat senyuman King, ia merasa seperti melihat orang lain.

Zia berusaha melepas pegangan King pada tangannya, namun King memegangi tangannya begitu erat sehingga ia tidak bisa melepasnya.

Setelah mereka sampai disalah satu ladang King dkk serta Zia dkk mulai membantu para petani.

Saat Zia hendak ikut membantu, King menahannya.

"Ehem lo gak usah bantu, biar gue aja yang bantu" ujar King, ia menghapus keringat di dahi Zia dengan tisu yang dibawanya.

Zia terperangah, menatap King dengan mulut sedikit terbuka.

'a-apa apaan dia' batin Zia. Namun tak dapat dipungkiri bahwa ia sedikit salah tingkah, Zia segera menepis pikiran anehnya.

"Kenapa bengong hm?" Tanya King, ia menatap Zia dengan intens.

"Cieee cieee" ujar mereka yang ada disana, kecuali Ely yang hanya tersenyum. Zia mendorong King dan menatap kearah lain.

"Aduhh dasar tsundere" ejek Aileen.

"Iya tuh, bilang cinta apa susahnya sih neng" Aldi ikut mengejek Zia.

"Nanti babang King nya diambil orang lain mewek" ini Aldo yang bersuara.

Disaat semua sibuk menggoda Zia, Ely hanya tersenyum simpul. Ia bersyukur Zia dkk tidak mengejek dan membully dirinya seperti murid lain.

Bahkan mereka tidak mempermasalahkan kehadiran Ely diantara mereka, Aileen pun beberapa kali mengajaknya berbicara namun ia hanya menjawab sekenanya karena merasa tidak pantas berteman dengan Aileen.

Zia mendelik kearah mereka semua dan hendak meninggalkan King untuk membantu yang lain. Namun sebelum ia melangkah tangannya sudah dicekal oleh King.

"Mau kemana, kan gue udah bilang lo gak usah bantu, biar jatah bantu lo gue yang kerjain. Nanti kalau pak Ciko marahin lo biar gue yang hadapin" ujar King.

"Uhuy romantisnya..." Ujar Kiki.

"Cih gitu aja romantis" cibir Zia.

Setelah pembahasan yang tidak bermutu itu, akhirnya mereka pun kembali membantu pemilik ladang.

Setelah selesai membantu, kini King dkk dan Zia dkk duduk di bawah pohon rindang yang ada dipinggir ladang.

"Eh eh lihat nih idola gue mau tunangan sebulan lagi guys" Kiki tiba tiba berbicara mengalihkan atensi semuanya.

Mereka pun melihat siapa yang dimaksud oleh Kiki, layar ponsel Kiki menampakkan seorang pemuda tampan sebagai sampul berita dengan judul 'Aska Hayden, CEO perusahaan AH company akan melangsungkan pertunangan satu bulan lagi'

Ely yang ikut melihat tersentak, ia terdiam dengan tatapan kosong. Ia melamun, dan Zia mengetahui perubahan ekspresi Ely tersebut.

'sepertinya Ely ada hubungan sama pemuda itu' batin Zia.

Flashback off

"Kenapa bengong?" Perkataan King barusan membuat Zia terperanjat. Ia memelototi King.

"Apa Sih, ganggu aja!" Kesal Zia. King mengabaikan perkataan Zia, ia malah bertanya kepada Zia.

"Ehem, gimana gue udah jadi cowok romantis belum?" Tanya King.

Zia terdiam sejenak, memikirkan maksud dari perkataan King.

'j-jadi dia kayak gitu gara gara ucapan gue?!' pekik Zia didalam hati.

"Itu namanya bukan romantis, tapi lo jadi cowok playboy, lagian lo belajar dari mana sih" ujar Zia.

"Playboy dari mananya?, kan gue cuma deketin lo doang" ujar King yang merasa keheranan.

"Cih, secara gak langsung lo itu udah buat cewek cewek tertarik sama lo" cibir Zia. Mendengar ucapan Zia, King tersenyum lebar.

"Jangan bilang lo cemburu?" Tanya King, iya berbicara dengan senyum merekah.

Zia gelagapan, ia bingung terhadap dirinya sendiri yang merespon King.

"Mana ada" ujar Zia dengan kesal. King sudah tidak menanggapi Zia, namun ia masih senyum senyum sendiri.

'ck sok ganteng' cibir Zia didalam hati.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, akhirnya mereka telah sampai di sekolah dan pulang dengan jemputan masing masing.

"Aduh anak mama tersayang, mama kangen banget sama kalian" ujar mama Mira yang langsung memeluk Zia dan Aileen.

"Idih mama apaan, baru aja ditinggal tiga hari" cibir Aileen, namun ia membalas pelukan mama Mira.

"Kamu ini berdosa banget, kalo gak ada kalian kan mama jadi kesepian" ujar mama Mira.

Zia dan Aileen mengurai pelukannya dengan mama Mira, mereka beralih menatap papa Alvin yang sedang menonton televisi.

"Papa gak kangen apa sama kita?, kok santai banget" ujar Aileen.

Papa Alvin menoleh dan beranjak lalu memeluk kedua putrinya.

"Ututuu anak papa" ujar papa Alvin.

"Eh Zia Aileen mantu mama mana kok gak disuruh masuk?" Tanya mama Mira, ia celingak celinguk mencari keberadaan King dan Xavier karena Zia dan Aileen lah yang mengantar keduanya.

"Mereka udah pulang mah, kasian biar mereka langsung istirahat" ujar Aileen, Zia mengangguk membenarkan.

"Yah padahal kalian bisa suruh mereka istirahat disini" keluh mama Mira.

"Udah ma biarin aja" ujar papa Alvin.

"Hm yaudah deh, kalian langsung kekamar aja sana istirahat, kalian pasti capek" ujar mama Mira. Zia dan Aileen mengangguk sebagai jawaban.

Bersambung......

Halo semua,maaf baru up,soalnya author kemarin" lagi sakit huhu. Alhamdulillah sekarang udah sembuh jadi bisa up lagi deh....

Kezia queenara : sang figuran (Terbit✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang