EXTRA PART

26.7K 525 30
                                    

Heii, Heii siapa nih yang udah nungguin aku up?? setiap EXTRA PART tidak akan lebih dari 1000 kata, bahkan bisa kurang dari 1000 kata.

02. [Karma untuk Cllara]

Cllara menyenderkan kepalanya di tembok, semakin hari tubuhnya semakin terasa remuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cllara menyenderkan kepalanya di tembok, semakin hari tubuhnya semakin terasa remuk. Varen memang sudah mulai jarang menyetubuhinya, namun pria itu semakin sering memukul dan membiarkannya kelaparan.

Cllara sudah seperti hewan peliharaan yang Varen kurung di apartemennya.

Dulu Cllara merasa sedikit senang, dulu Cllara fikir ia telah mengandung darah daging Varen pria itu takkan menyiksanya lagi.

Namun dugaannya salah, bahkan dulu saat ia mengandung Varen selalu menyiksanya bahkan lebih parah. Namun untungnya janin yang ia kandung kuat dan mampu bertahan sampai lahir.

Ia sangat senang waktu melahirkan, ia harap setelah ia melahirkan seorang putri yang cantik untuk Varen. Pria itu akan mau memaafkannya.

Bukankah mati di balas maaf itu tidak adil? Jadi Cllara sudah memberikan sosok seorang gadis yang sangat cantik untuk menggantikan Vara, seharusnya itu sudah impas bukan?

Cllara menghelan nafas gusar, setelah melahirkan anak pertamanya ia memang sempat hamil lagi beberapa kali mengingat seberapa sering pria itu menyetubuhinya.

Namun janinnya yang kedua maupun yang ketiga tak berhasil selamat, kondisi janin-janin itu sangat lemah, dan meninggal di dalam rahim Cllara.

"Sampai kapan aku terus begini?" Gumamnya melihat kesekitar penjuru kamar yang kondisi kamar itu seperti kapal pecah, kamar itu tak pernah rapi sekalipun.

"Sampai lo faham, gimana rasanya jadi orang yang menderita."

Suara berat itu membuat Cllara menundukkan tatapannya, ia takut jika netra matanya bertatapan langsung dengan manik mata Varen yang menatapnya tajam.

"T-tapi, kamu udah berlebihan.." lirihnya dengan kepala yang tertunduk membuat Varen tertawa kencang hingga menepuk-nepuk perutnya.

"Berlebihan? Ckckck, harusnya lo dapet lebih dari ini." Ujarnya Varen mendongakkan kepala Cllara yang tertunduk menggunakan jari telunjuknya.

Jantung Cllara berdegup kencang kala wajah tampan itu berjarak sangat dekat dengan wajahnya "Herlin, bakal pindah ke kota ini."

Ucapan Varen barusan membuat Cllara membulatkan bola matanya, benarkah? Apa ia bisa bertemu dengan putrinya lagi?

Cllara sangat rindu, rindu dengan putri kecilnya yang malang.

"V-varen, aku mau bertemu dengan Herlin." Pintanya memberanikan diri menatap netra mata Varen.

Pria itu tersenyum mengedipkan kelopak matanya beberapa kali "Oke, oke. Tapi ada satu syarat yang harus lo penuhi."

"Apa?" Tanya wanita itu antusias.

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang