Transmigrasi Bella|| 12.

52.8K 1.9K 23
                                    

Hello ini chapter ke dua belas, kalian masih mau ngawal cerita ini kan?? Maaf ya akhir-akhir ini uthor jarang up.

Selamat Membaca!!

¤
¤
¤
¤
¤

Hari sudah malam Asih izin pulang sebentar bersama supir untuk mengambil beberapa keperluan. Cllara terbangun karena mendengar suara tangisan bayi yang begitu keras di ruangan itu.

Cllara perlahan membuka matanya menoleh ke arah box bayi yang berada di samping bankarnya hanya ada Varen yang masih tertidur pulas sedangkan Vara sudah tak ada di dalam box bayi itu.

Cllara merubah posisinya yang tadinya rebahan menjadi duduk ia membulatkan matanya ketika melihat Vara di gendong oleh seseorang.

"Ka.. ka Zergan?" Lirih Cllara lalu mengucek matanya, orang yang sedang menggendong bayinya adalah Zergan.

Zergan tersenyum "maaf, tadi ga sengaja aku bangunin dia.. " ujar Zergan lalu menyerahkan bayi itu kepada Cllara untuk di beri asi.

"Tadi papa nelfon, dia gak sakit. Mama juga bilang gak dapet telfon ka Zergan tadi" ucap ucapra menatap Zergan sendu.

"Iya aku bohong yang nelfon itu bukan mama tapi Zelina, dia nyuruh aku balik alesannya papa sakit. Tapi pas sampe di sana dia bilang itu semua cuman alesan biar aku mau ketemu sama dia" jelas Zergan ia tak mau Cllara salah faham.

Tapi masih terdapat raut wajah tak percaya dari gadis itu. "Ehmm.. maaf, maaf aku gak bisa nemenin kamu saat persalinan"

Cllara menggeleng "gak perlu minta maaf, aku udah kasi nama ke mereka. Ka Zergan ga marah kan?" Ujar Cllara sebari memberi asi kepada bayi perempuannya yang masih menangis.

Zergan mengangguk mana mungkin ia marah. "Siapa nama nya?" Tanya Zergan penasaran.

"Nah ini, gadis kecil yang lagi nangis ini nama nya Vara Maybella Anastasya. Terus, yang lagi bobo ganteng namanya Varen Wiliam Bramesta" Zergan tersenyum mendengar ucapan dari Cllara, anak laki-lakinya itu sangat mirip dengannya begitu juga dengan anak perempuannya.

"Bagus, itu Vara udah tidur sini biar aku taruh di box lagi" Cllara mengangguk lalu menyerahkan Vara untuk di taruh kembali ke dalam Box bayi oleh Zergan.

Zergan sudah meletakan Vara di box bayi dan ia memutuskan untuk menyuapi Cllara bubur ayam yang di belinya di perjalanan ke rumah sakit.

Zergan tau Cllara di rumah sakit dan sudah melahirkan dari Granz. Pria paruh baya itu menelfonnya berkali-kali dan memberinya pesan bahwa menantunya alias Cllara sedang berada di rumah sakit karena akan segera melahirkan.

"Kamu istirhat dulu ya" Cllara mengangguk sebagai tanda menyi'ya'kan perkataan Zergan.

Saat Cllara berbaring tiba-tiba Varen menangis membuat Cllara mendudukkan badannya kembali.

"Aduh anak papa, kamu haus ya?" Ujar Zergan lalu mengangkat Varen dan memberikannya kepada Cllara untuk di beri asi.

Cllara memberikan Varen asi seketika bayi itu berhenti menangis dan ia tersenyum dan tak sengaja menggigit puting ibunya alias Cllara.

"Awshh.. sayang jangan di gigit sakit tahu" ringis Cllara karena Varen menggigit putingnya.

"Anak papa jangan nakal-nakal ya, kasihan mama nya nanti nangis kan berabe" Zergan terkekeh dengan ucapannya begitu juga Varen yang seolah faham dengan ucapan ayahnya itu.

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang