Piuyy, ini adalah chapter ke enam dari cerita ini, semoga kalian faham dan mengerti bagaimana alur cerita ini.
Selamat membaca!!
¤
¤
¤
¤
¤Cllara sedang berada di kamar mandi tangisnya pecah ketika melihat kelima tespek yang di berikan oleh Asih itu menunjukan dua garis merah yang menandakan ia sedang hamil.
Cllara membuka pintu kamar mandi matanya sembab ia memeluk bi Asih dengan erat. "Bii.. g-gue ga mau.. hiks" ucapnya dalam pelukan bi Asih.
"Tenang nyonya, anda akan baik-baik saja" ujar Asih sebari menyelus pelan surai rambut Cllara. "Jangan kasih tau Zergan" lirih Cllara lalu Asih mengangguk mengerti.
Entah sejak kapan Zergan berada di ambang pintu, "kenapa kamu menangis di pelukannya?" Tanya Zergan dengan raut wajah datar, Cllara memasukkan kelima tespek itu ke dalam saku celananya lalu melepaskan pelukannya kepada Asih.
"Apa kepala mu sangat sakit hingga memeluknya sebari menangis?" Tanya Zergan yang melangkah ke arah Cllara, Bi Asih memutuskan pergi ke bawah menuju dapur.
"Sangat.. " lirih Cllara lalu membaringkan tubuhnya di ranjang, tak perlu waktu lama gadis itu terlelap dalam tidurnya.
***
Cllara sudah bersiap untuk pergi ke sekolah saat menuruni tangga ia berpapasan dengan Zelina yang tersenyum semirik ke arahnya. Tiba-tiba Zelina menunduk lalu menarik tali sepatu Cllara agar terlepas.
"Apaan sih lo!!" Sontak Cllara yang taksuka mendorong Zelina pelan, namun entah mengapa gadis itu malah terjatuh ke bawah.
"Aww.. s-sakit Cllara.. hiks kenapa kamu mendorongku??" Ucap Zelina yang memegangi kaki nya. Zergan yang melihat hal itu langsung berlari ke arah Zelina, "apa kau baik-baik saja? CLLARA!! kenapa kamu mendorong Zelina seperti itu!!" Ujar Zergan.
Cllara membenarkan tali sepatunya lalu melangkah ke arah Zelina "gue ga-" ucapan Cllara terpotong saat Zelina merintih karena kakinya yang terasa sakit. "Shttt.. hikss kaki aku terkilir, kayaknya Cllara tidak suka kalau aku tinggal di rumah ini hikss.." Zelina kembali meneteskan air mata kodoknya.
"Maksud lo ap-" Cllara mendengus sebal kenapa Zergan memotong ucapannya.
"CLLARA!! KENAPA KAMU SEPERTI ITU? APA KAMU TIDAK SUKA JIKA ZELIA TINGGAL DI MANSION INI!!?" Tanya Zergan dengan nada tinggi, Cllara menatap Zelina kenapa gadis ini membuat paginya hancur.
"Gue ga pernah dorong di-"
"Kamu jujur aja, kamu gak suka ya kalau aku tinggal di sini?? Hikss.. " lirih Zelina dengan nada sedih nya.
Cllara pergi percuma jika ia meladeni perkataan Zelina dan Zergan toh ucapaannya akan di potong lagi. Cllara ke sekolah di antar supir hari ini.
Saat ia berada di perpustakaan bersama Vika, ia tak sengaja bertemu dengan Cakra di sana.
"Cllara, lo lagi nyari buku?" Tanya Cakra kepada Cllara, gadis itu menggeleng."Dia cuman nemenin gue, emang kenapa?" Ujar Vika yang pandangannya fokus ke arah buku yang dinpeganginya.
Cakra beranjak duduk di sebelah Cllara "gue udah dapet rencana" bisik Cakra di telinga Cllara, gadis itu menerbitkan senyumnya.
"Apa rencananya?" Tanya Cllara dengan nada berbisik agar Vika tak mendengarnya. "Rencana ini pakek banyak kode, lo harus faham kalo engga bisa gagal" ucap Cakra menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Bella [END]
Novela Juvenil⚠️cerita ini hanya di publish di lapak @Rhea_margareth, jika kalian menemukan cerita dengan alur seperti ini di lapak orang lain berarti itu plagiat‼️ "Weh!! njenggg!! mati guee.. " Seorang gadis berusia 20 tahun yang bernama Bella, yang menaglami k...