Transmigrasi Bella|| 50.

15K 556 6
                                    

Hei, Selamat Membaca!

Vara berjalan menuju ke parkiran, banyak siswa dan juga siswi yang juga sedang menuju parkiran untuk mengambil motor atau mobil mereka untuk di kendarai pulang.

Bel pulang sudah berbunyi 3 menit yang lalu.

"Kamu mau aku antar gak?" Suara Reyhan bertanya membuat Vara sedikit kaget dengan kehadiran laki-laki itu.

"Gue pulang sama--"  belum juga Vara menyelesaikan ucapannya namun Genta tiba-tiba datang lalu memotong ucapan gadis itu.

"Sama gue, lo siapa? Gangu tau gak." Ujar Genta ketus menatap tajam wajah laki-laki di hadapannya.

"Waduh, santai dong. Aku cuman nawarin aja, siapa tau dia mau pulang sama aku." Sahut Reyhan menjauhkan sedikit jaraknya dari Vara.

"Yaudah, sono pergi!" Usir Genta lalu menarik tangan Vara menuju parkiran.

"Sial." Gumam Reyhan.

***

Suara dering handphone dari nakas terdengar sangat nyaring di sebuah kamar luas bernuansa abu itu.

Laki-laki yang tadinya sedang mengganti seragam sekolahnya keluar dari kamar mandi mengambil handphone itu lalu mengangkat panggilan telfon dari Cllara.

"Hallo? Kenapa?" Tanya laki-laki itu sebari meletakkan handuk di sandaran kursi meja belajarnya. Lalu duduk di tepi ranjang.

"Kamu udah tau'kan Vara yang mana?" Tanya Cllara dari sebrang sana.

"Udah, gadis itu sangat cantik."

"Aku tidak peduli entah dia cantik atau jelek, yang penting plan kita terlaksana." Tegas Cllara.

Laki-laki itu mendengus "Iya, secepatnya."

Tutt.

Panggilan itu di tutup sepihak oleh Cllara, laki-laki itu kembali meletakkan handphonenya lalu berdiri beranjak mendekati jendela.

Ia memandang lekat langit yang mulai gelap
"Kamu sempurna, aku gak bakalan nyia-nyiain kesempatan ini." Gumamnya menyeringai.

***

Genta dan Vara sedang berada di sebuah restoran, untuk makan malam bersama.

"Kok Dikta sama bang Varen gak ikut?" Tanya gadis itu pada Genta yang duduk tepat di hadapannya.

"Sengaja, biar kita bisa berduaan."

"Kita juga punya waktu berdua'kan? Lo sama gue. Siang tadi lo udah berduaan sama siapa aja?" Ujar Genta membuat Vara menautkan kedua alisnya tak mengerti.

"Maksud lo apa? Ceilah! Lo cemburu sama Reyhan?" Tanya Vara tertawa menertawakan Genta. "Dih, gue gak cemburu. Buat apa juga cemburu sama bocah ingusan." Elaknya memalingkan wajah dari Vara yang tertawa memandangi wajahnya.

"Astaga, oke-oke. Sebenernya kita itu apa?" Tanya Vara ketika ia sudah berhenti tertawa, pertanyaan itu sontak saja membuat Genta menatapnya lekat.

"Menurut lo? Kita apa?"

Vara mendengus mendatarkan tatapannya pada Genta "Ngapain nanya balik? Harusnya lo yang jawab."

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang