III

3.4K 85 0
                                    

"Angga~" Anggara menghela nafas "panggil Abang, Asa" Agra mendudukkan bokongnya di sofa lalu terkekeh "kan aku lebih tua dari kamu, Angga" Anggara menghela nafas lelah "tau, tapi badan yg kamu tempatin tuh badan anakku."

"Baiklah baik"

"Abang" panggilnya mengejek, Ia lalu tertawa dan membuat Anggara menghela nafas kesekian kalinya.

"Dahlah" Anggara lalu berdiri sembari membawa berkas miliknya "eih Abang, kok ngambek~" Asa mengejar Anggara lalu memeluk pundaknya.

"Jangan pegang, Asa. Aku gerah" Asa baru menyadari jika Anggara berkeringat. "Oke, nggak bakal aku pegang" Asa pun mengangkat tangannya seperti ia sedang menyerahkan diri.

"Kamu mau ikut?" Asa mengangguk saja dan membuntuti Anggara, Anggara masuk ke dalam ruang kerjanya lalu duduk.

"Kamu duduk dimana aja, kalo mau tidur ada kamar di dalam" Asa mengangguk. Ia lalu berkeliling dan melihat sekitar.

"Abang?" Agra yg sudah kembali sadar itu mendekati Anggara, Anggara menurunkan berkasnya lalu menarik Agra untuk duduk di pangkuannya.

"Kamu mau tidur?" Biasanya Agra akan dengan mudah berganti dengan Asa, namun waktu ia tidur akan bertambah lebih panjang.

"Unn"

Anggara mengangkat pakaiannya lalu menyusui Agra, ia sedih karena tidak akan bertemu dengan anaknya selama 2 hari.

Anggara mengelus kepala Agra sembari membaca berkasnya lagi, Agra sudah tertidur lelap.

Anggara berdiri dari duduknya lalu membawa Agra kekamar, ia melepas putingnya dari mulut Agra yg sudah tertidur lalu memompa putingnya.

Agra yg tertidur biasanya jarang terbangun ditengah istirahat untuk melakukan sesuatu, jadi selalu disuapi oleh Anggara.

Anggara mendapat tiga plastik berisi susu miliknya, semuanya penuh dan mungkin cukup untuk 2 hari.

Karena jika sedang tertidur Agra selalu meminum susunya dan tak akan terbangun, seperti hibernasi sebenarnya.

Anggara memasukkan susunya pada botol mini tempat Agra biasanya minum jika sedang tidur.

Ia lalu memasukkan dotnya pada mulut Agra dan menahannya menggunakan tangan, Agra tertidur dengan tenang.

Ia menatap Agra dengan tatapan teduh, Agra dari kecil selalu berpindah pindah tempat. Begitu banyak Foster parent yg ia dapat dan semuanya selalu Kasar kepadanya.

Ia selalu mendapat hukuman untuk kesalahan sekecil apapun, ia selalu dilecehkan oleh semua Foster parentnya.

Dan hanya Asa yg selalu melindunginya, bahkan saat Anggara pertama kali bertemu dengan Agra. Asa mengambil alih tubuh Agra karena ia terlalu waspada dengan Foster parent yg dipilih oleh Foster Home Agra.

Dan setelah beberapa bulan, akhirnya Asa baru memberitahu jika Agra adalah anak yg memiliki tubuh itu.

Dan Agra baru menunjukkan dirinya setelah hampir 1 tahun bersama Anggara. Setelah beberapa jam berlalu karena Agra harus menjelaskan semua, Anggara pun mengerti.

Anggara akhirnya mengurus hak asuh Agra dan berhasil mendapatkannya, Agra akhirnya menjadi anak angkatnya.

Ia berjanji akan memberikan semua yg Agra ingin dapatkan semasa kecil, namun tidak kesampaian karena orang tua angkatnya itu.

Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang