Transmigrasi Bella|| 34.

19.1K 734 36
                                    

"Papa jaga kesehatan ya di sana!! Vara sayang papa!!!" Teriak Vara, ia dan Varen hari ini mengantar Zergan dan Cllara ke bandara.

Zergan tersenyum kecil lalu mengangguk "kamu juga jaga kesehatan. Varen, papa titip adik kamu ya?!" Ucapnya melirik sekilas ke arah Varen.

Laki-laki itu mengangguk pasti "Semoga mama cepet sembuh" ujar Varen mengecup singkat kening Cllara.

"Iya, makasih" sahutnya.

Cllara bahagia bisa kembali ke tubuh aslinya tapi ia tak menyangka kalau akan se canggung ini.

Entah perasaannya atau bagaimana, Cllara merasa Vara menjauhinya dan enggan berbicara sepatah katapun padanya.

"Vara kamu--" belum sempat Cllara menyelesaikan ucapannya Vara sudah memotong duluan.

"Papa, bentar lagi pintu pesawatnya di tutup. Sana gih masuk" ujar Vara bahkan ia tak menatap sedikitpun ke arah Cllara.

"See you!" Ujar Zergan.

Zergan pun pergi dengan mendorong kursi roda yang di duduki Cllara, Zergan tak membawa koper sama sekali karena ia bisa membeli langsung keperluannya di singapura.

Setelah melihat kepergian Zergan, Vara memutuskan untuk pulang namun baru saja ia berjalan selangkah, langkahnya terpaksa terhenti akibat Varen mencekal tangannya.

Vara sontak menoleh "Apaan sih" gadis itu menepis tangan Varen yang mencekalnya "kenapa lo motong ucapan mama, sopan begitu?" Tanya Varen.

"Pintu pesawatnya udah mau di tutup" sahut Vara malas.

"Cih, Sekarang mama kita udah kembali. Yang selama ini berada di dalam tubuh mama itu orang asing Vara!! Lo harusnya seneng jiwa mama kita kembali pada raganya!!" Ucap Varen menekankan setiap kata dalam ucapannya.

"Bukan, dia bukan mama. Lo sadar gak sih? Lo udah buat papa jauh dari pujaan hatinya? Papa sakit hati asal lo tau." Ucap Vara lalu pergi begitu saja meninggalkan Varen yang menatapnya tajam.

***

Drrtt.. drrt

Vara mengangkat panggilan telfon Della tanpa basa-basi "iya, hallo? Ada apa, dell?" Tanya Vara.

"Maaf ya kemarin aku ga bisa ikut anter mama kamu ke rumah sakit, soalnya udah sore banget" ucap Della tak enak hati.

"Iya, gapapa kok."

"Hmm, apa gue boleh nginep di rumah lo?" Lanjut Vara bertanya, ia tak mau tinggal hanya berdua dengan Varen.

"Eh, apa mama papa kamu ngizinin?" 

"Papa lagi nganter mama berobat di singapura, gue ga mau tinggal berdua sama Varen. Boleh ya gue nginep??" Pinta Vara dengan nada memelas.

Terdengar deheman kecil dari sebrang sana "iya boleh, kamu ke sini aja aku lagi di rumah"  sahut Della mengiyakan.

"Oke, gue otw!!" Setelah mengatakan hal itu Vara memutuskan panggilannya sepihak karena ia harus menyiapkan beberapa pakaiannya yang akan ia bawa nanti.

"Gue bakal cari mama!! Sampai ketemu." Gumam Vara ia akan mencari Bella kemanapun itu, karena ia tau papa sangat mencintai Bella.

Setelah selesai beberes barang ia keluar dari kamar dengan mendorong sebuah koper besar berwarna toska.

"Mau kemana lo?" Tanya Varen yang sedang menonyon tv di ruang tamu.

Transmigrasi Bella  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang