VIII

1.4K 50 1
                                    

"abang~ Mau Abang!! Abang~" Agra terus mengamuk begitu Anggara tidak bisa menemaninya tidur.

Lynx menghela nafas, ia juga tidak bisa menelepon bosnya, yg ada ia dipecat. Namun sudah lewat 2 jam dari waktu tidur Agra. Ia terpaksa menelepon bosnya.

Panggilan tersambung, Agra yg mendengar suara Abangnya pun langsung mendekati. Anggara terkejut melihat Agra masih belum tertidur.

Ia menatap Lynx tajam, "saya jamin, tuan muda Agra yg terus mengamuk daritadi, dia ingin bertemu dengan anda" Anggara menghela nafas.

"Maaf ya adek, Abang besok baru pulang" Agra menggeleng. "Abang pulang!!" Anggara menghela nafas, "Lynx" Lynx langsung menutup telepon lalu menggendong Agra.

"Abang Jahat!! Mau Abang Angga!!" Pundaknya terus dipukuli oleh anak kelas 2 SMP itu, "maaf tuan Muda" Lynx lalu menyuntik lehernya dengan obat tidur, teriakan Agra tercekat di tenggorokan.

Kepalanya langsung terjatuh ke pundak Lynx, suara mendengkur terdengar. Agra ditidurkan di kasur dengan guling di kanan kiri tubuhnya.

Lynx lalu ikut tidur selama beberapa jam sebelum Agra terbangun, ia terkejut karena sesuatu.

Lynx mendekati Agra yg masih terduduk, "Tuan Muda?" Agra melenguh lalu kembali tertidur.

Lynx menghela nafas lega, ia akhirnya tidak melanjutkan tidur hingga pagi datang. Ia ingin membangunkan Agra, sebelum mengetahui kalau kasurnya basah.

Ia langsung menggendong Agra kekamar mandi lalu memandikannya di bathtub, Agra tidak bangun. Ia membereskan kasur dengan cepat dan memberi alas dibawah seprai, ia juga memakaikan popok pada Agra. Begitu Agra bangun, ia sudah segar.

Ia tidak ingat memakai popok tadi malam, apa mungkin ia salah ingat?

Agra bersemangat hari ini, ia akan menjemput Anggara nanti.

"Lynx! kapan kita jemput Abang?" Lynx langsung berkeringat dingin, "n-nanti Tuan Muda" Agra mengangguk.

Lynx lalu ijin pergi ke kamar mandi, begitu ia sudah sampai dikamar mandi. Ia langsung menghubungi Anggara lalu menyuruhnya kembali ke bandara karena Agra yg ingin menjemput.

Anggara yg mendengar itu langsung memilih memutar balik kembali ke bandara.

Abang tercingtah❤️❤️❤️

Adek, Abang udah pulang nih.
Katanya mau jemput

Bentar!! Adek kesana!!

Terdengar suara 'bruk' seperti orang jatuh, Anggara menghela nafas. Setelah menunggu beberapa menit, mobil yg ia kenali akhirnya datang.

"Lynx, bawa mobilku" Lynx lalu keluar dari kursi kemudi, lalu membawa mobil Anggara dibelakang mobil yg diisi Agra dan Anggara.

"Hehe, adek jemput Abang" Anggara mengemudi menggunakan satu tangan, karena tangannya yg lain dipegang erat oleh Agra.

Begitu lampu merah menyala, Agra berdiri lalu mendudukkan tubuhnya di paha Anggara. "Adek mau tidur" Anggara mengangguk.

Ia menahan bokong Agra agar tidak terjatuh sebelum menyadari ada yg mengganjal di bokong Agra.

Ia menyadari jika ada popok di sela-sela paha Agra. Pasti Lynx yg memakaikannya, Anggara tau Lynx pasti tidak tau jam berapa harus membangunkan Agra agar ia kekamar mandi.

Tidak papa, Lynx akan ia ajarkan nanti.

AsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang