Transmigrasi Bella|| 24.

28.4K 1.1K 5
                                    

Hii guys!! Uthor up lagiiiiii

Malam ini Varen di ajak oleh teman-temannya datang ke acara ulang tahun Genta yang merupakan salah satu sahabat dekatnya di sekolah.

Varen, dan satu temannya yaitu Dikta sudah sampai di pesta tersebut mereka berbincang-bincang dengan Genta.

"Oii, habede ya brouh!! Perut gue udah laper nih minta di isi" ujar Dikta menepuk-nepuk pelan perutnya yang keroncongan.

Varen menghelan nafas mendengar ucapan Dikta, "yaudah makan aja, di sini banyak makanan" ujar Genta membuat Dikta segera berjalan ke arah meja ketring yang penuh dengan makanan.

"Dia dateng cuman numpang makan, jadi tolong di maklumi"

Genta terkekeh dengan ucapan Varen "adik lo yang cantik itu kemana, ren?" Tanya Genta mengalihkan pembicaraan, jujur Genta sedikit- hanya sedikit naksir kepada Vara.

"Gak tau" Genta mengangguk mendengar jawaban sahabatnya. Genta melihat penampakan Vara dan Della memasuki gedung di mana pesta itu terlaksana.

"Nah itu Vara!!" Tunjuk Genta kepada Vara dan Della, Genta melambaikan tangannya dan kedua gadis itu pun berjalan ke arahnya.

Vara dan Della memberi kado dan ucapan selamat ulang tahun kepada Genta bersamaan, tentu Genta senang akan hal itu.

"Lo udah di sini dari tadi?" Tanya Vara kepada Varen dengan nada ketusnya, Varen hanya mengubris dengan anggukan.

Varen menatap Della dari atas sampai bawah lalu berucap "lo cantik, karna jadi pacar gue" pujinya membuat pipi Della merah merona.

"Kiww ada yang salting nihhh" goda Genta membuat Della semakin malu.

"A-aku bukan pacar kamu" elak Della membuat Genta menahan tawanya begitu juga dengan Vara, Varen berdecak kesal.

"Lo pacar gue, ngerti?" Tegas Varen sekali lagi, berusaha menutupi emosinya. Sungguh, Della sangat keras kepala. Padahal ia berniat baik untuk menjadi pacarnya agar Della tak semakin terluka jika bersama Arlad.

Melihat Della yang menggeleng semakin membuat Varen kesal tercampur malu karena di tertawakan oleh Genta.

"Lo jangan keras kepala, move on dari Arlad. Udah jelas gue lebih baik dari dia." Sombong Varen membuat Della mendengus.

"Jangan bahas Arlad."

"Kenapa? Gak suka? IYA?!!" sentak Varen dengan nada mengantimidasi.

"Jangan mancing keributan deh" tegur Vara merasa keadaan memanas. Genta menarik Vara agar berdiri di dekatnya ia tak mau Vara ikut campur dan menjadi sasaran emosi Varen.

"Jangan narik-narik!" Teriak Della kala Varen menariknya, "lo kalo keras kepala jangan sama gue!!" Ketus Varen menghempaskan Della ke dalam kolam renang yang ada di dalam gedung tersebut.

Byur.

Semua yang berada di sana melongo melihat kejadian itu, Della tercebur ke dalam kolam renang yang dingin itu karena Varen menghempaskannya.

Mata Vara mendelik melihat itu semua "bajingan!! Itu dingin bego!!" Teriak Vara kepada Varen ia ingin sekali menghajar abangnya itu tapi ia di tahan oleh Genta.

"Woy kenapa tuh?? Anjirrr oiii kenapa??" Heboh Dikta dengan kedua tangannya yang memegang kue dan cemilan lainnya.

"Si bajingan itu ceburin temen gue!!" Sahut Vara, Genta menggeleng "gak boleh ngomong gitu, itu abang lo kalau lo lupa" ucap Genta mengingatkan.

Varen berdecih "siapa suruh keras kepala?"

Della berteriak-teriak minta tolong dari dalam kolam tersebut bukannya ia tak bisa berenang tapi air itu sangat dingin apa lagi ini malam hari. Della mempunyai penyakit sesak nafas, dan akan kambuh jika musim dingin atau saat ia merasa sangat kedinginan penyakit itu bawaan Della dari lahir.

Dan penyakitnya kambuh lagi, ini ulah Varen. Della benci dengan penyakit ini begitu juga Varen yang menyebabkan penyakitnya kambuh.

Byur.

Seorang laki-laki tampan menceburkan diri ke dalam kolam renang dan membantu Della untuk keluar dari sana.

Laki-laki itu menggendongnya hingga pinggir, lalu ia membaringkan Della di lantai menepuk-nepuk pipi gadis itu pelan.

"Dell, Della!!" Ujar laki-laki itu merasa cemas, yang lain masih diam menyaksikan hal itu.

"A-Arlad... s-sakit, d-dada Della--" seketika tatapan Della menggelap membuat ia tak sadarkan diri detik itu juga.

Iya, laki-laki yang membantunya itu Arlad. Arlad tahu penyakit Della, bahkan ia tahu semua tentang Della.

Arlad mengacak rambutnya frustasi lalu mendongak menatap Varen tajam "lo!! Bangsat lo bikin dia kayak gini. Lo bikin penyakit Della kambuh!!" teriak Arlad membuat Varen menyeringit tak mengerti.

"Gue?" Tunjuk Varen pada dirinya sendiri.

"IYA!! ELOO!! LO BIKIN PENYAKIT SESAK DELLA KAMBUH, GUE SELAMA 2 TAHUN TERAKHIR INI BERUSAHA SEMBUHIN DIA BANGSAT, DAN LO? DENGAN MUDAHNYA BUAT PENYAKIT ITU KAMBUH" teriak Arlad sangat kencang, mengingat Arlad mempunyai hubungan spesial selama 2 tahun terakhir ini dengan Della, laki-laki itu memang sangat menyayangi Della bahkan selalu membawa kehangatan untuk gadis itu di balik sifat kasarnya.

Cuek, Arlad memang cuek tapi tidak pernah sekali pun ia membuat Della merasa sendiri. Sikap kasarnya akan kalah dengan kehangatan yang selalu ia berikan untuk Della, itulah penyebab Della sangat mencintai Arlad.

Namun Arlad melakukan hal itu hanya kepada Della, masalah Arlad yang mencintai Vara itu hanya kebohongan itu hanya alibi semata untuk balas dendam dengan Varen.

Karna dulu Varen sempat membuat adiknya terluka karna di khianati oleh Varen. Varen memang pernah menjalin hubungan dengan Aurel, Aurel adalah adik kesayangan dari Arlad.

Aurel bunuh diri setelah mengetahui Varen menjalin hubungan dengan gadis lain. Setelah kepergian Aurel barulah Varen merasa sangat kehilangan gadis itu, Aurel gadis yang mencintainya, gadis yang menyayanginya tanpa di minta.

"G-gue gak tau kalo dia punya penyakit" ucap Varen lirih tapi masih bisa di dengar.

"Dan itu udah ngebuktiin, kalo gue lebih baik dari pada lo. Della punya gue? Lo gak berhak!"

Akhirnya up lagiii
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya. Typo bertebaran, revisi setelah end.

[NEXT]


Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang